3 Pertanyaan dan Jawabannya yang Diabadikan Alquran dalam 2 Ayat Saling Berdampingan
Alquran mempunyai sejumlah keutamaan
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA-Pertanyaan yang ditujukan kepada Rasulullah SAW memiliki porsi yang besar dalam Alquran.
Pertanyaan kepada Rasulullah SAW dari manusia disebutkan sebanyak enam belas kali, salah satunya dalam bentuk kata kerja lampau seperti dalam firman-Nya, surat Al-Baqarah ayat 186).
وَإِذَا سَأَلَكَ عِبَادِي عَنِّي فَإِنِّي قَرِيبٌ
"Aku mengabulkan permohonan orang yang berdoa apabila ia memohon kepada-Ku."
Sementara itu, pertanyaan dalam bentuk kata kerja masa kini diulang sebanyak 15 kali, misalnya surat Al-Baqarah ayat 189.
يَسْأَلُونَكَ عَنِ الْأَهِلَّةِ ۖ
"Mereka bertanya kepadamu tentang bulan sabit."
Jawaban dari pertanyaan itu semuanya berasal dari Allah yang Mahabijaksana, sehingga perbedaan jawaban itu pasti mempunyai hikmah terendiri.
Di antara pertanyaan-pertanyaan tersebut ada yang datang dari para penentang, dan ada pula yang ditanyakan oleh kaum mukminin kepada Rasulullah SAW.
Rasulullah melarang mereka untuk bertanya kepada beliau, akan tetapi mereka ingin mengetahui pendapat Islam terhadap apa yang mereka tanyakan tersebut, seakan-akan mereka melupakan kebiasaan jahiliyah dan ingin semua urusan mereka disyariatkan menurut Islam.
Dalam Surat Al-Baqarah 219-220, Rasulullah SAW ditanyai tiga pertanyaan dalam satu konteks yaitu sebagai berikut:
يَسْأَلُونَكَ عَنِ الْخَمْرِ وَالْمَيْسِرِ ۖ قُلْ فِيهِمَا إِثْمٌ كَبِيرٌ وَمَنَافِعُ لِلنَّاسِ وَإِثْمُهُمَا أَكْبَرُ مِنْ نَفْعِهِمَا ۗ وَيَسْأَلُونَكَ مَاذَا يُنْفِقُونَ قُلِ الْعَفْوَ ۗ كَذَٰلِكَ يُبَيِّنُ اللَّهُ لَكُمُ الْآيَاتِ لَعَلَّكُمْ تَتَفَكَّرُونَيَسْأَلُونَكَ عَنِ الْأَهِلَّةِ ۖ
فِي الدُّنْيَا وَالْآخِرَةِ ۗ وَيَسْأَلُونَكَ عَنِ الْيَتَامَىٰ ۖ قُلْ إِصْلَاحٌ لَهُمْ خَيْرٌ ۖ وَإِنْ تُخَالِطُوهُمْ فَإِخْوَانُكُمْ ۚ وَاللَّهُ يَعْلَمُ الْمُفْسِدَ مِنَ الْمُصْلِحِ ۚ وَلَوْ شَاءَ اللَّهُ لَأَعْنَتَكُمْ ۚ إِنَّ اللَّهَ عَزِيزٌ حَكِيمٌ
"Mereka bertanya kepadamu tentang khamar dan judi. Katakanlah: "Pada keduanya terdapat dosa yang besar dan beberapa manfaat bagi manusia, tetapi dosa keduanya lebih besar dari manfaatnya". Dan mereka bertanya kepadamu apa yang mereka nafkahkan. Katakanlah: "Yang lebih dari keperluan". Demikianlah Allah menerangkan ayat-ayat-Nya kepadamu supaya kamu berpikir,
tentang dunia dan akhirat.
BACA JUGA: Dampak Fatal Serangan Rudal Iran ke Israel Terbongkar, Total Kerugiannya Fantastis
Dan mereka bertanya kepadamu tentang anak yatim, katakalah: "Mengurus urusan mereka secara patut adalah baik, dan jika kamu bergaul dengan mereka, maka mereka adalah saudaramu; dan Allah mengetahui siapa yang membuat kerusakan dari yang mengadakan perbaikan. Dan jikalau Allah menghendaki, niscaya Dia dapat mendatangkan kesulitan kepadamu. Sesungguhnya Allah Mahaperkasa lagi Mahabijaksana."
Tiga pertanyaan dan jawabannya, yang semuanya berkaitan dengan reformasi masyarakat dan memperkuat strukturnya, yang masing-masing diarahkan pada aspek reformasi, dan semuanya bertemu pada satu tujuan, yaitu membangun bangunan masyarakat di atas pilar-pilar kebajikan, kasih sayang, dan kerja sama dalam kebaikan, dan tidak bekerja sama dalam kejahatan dan agresi, dan makna-makna reformasi yang memperkuat persatuan dan memperkuat ikatan ini muncul setelah memerintahkan jihad dengan beberapa bekal untuk berperang.
كُتِبَ عَلَيْكُمُ الْقِتَالُ وَهُوَ كُرْهٌ لَكُمْ ۖ وَعَسَىٰ أَنْ تَكْرَهُوا شَيْئًا وَهُوَ خَيْرٌ لَكُمْ ۖ وَعَسَىٰ أَنْ تُحِبُّوا شَيْئًا وَهُوَ شَرٌّ لَكُمْ ۗ وَاللَّهُ يَعْلَمُ وَأَنْتُمْ لَا تَعْلَمُونَ
"Diwajibkan atas kamu berperang, padahal berperang itu adalah sesuatu yang kamu benci. Boleh jadi kamu membenci sesuatu, padahal ia amat baik bagimu, dan boleh jadi (pula) kamu menyukai sesuatu, padahal ia amat buruk bagimu; Allah mengetahui, sedang kamu tidak mengetahui." (QS Al-Baqarah 216)
BACA JUGA: Jamuan Makan Malam Terakhir, Perpisahan Mengenaskan Pasukan Elite Golani Israel
Karena peperangan melindungi negara dari dilibas oleh musuh eksternal, dan reformasi dalam tiga masalah ini berkaitan dengan melindungi bangsa dari api musuh internal, yaitu sikap menjauh, dan fakta bahwa setiap komunitas memandang komunitas lain sebagai musuh yang mengintai, bukan sebagai anggota yang bekerja sama dan saudara yang bersahabat, dan kar