Sunnah Nabi SAW Sebelum Tidur yang Mulai Banyak Ditinggalkan Umat Islam

Rasulullah SAW mengajarkan berwudhu sebelum tidur

www.freepik.com
Ilustrasi tidur. Rasulullah SAW mengajarkan berwudhu sebelum tidur
Red: Nashih Nashrullah

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Salah satu hal yang sangat dianjurkan untuk dilakukan ketika akan tidur, yang hampir dilalaikan oleh banyak orang, adalah tidur dalam keadaan suci

Baca Juga


Suci yang dimaksud adalah suci yang terdiri dari dua bagian yaitu suci secara lahiriyah, yang dikenal dengan wudhu, dan suci secara batiniah dengan bertobat, yang lebih penting daripada suci secara lahiriah.

Hal ini karena bisa jadi seseorang meninggal dalam keadaan terkontaminasi dengan kotoran-kotoran dosa. Dia harus bertobat di dalam hatinya dari semua ketidakjujuran, kedengkian, dan kebencian terhadap setiap Muslim.

Selain itu, dianjurkan pula bagi seorang Muslim untuk bermuhasabah, melakukan introspeksi terhadap dirinya sendiri sebelum tidur atas tindakannya, dan untuk bertobat atas dosa-dosa yang mungkin telah dilakukannya.

Terkait dengan anjuran untuk wudhu sebelum tidur dan penjelasan keutamaannya adalah hadits yang diriwayatkan dari Abdullah bin Umar RA. Dia berkata, Rasulullah SAW bersabda:

من بات طاهرا بات في شعاره ملك فلم يستيقظ إلا قال الملك اللهم اغفر لعبدك فلان فإنه بات طاهرا

“Barang siapa yang bermalam dalam keadaan suci, maka malaikat bermalam dalam selimutnya. Tidaklah ia bangun kecuali malaikat itu berdo’a, “Ya Allah, ampunilah hambaMu fulan itu, karena ia bermalam dalam keadaan suci..” (HR ibnu Hibban dengan sanad yang baik).

Sya'ar adalah pakaian yang mengikuti tubuh, dinamakan demikian karena dia mengikuti bentuk dan fungsi rambut yang menyelimuti kepala.

BACA JUGA: Jika Benar-benar Berdiri, Ini Negara 'Islam' Pertama yang Halalkan Alkohol dan Bela Israel

Imam Bukhari meriwayatkan dalam kitab shahihnya dari Al-Baraa bin 'Azib RA dia berkata, “Rasulullah SAW bersabda kepadaku:

إذا أتيت مضجعك فتوضأ وضوءك للصلاة ثم اضطجع على شقك الأيمن وقل اللهم أسلمت وجهي إليك وفوضت أمري إليك

“Jika engkau mendatangi tempat tidurmu, berwudu untuk shalat, kemudian berbaringlah di atas sisi kananmu, lalu ucapkanlah: ‘Ya Allah, aku berserah diri kepada-Mu, dan aku serahkan urusanku kepada-Mu.’ (HR Bukhari dan Muslim).

Dari hadits-hadits tersebut, jelaslah bahwa tidur di atas tempat tidur yang bersih memiliki manfaat:

Salah satunya adalah tidur dalam keadaan suci sehingga kematian tidak menimpanya dan dia akan berada dalam bentuk yang sempurna. Selain itu pula bahwa para malaikat mengampuni orang-orang yang tidur dalam keadaan suci.

Manfaat lainnya, penglihatannya akan lebih benar dan setan tidak akan memanipulasinya dalam tidurnya dan menakut-nakutinya, dan ruh akan dibangkitkan di atas kondisi terakhir mereka hidup.

Hal ini seperti yang disebutkan dalam riwayat pernyataan Ibnu Abbas bahwa dia berkata:

لا تبيتن إلا على وضوء ، فإن الأرواح تبعث على ما قبضت عليه

“Janganlah kalian tidur kecuali di atas wudhu, karena jiwa-jiwa dibangkitkan di atas tempat yang mereka tinggalkan.”

BACA JUGA: Jamuan Makan Malam Terakhir, Perpisahan Mengenaskan Pasukan Elite Golani Israel

Diriwayatkan oleh Abdurrazzaq di dalam kitabnya, Al-Hafizh berkata, “Para perawinya adalah orang-orang yang dapat dipercaya, kecuali Abu Yahya al-Qatthat, seorang yang jujur tapi ada catatan atasnya."

Sementara itu, terdapat perbedaan pendapat para fuqaha di dalam hukum wudhu sebelum tidur. Akan tetapi mayoritas ulama fiqih dari mazhab Hanafi, Hanbali, dan Syafi'i berpendapat wudhu sebelum tidur adalah sunnah.

Keutamaan wudhu

Terdapat sejumlah keutamaan wudhu. Berwudhu itu dapat menjadi sebab seseorang hamba diangkat derajatnya dan juga dapat menjadi sebab dihapuskan keburukan-keburukan pada hamba tersebut. 

Sebagaimana diriwayatkan Imam Muslim dari Abu Hurairah RA, Rasulullah ﷺ bersabda: 

أَلاَ أَدُلُّكُمْ عَلَى مَا يَمْحُو اللَّهُ بِهِ الْخَطَايَا وَيَرْفَعُ بِهِ الدَّرَجَاتِ. قَالُوا بَلَى يَا رَسُولَ اللَّهِ. قَالَ «إِسْبَاغُ الْوُضُوءِ عَلَى الْمَكَارِهِ وَكَثْرَةُ الْخُطَا إِلَى الْمَسَاجِدِ وَانْتِظَارُ الصَّلاَةِ بَعْدَ الصَّلاَةِ فَذَلِكُمُ الرِّبَاطُ

“Maukah kalian untuk aku tunjukkan atas sesuatu yang dengannya Allah menghapus kesalahan-kesalahan dan mengangkat derajat? Mereka menjawab, Tentu, wahai Rasulullah. Beliau bersabda, ‘Menyempurnakan wudhu pada sesuatu yang dibenci (seperti keadaan yang sangat dingin), banyak berjalan ke masjid, dan menunggu sholat berikutnya setelah sholat. Maka itulah ribath.” 

Berwudhu juga bisa menjadi sebab terbukanya pintu surga bagi seorang hamba. Sebagaimana diriwayatkan Imam Muslim dari Uqbah bin Amir, sebagai berikut: 

 كَانَتْ عَلَيْنَا رِعَايَةُ الإِبِلِ فَجَاءَتْ نَوْبَتِى فَرَوَّحْتُهَا بِعَشِىٍّ فَأَدْرَكْتُ رَسُولَ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- قَائِمًا يُحَدِّثُ النَّاسَ فَأَدْرَكْتُ مِنْ قَوْلِهِ مَا مِنْ مُسْلِمٍ يَتَوَضَّأُ فَيُحْسِنُ وُضُوءَهُ ثُمَّ يَقُومُ فَيُصَلِّى رَكْعَتَيْنِ مُقْبِلٌ عَلَيْهِمَا بِقَلْبِهِ وَوَجْهِهِ إِلاَّ وَجَبَتْ لَهُ الْجَنَّةُ». قَالَ فَقُلْتُ مَا أَجْوَدَ هَذِهِ. فَإِذَا قَائِلٌ بَيْنَ يَدَىَّ يَقُولُ الَّتِى قَبْلَهَا أَجْوَدُ. فَنَظَرْتُ فَإِذَا عُمَرُ قَالَ إِنِّى قَدْ رَأَيْتُكَ جِئْتَ آنِفًا قَالَ «مَا مِنْكُمْ مِنْ أَحَدٍ يَتَوَضَّأُ فَيُبْلِغُ - أَوْ فَيُسْبِغُ - الْوُضُوءَ ثُمَّ يَقُولُ أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللَّهُ وَأَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُ اللَّهِ وَرَسُولُهُ إِلاَّ فُتِحَتْ لَهُ أَبْوَابُ الْجَنَّةِ الثَّمَانِيَةُ يَدْخُلُ مِنْ أَيِّهَا شَاءَ»

“Dahulu kami menggembala unta, lalu datanglah malam, maka aku mengistirahatkannya dengan memberikan makan malam. Lalu aku mendapati Rasulullah berdiri berbicara kepada manusia. Dan dari sebagian sabdanya yang aku dengar adalah:

"Tidaklah seorang muslim berwudhu lalu menyempurnakan wudhunya, kemudian mendirikan sholat dua rakaat dengan menghadapkan hati dan wajahnya, kecuali surga wajib diberikan kepadanya," Uqbah berkata, "Maka aku berkata, "Alangkah baiknya ini. Tiba-tiba seorang pembicara di depanku berkata, "Yang sebelumnya adalah lebih bagus."

BACA JGA: Dampak Fatal Serangan Rudal Iran ke Israel Terbongkar, Total Kerugiannya Fantastis

Saat aku lihat, ternyata dia adalah (Umar) Uqbah lalu berkata, "Sesungguhnya aku telah melihatmu datang barusan.” Umar lalu menyebutkan, “Tidaklah salah seorang di antara kalian berwudhu, lalu menyampaikan wudhunya atau menyempurnakan wudhunya kemudian dia bersaksi bahwa tidak ada tuhan yang berhak disembah selain Allah, dan bahwa Muhammad adalah hamba dan utusan-Nya melainkan pintu surga yang delapan akan dibukakan untuknya. Dia masuk dari pintu manapun yang dia kehendaki."

Uqbah berkata, "Maka aku berkata, Alangkah baiknya ini, tiba-tiba seorang pembicara di depanku berkata, Yang sebelumnya adalah lebih bagus. Saat aku lihat, ternyata dia adalah [Umar].’ Uqbah lalu berkata, ‘Sesungguhnya aku telah melihatmu datang barusan.”

Umar lalu menyebutkan, “Tidaklah salah seorang di antara kalian berwudhu, lalu menyampaikan wudhunya atau menyempurnakan wudhunya kemudian dia bersaksi bahwa tidak ada tuhan yang berhak disembah selain Allah, dan bahwa Muhammad adalah hamba dan utusan-Nya melainkan pintu surga yang delapan akan dibukakan untuknya. Dia masuk dari pintu manapun yang dia kehendaki.”

Infografis Rukun Wudhu - (Dok Republika)

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Berita Terpopuler