Alasan Garuda Indonesia Buka Penerbangan dari Halim Perdanakusuma dan Persetujuan TNI AU

Tiga rute awal Garuda dari Bandara Halim adalah ke Medan, Padang, dan Surabaya.

ANTARA/M Riezko Bima Elko Prasetyo
Petugas otoritas Lanud Halim Perdanakusuma Jakarta memasukkan logistik ke pesawat Garuda Indonesia Airbus A330-900 di BaseOps SUMA 1 Lanud Halim Perdanakusuma Jakarta.
Rep: M Nursyamsi Red: Andri Saubani

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Direktur Utama PT Garuda Indonesia Irfan Setiaputra memastikan maskapainya akan membuka penerbangan perdana Garuda Indonesia di Bandara Halim Perdanakusuma dalam waktu dekat. Rencananya, penerbangan perdana Garuda Indonesia dari Halim akan dimulai pada 1 November 2024.

Baca Juga


Irfan menyampaikan Garuda Indonesia akan membuka rute penerbangan di Bandara Halim Perdanakusuma secara bertahap. Untuk tahap awal, Irfan katakan, Garuda Indonesia memilih tiga rute penerbangan.

"Ke Medan, Padang, dan Surabaya," ucap Irfan kepada Republika, Senin (14/10/2024).

Menurut Irfan, penerbangan Garuda Indonesia dari Bandara Halim Perdanakusuma merupakan komitmen perusahaan dalam meningkatkan pelayanan kepada masyarakat. Irfan berharap rute untuk tiga kota dari dan ke Bandara Halim Perdanakusuma dapat menambah pilihan bagi penumpang pesawat ke depan.

"Nanti pasti ditambah (rutenya)," kata Irfan.

Sebelumnya, Direktur Niaga Garuda Indonesia Ade R. Susardi mengapresiasi kerja sama dengan TNI Angkatan Udara. Ade menilai dukungan Lanud Halim Perdanakusuma sangat penting bagi operasional Garuda Indonesia.

"Dengan kerja sama ini, kami yakin Garuda Indonesia dapat meningkatkan efisiensi dan memberikan manfaat besar dalam pelayanan penumpang serta memajukan industri penerbangan," kata Ade yang telah menandatangani pernyataan bersama di ruang rapat Disops Lanud Halim Perdanakusuma, pada Rabu (9/10/2024).

Komandan Lanud Halim Perdanakusuma Marsma TNI Destianto N. Utomo berharap penandatanganan ini menjadi tonggak sinergi antara TNI Angkatan Udara dan maskapai penerbangan nasional dalam memperluas operasional penerbangan di Indonesia dengan rencana dibukanya beberapa rute Garuda Indonesia melalui Bandara Halim Perdanakusuma. Destianto menilai kerja sama antara Lanud Halim Perdanakusuma dan Garuda Indonesia merupakan wujud sinergi dalam memajukan dunia penerbangan di darat air.

"Kolaborasi ini juga diharapkan dapat membawa kemajuan bagi sektor penerbangan nasional," ujar Destianto melalui laman resmi TNI Angkatan Udara.

Garuda Indonesia Berhasil Menang Voting PKPU - (Republika)

Kementerian Perhubungan (Kemenhub) pun sudah memberi lampu hijau soal rencana Garuda Indonesia untuk kembali terbang melalui Bandara Halim Perdanakusuma, Jakarta. Direktur Angkutan Udara, Direktorat Jenderal (Ditjen) Perhubungan Udara, Kemenhub, Agustinus Budi Hartono menyampaikan Direktorat Angkutan Udara (DAU) telah mengeluarkan Penetapan Pelaksanaan Rute Penerbangan (PPRP) bagi tiga rute penerbangan yang diajukan Garuda Indonesia di Bandara Halim Perdanakusuma.

"DAU telah menyetujui dan menerbitkan PPRP periode winter 2024 PT Garuda Indonesia rute baru," ujar Agustinus saat dihubungi Republika di Jakarta, Senin.

Dalam keputusan tersebut, lanjut Agustinus, DAU Ditjen Perhubungan Udara telah menyetujui permintaan Garuda Indonesia untuk rute Bandara Halim Perdanakusuma (HLP)-Bandara Juanda, Surabaya, Jawa Timur (SUB), Bandara Halim Perdanakusuma (HLP)-Bandara Internasional Minangkabau, Sumatera Barat (PDG), dan Bandara Halim Perdanakusuma (HLP)-Bandara Internasional Kualanamu, Sumatera Utara (KNO). Agustinus mengatakan Garuda Indonesia seluruh rute tersebut memiliki frekuensi penerbangan tujuh kali dalam sepekan dengan perjalanan pulang-pergi (PP).

"Semua rute tersebut menggunakan pesawat B737-800 kapasitas 162 penumpang," kata Agustinus.

PT Angkasa Pura Indonesia atau InJourney Airports pun menyambut positif rencana Garuda Indonesia untuk kembali terbang melalui Bandara Halim Perdanakusuma. Penanggung Jawab Sementara (Pgs.) Corporate Secretary Group Head InJourney Airports Arie Ahsanurrohim mengatakan maskapai pelat merah itu akan mulai terbang melalui Bandara Halim Perdanakusuma pada awal November 2024

"Kalau rute sepemahaman saya menuju penerbangan Medan, Padang, dan Surabaya," ujar Arie saat dihubungi Republika di Jakarta, Senin.

Arie mengatakan operasional Garuda Indonesia di Bandara Halim Perdanakusuma akan berdampak positif terhadap industri penerbangan dalam negeri. Hal ini juga memiliki kontribusi yang baik bagi peningkatan trafik di Bandara Halim Perdanakusuma.

"Tentunya dampaknya bagi Injourney Airports merupakan angin segar bagi industri penerbangan dan tentunya akan meningkatkan trafik di Bandara Halim Perdanakusuma," ucap Arie.

Kendati demikian, Arie menyampaikan InJourney Airports juga akan memastikan kesiapan Bandara Halim Perdanakusuma dalam menyambut operasional Garuda Indonesia. Arie menyebut InJourney Airports siap memberikan pelayanan terbaik bagi maskapaib maupun para penumpang yang bepergian melalui Bandara Halim Perdanakusuma.

"Tak lupa tentunya kita harus antisipasi dan memastikan kapasitas dan pelayanan di sisi landside, terminal, dan airside tetap terjaga sesuai standar layanan," kata Arie.



Pengamat penerbangan dan analis independen bisnis penerbangan nasional Gatot Rahardjo mengatakan keputusan Garuda Indonesia terbang melalui Bandara Halim Perdanakusuma akan menguntungkan para penumpang.

"Terkait operasional Garuda di Bandara Halim, ada beberapa hal positif bagi penumpang, terutama yang domisilinya dekat dengan Bandara Halim," ujar Gatot saat dihubungi Republika di Jakarta, Senin.

Gatot menyampaikan lokasi Bandara Halim relatif lebih dekat dari pusat kota dan memiliki terminal yang jauh lebih kecil daripada Bandara Internasional Soekarno-Hatta. Selain itu, Gatot menyebut biaya passenger service charge (PSC) atau airport tax penumpang di Bandara Halim Perdanakusuma yang sekitar Rp 70 ribu per penumpang lebih rendah ketimbang Bandara Internasional Soekarno-Hatta yang bisa mencapai Rp 150 ribu per penumpang.

"Dengan memakai Bandara Halim akan menguntungkan bagi penumpang yang perjalanannya point to point," ucap Gatot.

Gatot menyebut penggunaan Bandara Halim Perdanakusuma juga akan menguntungkan maskapai pelat merah tersebut. Gatot menilai hal ini dapat menjadi terobosan dalam pengembangan pasar Garuda Indonesia.

"Apalagi di Halim sudah beroperasi anak perusahaannya Citilink, jadi bisa bekerja sama. Tinggal penyesuaian saja karena Garuda itu full service dan Citilink itu LCC," lanjut Gatot.

Kendati begitu, Gatot menyampaikan operasional Garuda Indonesia di Bandara Halim Perdanakusuma juga memberikan tantangan tersendiri. Terutama bagi penumpang connecting flight domestik atau internasional.

"Penumpang kalau harus ganti penerbangan harus ke Bandara Soekarno-Hatta, itu berarti ada tambahan biaya dan waktu," ucap Gatot.

Selain itu, sambung Gatot, Bandara Halim Perdanakusuma merupakan enclave sipil yang memprioritaskan penerbangan militer dan kenegaraan. Gatot menilai kondisi ini dapat membuat terjadinya delay bagi penerbangan Garuda Indonesia yang melalui Bandara Halim Perdanakusuma.

"Jadi ada potensi delay yang lebih besar," kata Gatot.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler