Holding Bawa Dampak Besar bagi Kinerja BUMN Asuransi

Erick berhasil menyatukan sejumlah BUMN dengan fokus bisnis yang sama.

Muhammad Nursyamsi
Direktur Sales & Distribution BSI Anton Sukarna (kanan), Wakil Direktur Utama IFG Haru Koesmahargyo (tengah), pengamat BUMN Toto Pranoto (kiri) dalam diskusi bertajuk
Rep: Muhammad Nursyamsi Red: Friska Yolandha

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Associate Director BUMN Research Group, Lembaga Management Fakultas Ekonomi Bisnis (FEB) Universitas Indonesia (UI) Toto Pranoto menyampaikan pembentukan sejumlah holding BUMN merupakan terobosan besar semasa kepemimpinan Menteri BUMN Erick Thohir. Toto menyebut Erick berhasil menyatukan sejumlah BUMN dengan fokus bisnis yang sama untuk bersinergi dalam satu ekosistem yang terintegrasi, salah satunya holding BUMN asuransi, penjaminan, dan investasi atau Indonesia Financial Group (IFG).

Baca Juga


"Sebelum holding IFG, BUMN-BUMN itu stand alone atau berjalan sendiri-sendiri. Begitu bergabung, value creation dari holding ini betul-betul membuat kinerja dari IFG Group bisa menjadi lebih baik dibandingkan masing-masing BUMN tadi yang berdiri sendiri-sendiri," ujar Toto dalam diskusi bertajuk "Penguatan Tonggak Ekosistem Ekonomi Syariah dan Strategi Asuransi" di Sarinah, Jakarta, Selasa (8/10/2024).

Toto mengatakan kehadiran holding membuat pengelolaan investasi dan asuransi menjadi lebih efektif. Dengan holding tersebut, ucap Toto, IFG dapat membuat bundling produk yang lebih menarik dan harga terjangkau bagi konsumen.

"Saya kira itu hal-hal yang sudah dikerjakan dan kalau ini bisa terus dijalankan makanya value creation IFG akan bisa semakin lebih baik," lanjut Toto. 

Toto menyampaikan keputusan holding juga meningkatkan daya BUMN asuransi. Hal ini tercermin dari kinerja IFG yang menduduki posisi teratasi dalam perusahaan asuransi umum terbesar di Indonesia. 

"Dalam proses holding yang sudah tiga tahun berjalan ini telah mampu meningkatkan kinerja BUMN asuransi menjadi lebih baik," kata Toto.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Berita Terpopuler