Khamenei: Barat Bicara HAM Sambil Saksikan Israel Bunuh 10 Ribu Anak Palestina
Khamenei menekankan pentingnya mendidik generasi muda.
REPUBLIKA.CO.ID, TEHERAN — Pemimpin Besar Revolusi Iran Ayatollah Ali Khamenei mencibir para politisi barat yang kerap mengklaim sebagai pembela hak asasi manusia selama bertahun-tahun namun sepenuhnya mendukung Israel dalam pembunuhan anak-anak Palestina.
“Orang-orang Barat telah menunjukkan bahwa selama bertahun-tahun, atau bahkan berabad-abad, ketika mereka berbicara tentang hak asasi manusia, mereka sepenuhnya berbohong. Mereka telah membuktikan dan mendemonstrasikan hal ini. Sepuluh ribu anak-anak terbunuh! Apakah ini sebuah lelucon? Seorang anak adalah perwujudan dari kepolosan dan kelembutan. Seorang anak adalah tokoh sentral yang menggerakkan emosi manusia. Israel membunuh sepuluh ribu makhluk tak berdosa ini dengan bom seberat dua ton, dengan segala macam senjata, dan orang-orang Barat bahkan tidak mengedipkan mata,"ujar Khamenei dilansir tehran times, Rabu (23/10/2024).
Khamenei menambahkan, setelah membunuh lima puluh ribu atau lebih warga sipil tak berdosa dan beberapa pemimpin Perlawanan yang terkemuka, mereka tidak melihat adanya perubahan dalam front Perlawanan.
"Perlawanan bertempur dengan kekuatan dan tekad yang sama seperti sebelumnya. Bukankah itu sebuah kekalahan? Itu adalah kekalahan yang sangat telak.”
Ayatollah Khamenei lebih lanjut menjelaskan bagaimana rezim Zionis telah berubah bentuk.
“Mereka mengerahkan sumber daya dalam hal ini, mereka mengerahkan segala upaya, mereka mendapat dukungan penuh dari Amerika dan banyak orang Eropa. Terlepas dari kejahatan yang mereka lakukan, citra mereka sekarang ternoda, dibenci, dan dibenci di seluruh dunia. Bahkan di Amerika, orang-orang memprotes mereka di jalan-jalan dan universitas-universitas. Namun Perlawanan tetap ada - Hamas, Jihad Islam, Hizbullah, para pejuang muda di Tepi Barat, mereka semua masih berjuang. Ini adalah kekalahan besar, kekalahan terbesar.”
Di tempat lain dalam sambutannya, Pemimpin Besar Revolusi Islam memuji Provinsi Fars sebagai simbol utama perpaduan harmonis antara agama, kepahlawanan, dan seni. Dia memberikan penghormatan kepada para syuhada provinsi ini, baik di masa lalu maupun sekarang, termasuk Syuhada Masoumeh Karbasi, yang belum lama ini dibunuh oleh rezim Zionis di Lebanon. Dia menekankan bahwa kongres ini harus berfungsi sebagai platform untuk mengabadikan kombinasi unik ini.
Pimpinan tertinggi Iran menyoroti upaya-upaya yang dilakukan selama era Pahlavi untuk melemahkan agama di Shiraz dan Provinsi Fars secara umum, terutama melalui acara-acara yang bertentangan dengan keyakinan dan nilai-nilai masyarakat.
Dia mengecam upaya-upaya tersebut, dan menyatakan bahwa itu adalah upaya sesat untuk memisahkan seni dari spiritualitas dan kepahlawanan. Khamenei menegaskan bahwa jalan sejati menuju kemajuan bangsa terletak pada integrasi yang harmonis antara agama, kepahlawanan, dan seni.
Dia menyarankan para penyelenggara kongres untuk mengevaluasi dengan cermat dampak dari produksi budaya dan seni mereka, dan menekankan pentingnya mendidik generasi muda tentang sejarah kebanggaan Iran, terutama di tahun-tahun setelah Revolusi Islam.
Dia menekankan perlunya narasi yang akurat seputar peristiwa-peristiwa seperti pengambilalihan kedutaan besar AS di Teheran dan Perang Iran-Irak 1980-1988.