Megawati tak Hadiri Pelantikan Presiden Prabowo, Tanda PDIP Kukuh di Luar Pemerintah?

Megawati masih dalam kondisi kurang fit usai melakukan perjalanan ke luar negeri.

Republika/Thoudy Badai
Foto kolase ekspresi Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri menyampaikan pidato saat pengumuman bakal calon kepala daerah untuk Pilkada 2024 di Kantor DPP PDI Perjuangan, Jakarta, Senin (26/8/2024). PDIP mengumumkan 60 calon kepala daerah yang terdiri dari enam bakal calon gubernur dan bakal calon wakil gubernur, 38 bakal calon bupati dan bakal calon wakil bupati, serta 16 bakal calon wali kota dan bakal calon wakil wali kota untuk ikut dalam Pilkada serentak.
Rep: Bayu Adji P Red: Andri Saubani

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Umum PDIP sekaligus Presiden ke-5 Republik Indonesia dipastikan tak hadir dalam pelantikan Prabowo Subianto sebagai Presiden ke-8 Republik Indonesia di kompleks parlemen, Senayan, Ahad (20/10/2024). Megawati dikabarkan masih dalam kondisi kurang fit usai melakukan perjalanan ke luar negeri. 

Baca Juga


Ketua DPP PDIP Ahmad Basarah mengatakan, Megawati telah menugaskannya untuk menyampaikan permohonan maafnya kepada Ketua MPR RI Ahmad Muzani karena tak bisa hadir saat pelantikan Prabowo. Ia pun telah langsung menyampaikan amanah itu kepada Sekretaris Jenderal (Sekjen) Partai Gerindra itu. 

"Pertemuan kami sekitar 45 menit dan delapan poin pesan Ibu Megawati kepada Prabowo sudah saya sampaikan secara langsung kepada Muzani," kata dia di kompleks parlemen, Senayan, Ahad pagi.

Menurut Basarah, Megawati menitipkan selamat kepada Prabowo yang akan dilantik menjadi presiden. Dalam kesempatan itu, Megawati juga menyampaikan ucapan selamat ulang tahun pada Prabowo.

Ia menambahkan, Megawati juga memintanya untuk menyampaikan permohonan maaf kepada Prabowo karena tak bisa hadir saat pelatikannya. Megawati disebut tak bisa hadir karena masalah kesehatan.

"Ibu Mega tidak ingin prosesi pelantikan presiden yang berlangsung begitu khidmat bagi bangsa Indonesia terganggu apabila beliau hadir di dalam ruangan itu kemudian batuk dan flu dan sebagainya," ujar Basarah.

Meski begitu, ia menyatakan Megawati telah menginstruksikan seluruh anggota Fraksi PDIP untuk hadir menyukseskan pelantikan presiden. Bahkan, Ketua Umum PDIP itu telah mengeluarkan instruksi larangan bagi seluruh anggota fraksi PDIP untuk ke luar negeri, apalagi ke luar kota, saat pelantikan Prabowo.

Selain itu, Basarah mengatakan, Megawati menyatakan siap untuk bertemu dengan Prabowo. Apalagi, selama ini dua tokoh itu memiliki hubungan yang baik.

"Ibu mega mengatakan kepada saya untuk disampaikan kepada Pak Muzani, insyaallah setelah pelantikan presiden pada hari ini, Bu Mega sudah mengagendakan silaturahmi dan pertemuan antara beliau dengan presiden Prabowo Subianto sebagai pertemuan dua tokoh bangsa yang saling bersahabat," kata dia.

Basarah menilai, pertemuan itu tak akan lagi membahas soal hal yang pragmatis, seperti soal kursi menteri. Lebih dari itu, pertemuan itu diyakini sebagai pertemuan sahabat, dua tokoh bangsa yang akan memikirkan nasib dan masa depan bangsa Indonesia.

"Mengenai materi, bagaimana posisi politik PDI Perjuangan dalam pemerintahan Prabowo ini sudah saya sampaikan langsung kepada Pak Muzani, tapi menyampaikan secara terbuka ke publik. Biarlah itu menjadi wewenang ketua umuam PDI Perjuangan. Dan nanti akan disampaikan dan dijelaskan secara langsung pada saat Ibu Mega bertemu dengan presiden Prabowo Subianto," kata dia.

 

Berbicara terpisah, Sekretaris Jenderal DPP PDI Perjuangan (PDIP) Hasto Kristiyanto mengatakan hubungan komunikasi antara Ketua Umum Megawati Soekarnoputri dan calon presiden terpilih Prabowo Subianto sudah terbangun dan sangat baik. Hal itu disampaikan Hasto menjawab pertanyaan awak media terkait rencana pertemuan kedua tokoh itu.

“Ya sebenarnya kan pola komunikasi kan sudah terbangun. Sejarah hubungan antara Ibu Mega dan Pak Prabowo justru menunjukkan persahabatan yang erat,” kata Hasto dalam keterangannya di Jakarta, Sabtu (19/10/2024).

“Ketika banyak orang yang datang ketika berkuasa, Ibu Mega menunjukkan karakter seorang sahabat yang di dalam sejarahnya banyak bekerja sama dengan Pak Prabowo, saling membantu di antara kedua pemimpin, sehingga komitmen terhadap bangsa dan negara bagi Ibu Mega itu merupakan suatu dedikasi secara total,” tambahnya.

Menurut dia, komunikasi telah dilakukan dengan berbagai utusan dari Prabowo dan Megawati. “Komunikasi telah dilakukan melalui utusan beliau, dan dari Mas Pramono Anung yang telah menyampaikan pesan-pesan secara khusus, sehingga tidak ada hambatan di dalam kaitannya dengan komunikasi,” ujar Hasto.

Selain itu, Megawati juga menghormati kesibukan dari Prabowo di mana beberapa waktu lalu menyiapkan jajaran kabinetnya. Sehingga, peluang untuk bertemu bisa dilakukan setelahnya.

“Kita hormati Pak Prabowo yang memang saat itu sedang mempersiapkan sesuatu susunan kabinet, bahkan kemudian telah dilakukan semacam introduction (memperkenalkan) terhadap kebijakan-kebijakan strategis dari Pak Prabowo di Hambalang. Itu merupakan suatu proses yang dihormati oleh Ibu Megawati Soekarnoputri, sehingga kalau pertemuan di antara kedua pemimpin itu kan bisa dilakukan kemudian,” jelasnya.

Kemudian, saat disinggung peluang PDIP akan masuk ke dalam pemerintahan Prabowo, Hasto menyampaikan semua keputusan berada di tangan Megawati termasuk soal sikap politik partai berlambang banteng moncong putih.

“Kalau terkait dengan sikap politik partai apakah berada di dalam pemerintahan atau menjadi penyeimbang, apakah ada kader PDI Perjuangan yang berada dalam atau di luar pemerintahan, itu kewenangan sepenuhnya dari Ibu Megawati Soekarnoputri,” tegas Hasto.

Dia pun memastikan hubungan Prabowo dan Megawati berjalan baik terlebih dalam berkomunikasi. Oleh karena itu, Hasto mendoakan Indonesia bisa lebih baik lagi di bawah kepemimpinan Prabowo.

“Komunikasi sekali lagi kan sangat baik antara Ibu Mega dan Pak Prabowo, disatukan oleh aspek-aspek historis, dan Ibu Mega dalam seluruh perjalanan sejarah dari Pak Prabowo juga mampu menunjukkan sebagai seorang sahabat dalam suka maupun duka. Sehingga pertemuan akan bisa dilakukan tetap, dan kemudian yang penting kita semua mendoakan agar bangsa dan negara ini bisa lebih baik ke depan,” katanya.

sumber : Antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler