Di Ambang Perang Dunia: Israel Vs Hizbullah Berkobar, AS Ancam Iran, Korut Meradang

Pertempuran sengit antara Israel dan Hizbullah pecah di selatan Lebanon.

Ist
Roket Hizbullah. Pertempuran sengit antara Israel dan Hizbullah pecah di selatan Lebanon.
Red: Mas Alamil Huda

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pertempuran sengit antara Israel dan Hizbullah pecah di selatan Lebanon. Israel dikabarkan telah menerjunkan tim elite untuk terlibat dalam perang darat. Aljazirah melaporkan, Isael telah mengirimkan divisi pasukan terjun payung elite mereka, Divisi ke-98. Pasukan ini terlibat dalam pertempuran di Gaza.

Baca Juga


"Jadi mereka sudah berjuang keras, meski sekarang sudah kelelahan, setelah satu tahun konflik," ujar editor Aljazirah, Selasa (1/10/2024).

Israel juga telah mengirimkan brigade lapis baja ke-7, yang juga merupakan puncak dari unit lapis baja mereka. Brigade ini disebut sangat terlatih. Divisi ini beranggotakan sekitar 12 ribu hingga 14 ribu personel pasukan elite dan akan didukung oleh puluhan tank dan, tentu saja, juga artileri.

"Jadi kekuatan yang sangat dahsyat. Tapi mereka masih menyimpan cukup banyak cadangan kalau-kalau operasinya mendapat masalah," tulis Aljazirah.

Masalahnya mereka juga akan menghadapi kekuatan tuan rumah Hizbullah, karena sekarang Hizbullah dapat melawan. Hizbullah memiliki unit pasukan khusus yang disebut Pasukan Radwan yang berfokus terutama pada pertempuran di selatan dan hanya berlatih di lokasi tersebut.

"Tentu saja medan pegunungan, medan berbatu, cocok untuk penyergapan dan serangan penembak jitu."

Pada tahun 2006, hal inilah yang terjadi pada unit-unit Israel yang saat itu belum berpengalaman sehingga terjebak dalam pelatihan Hizbullah dan disergap berkali-kali.

Perdana Menteri Lebanon mengatakan, negaranya menghadapi salah satu fase paling berbahaya dalam sejarahnya, dan mendesak PBB untuk memberikan bantuan kepada satu juta orang yang kehilangan tempat tinggal akibat serangan udara Israel.

“Sekitar satu juta warga kami terpaksa mengungsi karena perang dahsyat yang dilancarkan Israel terhadap Lebanon,” kata Najib Mikati seperti dikutip Kantor Berita Nasional.

“Kami segera menyerukan lebih banyak bantuan untuk memperkuat upaya kami yang sedang berlangsung dalam memberikan dukungan dasar kepada warga sipil yang kehilangan tempat tinggal,” katanya dalam pertemuan dengan perwakilan PBB.

Angka Korban Perang Hamas-Israel - (Republika)

AS ancam Iran.. baca di halaman selanjutnya.

Menteri Pertahanan Amerika Serikat Llyod Austin menyatakan telah berbicara dengan Menhan Israel Yoav Gallant mengenai situasi keamanan dan operasi Israel. AS menegaskan dukungannya untuk Israel.

"Saya tegaskan bahwa Amerika Serikat mendukung hak Israel untuk membela diri. Kami sepakat tentang perlunya membongkar infrastruktur serangan di sepanjang perbatasan untuk memastikan bahwa Hizbullah Lebanon tidak dapat melancarkan serangan seperti pada 7 Oktober terhadap komunitas Israel di utara," kata Austin pada media sosial X, Senin (1/10/2024).

Pembicaraan tersebut dilakukan melalui sambungan telepon setelah militer Israel mengatakan melakukan "serangan darat terbatas, terlokalisasi, dan ditargetkan berdasarkan intelijen yang tepat" terhadap Hizbullah di desa-desa di Lebanon selatan dekat perbatasan.

Israel menilai infrastruktur serangan Hizbullah di perbatasan dapat menimbulkan "ancaman langsung terhadap komunitas Israel di Israel utara." Meski demikian, Austin menegaskan kembali bahwa resolusi diplomatik diperlukan untuk memastikan bahwa warga sipil dapat kembali dengan selamat ke rumah mereka di kedua sisi perbatasan.

Dia juga menegaskan bahwa AS "berada dalam posisi yang tepat untuk membela personel, mitra, dan sekutu AS dalam menghadapi ancaman dari Iran dan organisasi teroris yang didukung Iran, dan bertekad untuk mencegah aktor mana pun mengeksploitasi ketegangan atau memperluas konflik."

"Saya tegaskan kembali konsekuensi serius bagi Iran jika Iran memilih melancarkan serangan militer langsung terhadap Israel," ujarnya.

Titik Masuk Serangan Israel ke Gaza - (Republika)

Korea Utara meradang.. baca di halaman selanjutnya.

Duta Besar Korea Utara untuk PBB Kim Song mengatakan, Israel kebal terhadap hukuman apa pun, meski telah membantai lebih dari 41.500 warga Palestina. Kim menganggap impunitas Israel itu sepenuhnya adalah berkat dukungan AS, yang merupakan anggota tetap Dewan Keamanan PBB.

“Hampir tidak dapat dibayangkan bahwa satu negara (Israel) kebal terhadap kecaman dan sanksi apa pun bahkan setelah melakukan pembantaian yang mengerikan,” ujarnya pada sidang ke-79 Majelis Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa di New York, Senin (30/9/2024).

Sambil menyatakan belasungkawa yang mendalam kepada Palestina, Kim menyoroti sikap AS yang memveto lima resolusi Dewan Keamanan PBB mengenai perdamaian di Timur Tengah. AS juga mengesampingkan keinginan masyarakat internasional untuk melihat pembersihan etnis dihentikan oleh sekutunya. Sikap AS ini dinilai sebagai biang persoalan di kawasan.

“Inilah cara AS mendiskreditkan otoritas PBB dan menghasut kejahatan terhadap kemanusiaan,” ucapnya.

Kim mengingatkan, negara-negara anggota badan dunia tersebut bahwa keberadaan PBB adalah untuk mencegah terulangnya bencana perang. Namun, ujarnya, "sangat hina dan menyedihkan bahwa tindakan melawan kemanusiaan seperti perang di Gaza telah berlangsung selama satu tahun."

Kendati Dewan Keamanan PBB telah mengeluarkan resolusi yang menyerukan gencatan senjata secepatnya, Israel terus menggempur Jalur Gaza setelah kelompok Palestina, Hamas, menyerbu Israel pada Oktober tahun lalu. Gempuran Israel itu telah menewaskan hampir 41.600 orang -- sebagian besar perempuan dan anak-anak -- serta melukai lebih dari 96.200 lainnya, menurut otoritas kesehatan setempat.

Serangan Israel membuat hampir seluruh penduduk di wilayah tersebut mengungsi di tengah blokade, yang terus berlangsung dan hingga menyebabkan kelangkaan makanan, air bersih, dan obat-obatan. Israel di Mahkamah Internasional menghadapi tuduhan genosida atas tindakannya di Gaza.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler