Dua Prajurit TNI Luka Akibat Serangan Tentara Israel, Begini Kronologi dan Sikap Mabes TNI

Kedua prajurit TNI menjadi sasaran tembak militer Israel saat berjaga di Lebanon.

AP Photo/Leo Correa
Kobaran api dan ledakan terlihat di perbatasan antara Israel dan Lebanon pada Senin (30/9/2024) malam hingga Selasa (1/10/2024) pagi.
Rep: Bambang Noroyono Red: Mas Alamil Huda

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Kantor berita Antara telah melansir dua nama prajurit TNI yang terluka akibat serangan tentara Israel di pos UNIFIL, Lebanon. Kedua prajurit tersebut menjadi sasaran tembak militer Israel saat berjaga di Naqoura, Lebanon, Kamis.

Baca Juga


"Informasi yang dihimpun Antara dari berbagai sumber, tetapi belum dibenarkan oleh Pusat Penerangan TNI, kedua prajurit itu adalah Pratu Marinir Eggy Arifiyanto dan Praka Nofrian Syah Putra," demikian tulis Antara, Kamis (10/10/2024).

Pasukan Perdamaian PBB di Lebanon (UNIFIL) tak lama setelah peristiwa itu langsung mengeluarkan pernyataan resmi yang mengecam serangan itu sekaligus mengingatkan serangan apapun yang sengaja ditujukan kepada prajurit pasukan perdamaian merupakan pelanggaran terhadap Resolusi Nomor 1701 Dewan Keamanan PBB.

“Kami menindaklanjuti masalah ini dengan IDF (militer Israel),” kata UNIFIL dalam pernyataan resminya yang dikutip di Jakarta, Kamis.

Dalam pernyataan resminya itu, UNIFIL tidak menyebutkan negara asal dua prajuritnya yang menjadi sasaran tembak Israel. UNIFIL menyebut luka akibat serangan itu tidak serius, dan dua prajuritnya yang terluka itu masih di rumah sakit untuk menjalani perawatan.

“Dua prajurit pasukan perdamaian terluka setelah tank Merkava IDF menembak ke arah menara pengamatan di Markas UNIFIL di Naqoura. Serangan itu menargetkan menara pengamatan dan mengakibatkan dua prajurit itu jatuh. Luka-luka yang mereka terima kali ini tidak fatal, tetapi mereka saat ini masih dirawat di RS,” demikian siaran resmi UNIFIL.

Lebih dari 1.000 prajurit TNI saat ini tersebar di beberapa daerah di Lebanon untuk melaksanakan misi perdamaian bersama UNIFIL.

Mereka bertugas di berbagai satuan UNIFIL, di antaranya Maritime Task Force (MTF), Satgas Batalyon Mekanis TNI (INDOBATT), Satgas Pendukung Markas/Force Headquarter Support Unit (FHQSU), Satgas Indo Force Protection Company (FPC), Satgas Koordinasi Sipil-Militer/Civilian Military Coordination (CIMIC) TNI, Satgas Military Community Outreach Unit (MCOU), dan Satgas Level 2 Hospital.

Sebagian besar prajurit TNI yang tergabung dalam UNIFIL beroperasi di darat, sedangkan Satgas MTF menjalankan tugasnya di laut.

Daftar Kejahatan Tentara Israel - (Republika)

Sikap Mabes TNI.. baca di halaman selanjutnya.

Pemerintah Indonesia membenarkan kabar tentang dua personel TNI yang menjadi korban, dan sasaran penembakan oleh pasukan militer Zionis Israel (IDF) di Lebanon, Kamis (10/10/2024). Mabes TNI mengabarkan, personel TNI yang tergabung dalam pasukan Perdamaian Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB) mengalami luka-luka pada bagian kaki.

Namun, Kepala Pusat Penerangan (Kapuspen) Mabes TNI Mayjen Hariyanto mengabarkan, dari laporan yang diterima otoritas militer Indonesia menyebutkan dua prajurit TNI yang berdinas pada UNIFIL itu, saat ini dalam kondisi selamat. Mayjen Hariyanto menerangkan, dari laporan yang diterima Mabes TNI, dikatakan kejadian tersebut terjadi pada Kamis (10/10/2024) sekitar pukul 05.05 waktu setempat.

“Peristiwanya terjadi di Tower Pengamat (OP-14) di Naqoura,” begitu kata Mayjen Hariyanto kepada Republika, Kamis (10/10/2024) malam.

Dikatakan, pada lokasi tersebut, terjadi kontak tembak hebat antara IDF dengan sayap bersenjata pejuang Hizbullah. “Bahwa di lokasi tersebut terjadi aktivitas saling tembak antara IDF dan Hizbullah. Dan ketika itu terdengar ledakan dan luncuran dari kedua pihak,” ujar dia.

Dan pada saat terjadi kontak tembak tersebut, alat perang berat berupa Tank Merkava milik serdadu Zionis Israel tampil di seputaran zona perdamaian. “Situasi kontak tembak yang terus terjadi, dan tank Merkava IDF mulai terpantau keberadaannya di seputaran Green Hill,” kata Mayjen Hariyanto.

Dilaporkan, tank merkava IDF tersebut, meluncurkan roket ke arah pos tower pasukan perdamaian. “Roket luncuran mengenai tower pengamatan pada OP-14 yang diduduki oleh personel pengamat situasi,” ujar Mayjen Hariyanto.

Dari luncuran roket itu, kata Mayjen Hariyanto, mengenai personel TNI yang merupakan bagian dari pasukan perdamaian PBB. “Akibat kejadian tersebut personel TNI terkena roket. Mengalami luka-luka ringan pada bagian kaki, dan saat ini dalam kondisi normal,” kata Mayjen Hariyanto.

Mabes TNI kata Mayjen Hariyanto, memastikan akan terus memantau situasi dan perkembangan keamanan yang terjadi di Lebanon selatan.

Daftar Panjang Pembunuhan Politik Israel - (Republika)

Sikap resmi Indonesia.. baca di halaman selanjutnya.

Indonesia mengutuk keras serangan Israel terhadap pasukan penjaga perdamaian PBB di Lebanon, UNIFIL, yang melukai personel TNI. Pemerintah menyebut serangan tersebut sebagai pelanggaran berat terhadap Resolusi Dewan Keamanan (DK) PBB.

“Pemerintah Indonesia mengecam keras serangan IDF (tentara Israel) di Lebanon Selatan yang melukai dua personel pasukan penjaga perdamaian PBB asal Indonesia,” kata Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi, sebagaimana pernyataan singkat yang disampaikan Juru Bicara Kemlu RI Rolliansyah Soemirat pada Kamis (10/10/2024) malam.

“Indonesia menegaskan serangan apapun terhadap pasukan penjaga perdamaian adalah pelanggaran berat hukum humaniter internasional dan Resolusi DK PBB 1701 sebagai dasar mandat UNIFIL,” kata Retno.

Kemlu memastikan kedua prajurit TNI yang tergabung dalam UNIFIL tersebut mengalami luka ringan ketika menjalankan tugas pemantauan di menara pemantau di markas kontingen Indonesia di Naqoura, Lebanon selatan.

Pangkalan militer UNIFIL yang diserang Israel berada di dalam area “Garis Biru” yang merupakan garis demarkasi antara Lebanon dan Israel.

Pasukan perdamaian yang tergabung pada UNIFIL bertugas di bawah mandat DK PBB melalui Resolusi 1701 tersebut untuk mendukung stabilitas Lebanon.

Kedua personel tersebut telah menerima perawatan di fasilitas medis terdekat dan saat ini dalam kondisi stabil. Menlu RI memastikan luka yang dialami mereka berasal dari luncuran peluru dari tank Merkava milik pasukan Israel.

Retno menyatakan bahwa pihaknya telah berkomunikasi langsung dengan Komandan Kontingen Garuda FHQSU (Force Headquarters Support Unit) terkait serangan Israel ini.

Sementara itu, Menlu RI menegaskan bahwa pasukan dan properti UNIFIL, serta keselamatan dan keamanan mereka, harus dihormati siapa pun termasuk pasukan Israel.

Ia juga menyoroti pernyataan UNIFIL yang mendesak Israel mematuhi kewajibannya dalam memastikan keamanan personel dan premis PBB.

“Indonesia meminta semua pihak untuk menjamin dihormatinya wilayah PBB yang tak dapat dilanggar dalam segala waktu dan keadaan,” kata Retno.

Retno juga menegaskan, Indonesia menyerukan penyelidikan menyeluruh dan supaya pelakunya bertanggung jawab atas serangan yang melanggar hukum internasional ini.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Berita Terpopuler