Pasangan ASRI Bertekad Perbanyak Kuota Penerimaan ASN untuk Kalteng
Sebanyak 7.274 peserta lulus seleksi administrasi CPNS Pemrov Kalteng.
REPUBLIKA.CO.ID, PALANGKA RAYA -- Animo masyarakat Kalimantan Tengah (Kalteng) untuk mengikuti seleksi Penerimaan Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) tahun 2024 sangat tinggi. Hal tersebut tercermin dari tingginya pelamar yang menyelesaikan tahapan pendaftaran seleksi berkas administrasi.
Sebanyak 7.274 peserta lulus seleksi administrasi CPNS Pemrov Kalteng dan yang tidak lulus seleksi administrasi sebanyak 529 peserta. Seperti diketahui, para peserta CPNS 2024 di Provinsi Kalteng hari ini akan menjalankan tahap awal tes yakni Seleksi Kompetensi Dasar (SKD) dengan menggunakan sistem Computer Assisted Test (CAT).
“Untuk adik-adik yang tengah berjuang dalam tes CPNS 2024 di lingkungan pemerintahan Kalteng saya ucapkan selamat berjuang dan semangat dalam menjalani setiap rangkaian tes yang dilalui,” kata Calon Wakil Gubernur Kaltara nomor urut 4, Sri Suwanto.
Sementara itu Sri Suwanto yang juga sebagai Ketua Paguyuban Kulowarga Wong Jowo atau Pakuwojo Provinsi Kalteng ini merinci, ada 555 formasi yang dibuka oleh Pemrov Kalteng yang terdiri dari 457 formasi tenaga teknis dan 98 formasi tenaga kesehatan.
“Artinya 7.274 memperebutkan 555 formasi atau satu formasi diperebutkan 13 orang pelamar. Sebuah kondisi yang sangat tidak ideal akibat rezim yang sekarang kurang kuat melobby pusat” ungkapnya.
Ketua Pengurus Daerah KAGAMAHUT atau Keluarga Alumni Universitas Gajah Mada-Fakultas Kehutanan Provinsi Kalteng 2017-2026 ini menegaskan, jika dirinya dipercaya untuk memimpin Kalteng maka akan memperjuangkan tambahan kuota CPNS ke pemerintah pusat dalam rangka meningkatkan pelayanan publik di Kalteng.
“Sesuai dengan misi saya akan melakukan perubahan sistem birokrasi secara radikal. Yang panjang menjadi singkat, tepat dan tanpa berbiaya. Harus di[astikan anak-anak muda Kalteng yang berminat menjadi ASN harus kita dukung penuh,” tuturnya.
Selain itu, sambung Sri Suwanto, tidak ada lagi istilah “orang dalam” yang pernah terjadi di rezim-rezim sebelumnya dalam seleksi CPNS di Kalteng yang banyak dikeluhkan masyarakat.
"Tidak ada lagi harus ada “orang dalam”. Semua anak Kalteng yang punya potensi untuk menjadi birokrat harus kita berikan jalan seluas-luasnya untuk membangun Kalteng. Regenerasi itu sangat kita perlukan sehingga tidak ada ASN yang tidak kompeten karena ulah “orang dalam” tersebut,” kata dia.