Mabes TNI Benarkan Kabar Militer Indonesia Terluka Akibat Serangan Tentara Israel

Personel TNI yang tergabung dalam pasukan Perdamaian PBB terluka pada bagian kaki.

ANTARA FOTO
Prajurit TNI dari Yonif 400 Raider/BR yang tergabung dalam Satgas Yonmek TNI Kontingen Garuda XXIII-L/UNIFIL berbaris usai mengikuti upacara pelepasan pasukan, di Semarang, Jawa Tengah, Jumat (1/12).
Rep: Bambang Noroyono Red: Mas Alamil Huda

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Pemerintah Indonesia membenarkan kabar tentang dua personel Tentara Nasional Indonesia (TNI) yang menjadi korban, dan sasaran penembakan oleh pasukan militer Zionis Israel (IDF) di Lebanon, Kamis (10/10/2024). Markas Besar (Mabes) TNI mengabarkan, personel TNI yang tergabung dalam pasukan Perdamaian Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB) mengalami luka-luka pada bagian kaki.

Baca Juga


Namun Kepala Pusat Penerangan (Kapuspen) Mabes TNI Mayor Jenderal (Mayjen) Hariyanto mengabarkan, dari laporan yang diterima otoritas militer Indonesia menyebutkan dua prajurit TNI yang berdinas pada UNIFIL itu, saat ini dalam kondisi selamat. Mayjen Hariyanto menerangkan, dari laporan yang diterima Mabes TNI, dikatakan kejadian tersebut terjadi pada Kamis (10/10/2024) sekitar pukul 05:05 waktu setempat. “Peristiwanya terjadi di Tower Pengamat (OP-14) di Naqoura,” begitu kata Mayjen Hariyanto kepada Republika, Kamis (10/10/2024) malam.

Dikatakan, pada lokasi tersebut, terjadi kontak tembak hebat antara IDF dengan sayap bersenjata pejuang Hizbullah. “Bahwa di lokasi tersebut terjadi aktivitas saling tembak antara IDF dan Hizbullah. Dan ketika itu terdengar ledakan dan luncuran dari kedua pihak,” ujar dia. Dan pada saat terjadi kontak tembak tersebut, alat perang berat berupa Tank Merkava milik serdadu Zionis Israel tampil di seputaran zona perdamaian. “Situasi kontak tembak yang terus terjadi, dan tank Merkava IDF mulai terpantau keberadaannya di seputaran Green Hill,” kata Mayjen Hariyanto.

Dilaporkan, tank merkava IDF tersebut, meluncurkan roket ke arah pos tower pasukan perdamaian. “Rekoset luncuran mengenai tower pengamatan pada OP-14 yang diduduki oleh personel pengamat situasi,” ujar Mayjen Hariyanto. Dari luncuran rekoset itu, kata Mayjen Hariyanto, mengenai personel TNI yang merupakan bagian dari pasukan perdamaian PBB. “Akibat kejadian tersebut personel TNI terkena rekoset. Mengalami luka-luka ringan pada bagian kaki, dan saat ini dalam kondisi normal,” kata Mayjen Hariyanto. Mabes TNI kata Mayjen Hariyanto, memastikan akan terus memantau situasi dan perkembangan keamanan yang terjadi di Lebanon selatan.

Daftar Kejahatan Tentara Israel - (Republika)

Dua nama TNI yang terluka.. baca di halaman selanjutnya.

Antara telah melansir kedua nama prajurit TNI yang terluka tersebut. "Informasi yang dihimpun Antara dari berbagai sumber, tetapi belum dibenarkan oleh Pusat Penerangan TNI, kedua prajurit itu adalah Pratu Marinir Eggy Arifiyanto dan Praka Nofrian Syah Putra," demikian tulis Antara, Kamis (10/10/2024).

Kedua prajurit tersebut menjadi sasaran tembak militer Israel saat berjaga di Naqoura, Lebanon, Kamis. Kepala Pusat Penerangan (Kapuspen) TNI Mayjen TNI Hariyanto saat dihubungi di Jakarta, Kamis, menyebut TNI masih mengonfirmasi kabar tersebut. “Masih dikonfirmasi dulu,” kata Kapuspen TNI.

Pasukan Perdamaian PBB di Lebanon (UNIFIL) tak lama setelah peristiwa itu langsung mengeluarkan pernyataan resmi yang mengecam serangan itu sekaligus mengingatkan serangan apapun yang sengaja ditujukan kepada prajurit pasukan perdamaian merupakan pelanggaran terhadap Resolusi Nomor 1701 Dewan Keamanan PBB.

“Kami menindaklanjuti masalah ini dengan IDF (militer Israel),” kata UNIFIL dalam pernyataan resminya yang dikutip di Jakarta, Kamis.

Dalam pernyataan resminya itu, UNIFIL tidak menyebutkan negara asal dua prajuritnya yang menjadi sasaran tembak Israel. UNIFIL menyebut luka akibat serangan itu tidak serius, dan dua prajuritnya yang terluka itu masih di rumah sakit untuk menjalani perawatan.

“Dua prajurit pasukan perdamaian terluka setelah tank Merkava IDF menembak ke arah menara pengamatan di Markas UNIFIL di Naqoura. Serangan itu menargetkan menara pengamatan dan mengakibatkan dua prajurit itu jatuh. Luka-luka yang mereka terima kali ini tidak fatal, tetapi mereka saat ini masih dirawat di RS,” demikian siaran resmi UNIFIL.

Lebih dari 1.000 prajurit TNI saat ini tersebar di beberapa daerah di Lebanon untuk melaksanakan misi perdamaian bersama UNIFIL.

Mereka bertugas di berbagai satuan UNIFIL, di antaranya Maritime Task Force (MTF), Satgas Batalyon Mekanis TNI (INDOBATT), Satgas Pendukung Markas/Force Headquarter Support Unit (FHQSU), Satgas Indo Force Protection Company (FPC), Satgas Koordinasi Sipil-Militer/Civilian Military Coordination (CIMIC) TNI, Satgas Military Community Outreach Unit (MCOU), dan Satgas Level 2 Hospital.

Sebagian besar prajurit TNI yang tergabung dalam UNIFIL beroperasi di darat, sedangkan Satgas MTF menjalankan tugasnya di laut.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Berita Terpopuler