Di Tengah Diboikot, Unilever akan Membuat Perubahan Drastis di Indonesia
Pendapatan Unilever kuartal ketiga di Indonesia turun 18 persen.
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Unilever akan membuat perubahan "drastis" di Indonesia. Hal ini dilakukan menurut Kepala Keuangan Unilever global Fernando Fernandez karena konsumen di Indonesia memboikot merek multinasional tersebut sebagai tanggapan atas perang di Gaza sehingga mengganggu penjualan.
Unilever, yang di Indonesia memproduksi Pepsodent, Lux, Lifebuoy, Dove, Sunsilk, Clear, Rexona, Vaseline, Rinso, Molto, Sunlight, Wall's, pertama kali mengatakan pada bulan Februari bahwa pertumbuhan penjualan kuartal keempat di Asia Tenggara telah terganggu oleh pembeli di Indonesia yang memboikot merek-merek perusahaan multinasional "sebagai respons terhadap situasi geopolitik di Timur Tengah."
Fernando Fernandez berbicara kepada para analis setelah menghasilkan penjualan kuartalan yang sedikit lebih baik dari perkiraan, mengatakan perusahaan akan berusaha membuat merek-mereknya "lebih kontemporer" mengingat "perubahan sosial yang signifikan" yang sedang terjadi. Ia mengatakan bahwa ia berharap akan melihat peningkatan dalam enam bulan ke depan.
Analis Barclays Warren Ackerman mencatat bahwa bisnis grup di Indonesia telah berkinerja buruk selama hampir satu dekade.
"Mengapa investor harus percaya bahwa perubahan haluan kali ini akan menjadi badai yang berbeda dari yang pernah kita lihat di masa lalu?" tanyanya.
Unit Unilever di Indonesia melaporkan penurunan pendapatan sebesar 18 persen pada kuartal ketiga, yang disebabkan oleh penurunan volume.
CEO perusahaan Hein Schumacher mengakui adanya "masalah yang sudah berlangsung lama" di negara tersebut. Ia mengatakan bahwa Unilever "melakukan intervensi signifikan di Indonesia pada kuartal ketiga dan keempat yang tidak akan membuahkan hasil pada kuartal berikutnya."
CFO Fernandez mengatakan bahwa perombakan sistem distribusi sedang dilakukan untuk menstabilkan harga dan upaya grup tersebut telah membuahkan beberapa hasil.
"Kami telah memulihkan sebagian dari kerugian saham yang kami derita akibat reaksi konsumen yang terkait dengan situasi geopolitik di Timur Tengah, kami telah memulihkan sekitar seperempat dari kerugian saham," katanya.
Laba bersih Unilever Indonesia turun......
Sementara itu, PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR) membukukan laba bersih yang menurun sebesar 11 persen year on year (yoy) menjadi senilai Rp 2,46 triliun pada semester I-2024, dibandingkan senilai Rp 2,75 triliun pada periode yang sama tahun 2023.
“Kami tetap teguh pada upaya untuk membangun bisnis dengan cara memperkuat fundamental, mengutamakan peningkatan daya saing brand kami, serta mendorong efisiensi biaya untuk mendongkrak profitabilitas,” ujar Presiden Direktur UNVR Benjie Yap dalam Wawancara Eksklusif Virtual Laporan Kinerja Keuangan Kuartal II- 2024 oleh UNVR di Jakarta, Juli lalu
Selama semester I-2024, perseroan mencatatkan penjualan bersih senilai Rp1 9 triliun atau menurun sebesar 6,15 persen (yoy) dibandingkan senilai Rp20,29 triliun pada periode yang sama tahun sebelumnya.
Penjualan dari segmen home and personal care menurun 7,3 persen (yoy) menjadi senilai Rp 12,28 triliun per Juni 2024, dibandingkan senilai Rp 13,25 triliun pada periode yang sama tahun sebelumnya.
Kemudian, penjualan segmen makanan dan minuman juga menurun 4 persen (yoy) menjadi senilai Rp6,76 triliun per Juni 2024 dibandingkan sebelumnya senilai Rp 7,04 triliun pada periode sama tahun sebelumnya.
Rinciannya, penjualan ekspor untuk segmen makanan dan minuman perseroan menurun 48,18 persen (yoy) menjadi senilai Rp 119,99 miliar, sedangkan dari dalam negeri menurun 2,35 persen (yoy) menjadi senilai Rp 6,64 triliun.