Ini Perincian Sanksi dari PSSI untuk Persib Bandung Terkait Kericuhan di Laga Vs Persija

Manajemen Persib menghormati dan menerima sanksi yang dijatuhkan PSSI.

tangkapan layar
Momen pemukulan kepada steward selepas laga Persib Bandung vs Persija di Stadion Si Jalak Harupat, Senin (23/9/2024) petang.
Red: Andri Saubani

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- _ersatuan Sepakbola Seluruh Indonesia (PSSI) menjatuhkan sanksi denda uang senilai Rp295 juta terhadap panitia pelaksana pertandingan Persib Bandung melawan Persija Jakarta pada lanjutan BRI Liga 1 2024/2025 yang berakhir dengan kericuhan di Stadion Si Jalak Harupat, Bandung. Sidang Komite Disiplin PSSI digelar pada 30 September dan 1 Oktober lalu.

Baca Juga


Berdasarkan hasil sidang yang dikutip melalui laman resmi PSSI di Jakarta, Sabtu (5/10/2024), disebutkan sejumlah pelanggaran terjadi dalam laga tersebut seperti penyalaan flare dalam jumlah banyak, pelemparan air mineral dalam botol dan plastik ke arah steward di pinggir lapangan. Selain itu, masuknya penonton ke area lapangan pertandingan yang mengakibatkan penganiayaan dan kerusuhan serta adanya korban yang terluka.

Selain denda uang, Persib Bandung juga dilarang menyelenggarakan pertandingan dengan penonton saat menjadi tuan rumah hingga separuh musim kompetisi BRI Liga 1 2024/2025. Dengan perincian yaitu penutupan seluruh stadion sebanyak dua pertandingan secara berturut-turut yang berlaku pada pertandingan terdekat.

Setelah penutupan seluruh stadion Si Jalak Harupat, dilanjutkan dengan penutupan sebagian stadion yaitu tribun utara dan tribun selatan sebanyak tiga pertandingan.

 

Persib Bandung menghormati keputusan Komite Disiplin PSSI terkait sanksi yang dijatuhkan akibat kericuhan suporter usai laga kontra Persija Jakarta di Stadion Si Jalak Harupat, Kabupaten Bandung, Jawa Barat pada 23 September. “Tentunya kami memahami memang harus ada sanksi atas pelanggaran peraturan yang jelas-jelas terjadi di pertandingan lawan Persija tersebut,” kata Vice President Operation PT PERSIB Bandung Bermartabat Andang Ruhiat di Bandung, Sabtu.

Andang mengungkapkan pihaknya memahami sanksi yang diberikan Komdis PSSI karena memang ada pelanggaran peraturan seperti penyalaan flare, pelemparan, dan masuknya penonton ke area lapangan yang mengakibatkan kerusuhan hingga ada korban luka-luka adalah tindakan yang sangat tidak dapat dibenarkan.

"Kami menerima surat dari Komdis PSSI yang memberikan sanksi larangan menyelenggarakan dua pertandingan kandang dengan penonton dan penutupan tribun utara dan selatan untuk tiga pertandingan berturut-turut serta denda Rp295 juta,” katanya.

Dirinya berharap sanksi yang diberikan Komdis PSSI itu menjadi yang terakhir kalinya buat Persib dan mengajak seluruh pihak yaitu manajemen klub serta bobotoh untuk terus bergandeng tangan menjaga ketertiban sehingga pertandingan berjalan lancar dan dapat dinikmati semua orang.

“Yang kami sangat sayangkan adalah insiden tersebut seharusnya tidak terjadi, bukan hanya sanksi ini merugikan Persib secara material dan imaterial, tetapi khususnya merugikan bobotoh setia yang selama ini telah secara tertib menonton dan mendukung Persib di stadion," kata Andang.

Dia memastikan panpel dan pihak yang terkait akan terus memperbaiki penyelenggaraan pertandingan di masa datang, sehingga kejadian serupa tidak terulang.

"Kami berkomitmen untuk berusaha lebih keras menjaga keamanan dan ketertiban di setiap pertandingan. Kami akan bekerja sama dengan pihak kepolisian, panitia penyelenggara, dan komunitas suporter untuk mencegah terulangnya insiden serupa di masa mendatang," ujar dia.

Andang menambahkan keamanan dan kenyamanan seluruh penonton adalah prioritas utama Persib dalam setiap penyelenggaraan pertandingan untuk menciptakan atmosfer sepak bola yang aman dan nyaman untuk dinikmati semua kalangan, termasuk keluarga, anak-anak, dan perempuan.

“Karenanya, sekali lagi Persib berterima kasih kepada seluruh bobotoh yang tidak terpancing, tidak ikut melakukan kerusuhan, dan dengan tertib menonton serta menjaga keamanan bersama,” katanya.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler