Sri Mulyani Jadi Menkeu Prabowo, Ekonom Senior Beri Pesan Ini
Instrumen kebijakan fiskal selama ini belum dioptimalkan untuk meningkatkan belanja.
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ekonom senior dari Center of Reform on Economics (Core Indonesia) Hendri Saparini angkat bicara mengenai pemanggilan sejumlah menteri-menteri ekonomi Joko Widodo (Jokowi) oleh presiden terpilih, Prabowo Subianto. Hendri menyoroti nama Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani yang digadang-gadang akan kembali menduduki posisi Menkeu di era pemerintahan Prabowo.
"Saran saya, pendekatan di dalam memanfaatkan kebijakan fiskal itu harus diubah," ujar Hendri dalam seminar nasional bertajuk "Urgensi Industrialisasi Dalam Mencapai Target Pertumbuhan 8 Persen" di Hotel Morrissey, Jakarta, Rabu (16/10/2024).
Hendri menyampaikan instrumen kebijakan fiskal selama ini belum dioptimalkan untuk meningkatkan belanja maupun pendapatan negara. Hendri berharap Sri Mulyani dapat lebih agresif mengoptimalkan kebijakan fiskal dalam mendorong perekonomian negara.
"Mestinya revenue, mau pendapatan atau belanja, itu harus didesain untuk bisa mendorong ekonomi," ucap Hendri.
Hendri mencontohkan program bantuan sosial (bansos) sembako yang sejatinya bisa punya dampak ekonomi besar. Salah satunya dengan melibatkan produk UMKM.
"Misalnya, ada paket sembako, nilainya mungkin Rp 50 triliun lebih. Harus diubah, isinya wajib itu adalah produk-produk lokal jadi bisa menggerakkan ekonomi," sambung Hendri.
Hendri mengatakan para pelaku UMKM tidak selalu membutuhkan sokongan dana, melainkan juga adanya akses pasar. Dengan keberpihakan tersebut, Hendri meyakini akan memberikan dampak besar bagi sektor UMKM Indonesia.
"Jadi pemerintahan tidak terus bicara sudah mendukung UMKM, cukup dikasih akses pasar saja nanti mereka akan terlatih dan ini menjadi seleksi juga untuk naik kelas," lanjut Hendri.
Hendri juga menyoroti alokasi APBN yang selama ini justru kontradiktif dengan laju pertumbuhan sektor riil. Hendri mencontohkan sektor industri manufaktur yang terus melesu akibat tidak mendapat dukungan fiskal yang memadai.
"Industri manufaktur itu sangat penting karena menjadi motor penggerak industri lain. Dia sebagai jangkarnya, nanti industri lain pasti akan mengikuti dan ikut berkembang," ucap Hendri.
Hendri berharap Kemenkeu dapat melirik potensi industrialisasi banyak sektor yang mampu meningkatkan ekonomi. Salah satunya potensi industrialisasi rumput laut.
"Bagaimana memainkan instrumen fiskal itu untuk mendorong rumput laut. Misalnya industri yang mengambil produk rumput laut lokal, dimudahkan pajaknya, dengan begitu produktivitas juga akan meningkat," kata Hendri.