Apa Maksud Kunjungan Imam Masjid Nabawi ke Indonesia? Ini Kata Dubes Arab Saudi  

Imam Masjid Nabawi diagendakan hadiri sejumlah kegiatan

Republika/Prayogi
Ketua Umum PBNU Yahya Cholil Staquf (tengah) bersama Imam Besar Masjid Nabawi Syekh Ahmad bin Ali Al-Hudhaify (kiri) dan Dubes Arab Saudi untuk Indonesia Faisal Bin Abdullah H. Amodi (kanan) usai melakukan pertemuan di Kantor PBNU, Jakarta, Rabu (9/10/2024). Kunjungan ini merupakan bagian dari lawatan resmi Imam masjid Nabawi di Indonesia selama sepekan ke depan untuk mempererat hubungan Arab Saudi dan Indonesia khususnya dalam bidang keagamaan. Dalam kesempatan itu, ia menyampaikan rasa terima kasih dan mendoakan agar Indonesia selalu dilindungi. Dia menilai, NU punya peran besar dalam memajukan dakwah dan perdamaian dunia selama ini.
Rep: Muhyiddin Red: Nashih Nashrullah

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Imam Masjid Nabawi, Syekh Ahmad bin Ali Al Hudzaifi mengisi kuliah umum di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Kamis (10/10/2024). Ia didampingi Duta Besar Arab Saudi untuk Indonesia, Faisal Al-Amudi dan juga Rektor UIN Syarif Hidayatullah, Asep Saepudin Jahar. 

Baca Juga


Berdasarkan pantauan Republika.co.id di lokasi, kuliah umum ini diikuti para dosen dan mahasiswa. Setidak ada 2000 lebih mahasiswa yang menyimak kuliah umum dari tokoh agama Kerajaan Saudi ini. 

Dalam sambutannya, Dubes Faisal Al-Amudi berterima kasih kepada UIN yang telah memberikan sambutan yang meriah atas kunjungan Imam Masjid Nabawi, Syekh Ahmad bin Ali Al Hudzaifi 

Menurut dia, kunjungan ini merupakan sebuah komitmen dan penegaskan kembali dari pemerintah Kerajaan Arab Saudi yang dipimpin langsung Pelayan Dua Masjid Suci Raja Salman bin Abdul Azis dan putra mahkotanya Muhammad bin Salman (MBS) yang sedang melakukan upaya-upaya untuk kepentingan umat Islam. 

"Ini dalam rangka memberikan peayanan terbaik dan menguatkan hubungan dengan umat Islam dan dunia Islam pada umumnya, dan Indonesia secara khusus," ujar Dubes Faisal. 

Selain itu, menurut dia, kunjungan Imam Masjid Nabawi ini juga merupakan buah hasil yang telah dilakukan kedua pemimpin negara yang senantiasa berusaha untuk meningkatkan kerjasama di berbagai bidang, termasuk dalam kegiatan urusan keislaman. 

"Saling tukar kunjungan dengan para Imam, ulama yang ada di dua negara ini akan menimbulkan kontribusi positif antar kedua negara. Dan tentu untuk meningkatkan hubungan ke arah yang lebih strategis antara kedua negara," ucap Dubes Faisal. 

BACA JUGA: Sadis, Jasad Puluhan Ribu Syuhada Menguap Jadi Pertikel tak Kasat Mata Akibat Bom Israel

Dia pun mengajak kepada semua pihak di dua negara untuk meningkatkan hubungan kerja sama di bidang pendidikan dan keagamaaan. 

"Tentu dalam kesempatan in saya mengajak kepada khalayak semuanya, khusus di sektor pendidikan dan keagamaan untuk senantiasa berupaya bersama-samanmeningkatka kerjasama," kata Dubes Faisal. 

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Berita Terpopuler