China Menjadi Mitra Wicara yang Penting Bagi ASEAN

KTT ASEAN-China ke-27 diselenggarakan di Laos.

BPMI Setwapres
Para pemimpin negara ASEAN berpose bersama PM China pada KTT ASEAN-Cina ke-27 di Vientiane, Laos, Kamis (10/10/2024).
Red: Muhammad Hafil

REPUBLIKA.CO.ID, Laporan Muhammad Hafil dari Vientiane, Laos

KTT ASEAN-China ke-27 diselenggarakan di National Convention Centre (NCC), Vientiane, Laos, Kamis (10/10/2024). Pertemuan itu dihadiri oleh PM China Li Qiang.

Dalam sambutannya, PM Laos Sonexay Siphandone selaku ketua ASEAN saat ini mengatakan, China adalah satu mitra wicara sangat penting dan aktif. Dialog dengan China sangat atraktif dan menguntungkan.

"Dialog ini semakin,diperluas di antaranya di bidang politik, keamanan, sosial kebudayaan, dan ekonomi. Dan ini dicerminkan dalam kerja sama strategis dan China mendukung sentralitas ASEAN," ujar PM Laos.

Menurut PM Laos, sejak 2008 China menjadi mitra perdagangan ASEAN terbesar. China menjadi sumber investasi langsung terbesar pertama. Itu semakin meningkat saat kerja sama ASEAN dan China dalam area perdagangan bebas versi 3.0.

"Sekarang negosiasi ASEAN-China mencapai

Baca Juga


hasil baik di area perdagangan bebas," ujar PM Laos.

Dan, untuk menandai pencapaian ini, diadakan pertemuan yang menandakan hubungan ekonomi ASEAN dan China.

"Dalam kesempatan ini saya berterima kasih kepada menteri ekonomi dan gugus tugas ASEAN-China dalam negosiasi untuk perdagangan bebas versi 3.0," ujar PM Laos.

Karena itu, PM Laos mengatakan bahwa KTT ini merupakan kesempatan baik bagaimana rencana ASEAN dan China ke depannya. Di mana tujuannya untuk memperkuat konektivitas dan ketahanan dan kerja sama untuk keuntungan masyarakat ASEAN dan dunia.

Sementara, PM China Li Qiang mengatakan, dalam satu tahun terakhir ASEAN dan China telah meningkatkan kerja sama. Kerja sama politik juga semakin erat dan menjadi manfaat bagi masyarakat.

Meskipun, PM China juga mengatakan perbaikan ekomomi global jalan di tempat. Dan, dampaknya adalah terjadi pertambahan pertumbuhan.

"Peningkatan instabilitas juga terjadi. Pasar global mengalami banyak kelangkaan dewasa ini," ujar PM China.

PM China mengatakan, ASEAN-China adalah pasar besar untuk pembangunan. Dengan jumlah penduduk 1,4 miliar jiwa (China) dan 600 juta jiwa (ASEAN).

Kerja sama ekonomi dan perdagangan memberikan manfaat dan mencakup banyak sektor. Juga terjadi peningkatan infrastruktur yang lebih besar untuk perdagangan dan investasi.

"Pasar kita semakin luas. Industrialisasi semakin mendalam dan pendapatan negara di banyak sektor membawa banyak manfaat. Pasar kita masih bisa diperluas lagi," ujar PM China.

"Saya yakin konektivitas yang semakin baik meningkatkan ekonomi yang lebih baik. Dengan gembira, Saya menyampaikan kepada para pemimpin ASEAN tentang kesimpulan perjanjian ASEAN-China tentang perdagangan bebas veesi 3.0 sudah hampir rampung," ujar PM China.

"Ini merupakan langkah sifginifakan," tambah PM China.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Berita Terpopuler