Skenario Terbaik Allah SWT Jawab Tuduhan Maryam Berzina, Nabi Isa Berbicara Usia Balita

Allah SWT menjaga kehormatan dan kesucian Maryam

republika
Ilustrasi Allah. Allah SWT menjaga kehormatan dan kesucian Maryam
Rep: Muhyiddin Red: Nashih Nashrullah

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Alquran menceritakan bahwa Maryam, ibu Nabi Isa alaihissalam, adalah seorang wanita yang sangat saleh dan suci, dipilih Allah SWT untuk mengandung dan melahirkan Isa secara mukjizat tanpa campur tangan seorang pria. Namun, masyarakat di sekelilingnya tidak mengetahui hal ini dan menuduhnya berzina.

Baca Juga


Diceritakan bahwa setelah melahirkan Nabi Isa, Maryam diperintahkan berpuasa. Namun, puasa yang dilakukan oleh Maryam di sini merujuk pada "puasa bicara" atau diam, bukan puasa menahan lapar dan dahaga seperti yang dilakukan umat Islam saat ini.

Puasa berbicara tersebut disampaikan Malaikat Jibril saat menemuinya dalam wujud manusia. Dalam Alquran, Jibril mengatakan:

...فَاِمَّا تَرَيِنَّ مِنَ الْبَشَرِ اَحَدًاۙ فَقُوْلِيْٓ اِنِّيْ نَذَرْتُ لِلرَّحْمٰنِ صَوْمًا فَلَنْ اُكَلِّمَ الْيَوْمَ اِنْسِيًّا ۚ

Artinya: "....Jika engkau melihat seseorang, katakanlah, ‘Sesungguhnya aku telah bernazar puasa (bicara) untuk Tuhan Yang Mahapengasih. Oleh karena itu, aku tidak akan berbicara dengan siapa pun pada hari ini." (QS Maryam [19]: 26).

Setelah Maryam diperintahkan untuk berpuasa pada hari melahirkan putranya dan tidak berbicara dengan seorang pun, lalu Maryam menggendong anaknya dan membawanya kepada kaumnya, hal itu menyebabkan kaumnya mencela perbuatannya seraya berkata, “Hai Maryam, sesungguhnya kamu telah melakukan sesuatu perbuatan yang amat mungkar."

BACA JUGA: Sadis, Jasad Puluhan Ribu Syuhada Menguap Jadi Pertikel tak Kasat Mata Akibat Bom Israel

Kemudian mereka menambah celaan dan cemoohan serta tuduhan kepada Maryam seraya berkata, “Hai saudara perempuan Harun, ayahmu sekali-kali bukanlah seorang yang jahat dan ibumu sekali-kali bukanlah seorang wanita tuna susila. Bagaimana kamu sampai mendapatkan anak ini?.”

Saat itu Maryam dipanggil dengan sebutan “Saudara perempuan Harun” karena telah menjadi kebiasaan Bani Israil untuk menyebutkan nama-nama para nabi dan orang-orang saleh sebelumnya.

Seperti diriwayatkan...

 

Seperti diriwayatkan oleh al-Mugirah bin Syu’bah yang diutus oleh Rasulullah SAW ke Najran di negeri Yaman di mana terdapat orang-orang Nasrani. Mereka pun bertanya kepadanya,

“Mengapa kamu membaca di dalam Alquran “hai saudara perempuan Harun", padahal Harun dan Musa itu hidupnya lama sekali sebelum lahirnya Isa putra Maryam?”

Al-Mugirah tidak sempat memberikan jawaban dan ketika beliau pulang ke Medinah dan menghadap Rasulullah beliau mengemukakan pertanyaan itu. Lalu, Rasulullah SAW bersabda:

اَلَا أَخْبَرْتَهُمْ اَنَّهُمْ كَانُوْا يُسَمُّوْنَ بِالْاَنْبِيَاءِ وَالصَّالِحِيْنَ قَبْلَهُمْ. (رواه أحمد)

“Mengapa kamu tidak memberitahu mereka, bahwa kebiasaan mereka (Bani Israil) itu suka menyebut-nyebut nama para nabi dan orang-orang saleh sebelum mereka.” (HR Ahmad)

Selanjutnya, sesuai petunjuk Allah, Maryam tidak menjawab tuduhan mereka, tetapi menunjuk kepada bayi Isa yang masih dalam buaian. Isa, dengan izin Allah, berbicara meskipun masih bayi, membela ibunya dan menjelaskan bahwa dia adalah utusan Allah. Seperti diceritakan dalam surat Maryam:

قَالَ اِنِّيْ عَبْدُ اللّٰهِ ۗاٰتٰىنِيَ الْكِتٰبَ وَجَعَلَنِيْ نَبِيًّا ۙ

Artinya: "Dia (Isa) berkata, “Sesungguhnya aku hamba Allah. Dia (akan) memberiku Kitab (Injil) dan menjadikan aku seorang nabi." (QS Maryam [19]:30) 

BACA JUGA: Terungkap, Keyakinan Agama di Balik Aksi Brutal Israel di Gaza dan Lebanon Bocor di Media

Tindakan Maryam untuk tetap diam dan menyerahkan pembelaannya kepada mukjizat bayi Isa yang berbicara menunjukkan kekuatan imannya. Allah menjaganya dari fitnah dan membuktikan kesucian serta kehormatan Maryam melalui mukjizat ini.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Berita Terpopuler