Iran kepada Israel: Serangan Apapun akan Ditanggapi dengan Respons Menghancurkan
Iran berjanji membalas serangan balik Israel dengan lebih dahsyat
REPUBLIKA.CO.ID, TEHERAN- Menteri Luar Negeri Iran Abbas Araghchi bersumpah akan memberikan "balasan menghancurkan" atas setiap serangan Israel terhadap negaranya.
“Kami sarankan rezim Zionis (Israel) untuk tidak menguji tekad Iran,” katanya dalam sebuah acara di Teheran, Selasa (8/10/2024), yang dihadiri duta besar Irak, Yaman, Lebanon, dan Suriah.
"Serangan apapun terhadap Iran akan ditanggapi dengan respons yang menghancurkan,” katanya memperingatkan.
Menurut Menlu Araghchi, serangan Hamas tahun lalu terhadap Israel “mengarah pada perkembangan signifikan yang tidak menguntungkan Tel Aviv.”
Dia memperingatkan bahwa setiap serangan terhadap infrastruktur Iran “akan ditanggapi dengan respons yang tegas.”
Iran dalam siaga tinggi di tengah antisipasi respons segera Israel terhadap serangan rudal yang dilakukannya pada 1 Oktober 2024.
Serangan rudal Iran ke Israel itu terjadi di tengah meningkatnya ketegangan regional atas genosida rezim Zionis di Jalur Gaza yang kini memasuki tahun kedua.
BACA JUGA: Sadis, Jasad Puluhan Ribu Syuhada Menguap Jadi Pertikel tak Kasat Mata Akibat Bom Israel
Konflik bersenjata itu telah menyebar ke Lebanon ditandai dengan serangan udara besar-besaran Israel yang telah menewaskan lebih dari 1.250 orang dan melukai lebih dari 3.600 lainnya sejak 23 September 2024.
Meskipun ada peringatan internasional bahwa Timur Tengah berada di ambang perang kawasan di tengah serangan gencar Israel terhadap Gaza dan Lebanon, Tel Aviv tetap memperluas konflik dengan meluncurkan invasi darat ke Lebanon selatan pada 1 Oktober.
Militer Israel (IDF) pada Kamis (1/10/2024) menyatakan bahwa misil balistik Iran telah dikirim menuju Israel. Dilaporkan the Guardian mengutip Reuters, sirene telah meraung-raung di Tel Aviv dan Yerusalem.
Menurut beberapa saksi kepada Reuters, ledakan bisa terdengar di Tel Aviv dan sirene peringatan terdengar di penjuru kota metropolitan itu. Hal yang sama dikatakan saksi kepada media.
Media Israel melaporkan bahwa Iran setidaknya mengirim 100 misil ke Israel. Belum jelas apakah misil-misil itu menghantam perumahan warga sipil atau bisa diintersep di udara Israel.
IDF juga mengonfirmasi kiriman misil balistik Iran lewat akun X resmi mereka pada Kamis malam WIB.
Beberapa jam sebelum serangan misil Iran ke Israel, Amerika Serikat (AS) sudah merilis informasi yang meyakini Iran sedang bersiap untuk “segera” melancarkan serangan rudal balistik terhadap Israel. Washington pun meminta semua warga Amerika Serikat di Israel untuk segera berlindung.
Rencana Iran tersebut, merujuk Associated Press, disampaikan seorang pejabat senior pemerintah Amerika Serikat pada Selasa ini. Ia juga memperingatkan “konsekuensi parah” jika hal itu terjadi.
Pejabat tersebut, yang berbicara tanpa menyebut nama untuk membahas masalah ini, mengatakan Amerika Serikat secara aktif mendukung persiapan pertahanan Israel. Hal ini terjadi setelah militer Israel pada hari Selasa memperingatkan warganya untuk mengevakuasi lebih dari dua puluh komunitas perbatasan Lebanon beberapa jam setelah mengumumkan apa yang dikatakannya sebagai operasi darat terbatas terhadap Hizbullah.
Kedutaan Besar Amerika Serikat di Israel juga mengeluarkan pernyataan yang mengarahkan semua “pegawai pemerintah Amerika Serikat dan anggota keluarga mereka untuk berlindung di tempat sampai pemberitahuan lebih lanjut”.
Usai meluncurkan ratusan misil ke Israel, Iran lewat utusannya di PBB memberikan pesan peringatan ke Israel. Iran berjanji serangan selanjutnya akan sangat menghancurkan jika Israel melancarkan respons balasan.
"Respons Iran yang sah secara hukum, rasional, dan bertanggung jawab atas aksi terorisme rejim Zionis telah dilaksanakan. Jika rejim Zionis berani merespons atau melancarkan aksi keji lanjutan, maka balasan beruntun yang menghancurkan akan terjadi. Negara kawasan dan pendukung Zionis disarankan untuk memutus hubungan dengan rejim," demikian pernyataan resmi perwakilan Iran di PBB lewat akun resmi mereka di X, @Iran_UN dikutip Rabu (2/10/2024).
Sumber: Middleasteye