Pernah Menang Lawan Israel, Benarkah Rasulullah SAW Sabdakan Militer Mesir Paling Kuat?

Banyak riwayat hadits menyebut keutamaan tentara Mesir

AP
Pasukan militer menjaga unjuk rasa di Mesir. Banyak riwayat hadits menyebut keutamaan tentara Mesir
Red: Nashih Nashrullah

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA— Perang 6 Oktober 1973 merupakan kemenangan terbesar militer Mesir melawan Zionis Israel. Kemenangan ini pun hingga saat ini, diperingati sebagai salah satu perayaan nasional di negeri asal piramida itu.

Menariknya, ternyata, kemenangan tersebut kerap dikorelasikan dengan perkataan yang disandarkan ke Baginda Nabi Muhammad SAW, ihwal keberadaan tentara Mesir, adalah militer terbaik? Benarkah demikian?

Ada sejumlah hadits yang dinisbatkan ke Rasulullah SAW antara lain sebagai berikut ini:

Pertama

عن عمرو بن العاص قال: حدثني عمر أنه سمع رسول الله صلى الله عليه وسلم يقول: "إذا فتح الله عليكم مصر بعدي، فاتخذوا فيها جنداً كثيفاً، فذلك الجند خير أجناد الأرض" قال أبو بكر: ولم ذاك يا رسول الله؟ قال: " إنهم في رباط إلى يوم القيامة"

Diriwayatkan dari Amr bin al-Ash RA, dia berkata bahwa dirinya pernah mendengar Umar bin al-Khattab berkata, “Rasulullah SAW bersabda, “Jika Allah menaklukkan Mesir atas kalian setelahku, maka siapkanlah kalian di dalamnya militer yang banyak, merekalah tentara terbaik di muka bumi. Abu Bakar menimpali, “Mengapa demikian wahai Rasulullah?” Rasulullah menjawab, “Sebab mereka berjuang sampai hari kiamat.” Hadits ini disebutkan Ibnu Abdul Hakam dalam Futuh Mishr dan Ibnu Asakir.

Kedua

عن أبي ذر مرفوعاً: "إنكم ستفتحون أرضاً يذكر فيها القيراط، فاستوصوا بأهلها خيراً، فإن لهم ذمة ورحماً" قال الزهري: الرحم باعتبار هاجر، والذمة باعتبار إبراهيم عليه الصلاة والسلام، والذمة هنا بمعنى: الحرمة والحق.

Dari Abu Dzar RA secara marfu’, Rasulullah SAW bersabda, “Kalian akan menaklukkan bumi yang disebutkan didalamnya qirath, maka mintalah kebaikan terhadap penduduknya, sesungguhnya mereka mempunyai kehormatan dan kasih sayang.” (HR Muslim).

Menurut mantan Mufti Agung Dar Al-Ifta Mesir, Syekh Syauqi 'Allam, hadits-hadits yang disebutkan dalam pertanyaan tersebut adalah benar secara makna dari Nabi SAW, dan isinya tidak ada yang membantahnya.

Para imam..

 

Para imam menerima riwayatnya dan tidak menolaknya, dan karena hadits-hadits tersebut mengandung keutamaan dan berita, para muhaddits bersepakat bahwa hadits-hadits tentang keutamaan telah memenuhi syarat-syarat yang paling sedikit untuk diterima dalam periwayatannya, dan diterima dengan baik karena tidak mengandung hukum.

Dalam pernyataan fatwanya melalui portal resmi Dar al-Ifta, Syekh Syauqi menjelaskan bahwa hadits-hadits tersebut sebagian besar disebutkan dalam khutbah Amr bin al-Ash RA yaitu khutbah tetap yang diterima dan sahih dengan dalil-dalilnya, diriwayatkan dan diterima oleh masyarakat Mesir.

Tidak ada seorang pun yang memiliki ilmu pada zaman dahulu atau sekarang yang mengingkarinya atau melemahkannya, dan tidak ada yang menolak dan menentangnya hanya karena hawa nafsu dan ketidaktahuan.

Mufti besar ini menambahkan, dasar dari hadits-hadits ini adalah bahwa tentara Mesir adalah tentara terbaik di muka bumi, karena mereka berada dalam ketenangan hingga hari kiamat. Sebab anjuran kenabian bagi penduduknya, karena mereka memiliki kehormatan, kasih sayang, dan hubungan yang kuat, yang kesemuanya merupakan makna yang sahih dan terbukti dari Nabi SAW.

Para imam, ahli hadits, ahli sejarah, sepanjang secara terus menerus menyeutkannya baik era klasik dan sekarang. Keaslian hadits-hadits tersebut tidak terganggu oleh kelemahan sebagian riwayatnya, karena di dalamnya terdapat hadits-hadits yang sahih, hasan, dan dha'if yang telah disebutkan oleh para ulama, dan para sejarawan sepakat untuk mengutip hadits-hadits tersebut dalam keutamaan Mesir tanpa ada keraguan sedikitpun.

Baca Juga


Syekh 'Allam menyebutkan, apa yang disebutkan Amr bin Al-Ash dan hadits-hadits tersebut tersambung kepada Rasulullah SAW.

Hal itu disampaikan Amr dalam khutbahnya yang terkenal, yang dia sampaikan kepada orang-orang Mesir dari mimbar masjid kuno di Kota Tua Mesir, Fustat, yaitu pada akhir musim dingin, beberapa hari setelah (Hamim al-Nasara), perjanjian kelima untuk umat Kristiani.

Dia biasanya menasihati orang-orang pada akhir bulan Maret atau awal bulan April agar mereka keluar untuk menikmati musim semi, dan dia selalu menyampaikannya pada khotbahnya setiap tahun.

Orang-orang Mesir mendengarnya dari Amr, menghafalnya, mewariskannya dari generasi ke generasi, menuliskannya dalam kitab-kitab dan karya-karya mereka, mengekspor keutamaan-keutamaan negara mereka, menyebutkan para perawinya dalam sejarah-sejarah Mesir dan orang-orang mereka, dan sepakat untuk menerimanya dan memintanya dalam keutamaan-keutamaan rakyat Mesir dan para tentaranya selama berabad-abad.

Mereka tidak mengingkarinya, dan tidak ada seorang pun yang memiliki ilmu hadits dan fikih yang mampu meremehkannya, bahkan mereka menganggapnya sebagai salah satu perkataan yang sangat berharga dari Amr, dan tidak ada seorang pun yang menentangnya, baik pada zaman dahulu maupun pada zaman sekarang, dan tidak ada seorang pun yang membantahnya.

Mengenal Hadits Nabi Muhammad SAW - (Republika)

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler