Apakah Pahala Mendengarkan Surat Al Kahfi Sama dengan Pahala Membacanya?

Umat Muslim disunnahkan membaca Surat Al Kahfi pada hari Jumat.

ANTARA FOTO/Basri Marzuki
Apakah Pahala Mendengarkan Surat Al Kahfi Sama dengan Pahala Membacanya?
Red: Ani Nursalikah

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Seseorang di laman About Islam bertanya apakah pahala mendengarkan Surat Al Kahfi sama dengan pahala membacanya.

Nabi Muhammad SAW bersabda: “Barangsiapa yang membaca surat al-Kahfi pada hari Jumat, maka Allah akan memberinya cahaya di antara dua hari Jumat itu.” (HR. Al-Baihaqi; shahih oleh Al-Albani)

Dikutip dari laman Islamqa, telah diketahui bahwa orang yang mendengarkan suatu surat dalam Alquran tidak dianggap telah membacanya. Berdasarkan hal tersebut, jika seseorang menginginkan pahala yang disebutkan dalam hadits di atas, maka ia harus membaca surat al-Kahfi dan tidak cukup hanya dengan mendengarkannya.

Namun, jika seseorang tidak dapat membaca Alquran dengan baik sehingga ia mendengarkan bacaan orang lain, dengan harapan mendapatkan pahala yang telah disebutkan, maka ia diharapkan mendapatkan pahala yang sama dengan orang yang membacanya. Ini karena niatnya yang baik dan apa yang ia mampu lakukan.

Allah SWT lebih mengetahui.

Baca Juga


Keutamaan Membaca Surat Al Kahfi

Syekh Aidh Al-Qarni dalam buku Sentuhan Spiritual menjelaskan bahwa fadhilah ibadah di hari Jumat begitu banyak. Salah satunya sebagaimana sabda Rasulullah SAW: “Barang siapa melakukan wudhu dengan baik, lalu segera mendatangi shalat Jumat untuk mendengarkan khutbah dan diam, maka diampuni dosa-dosanya antara dirinya dengan hari Jumat. Lalu ditambahkan untuknya tiga hari lagi.”

Dalam sabdanya, Nabi Muhammad SAW berkata, “Barang siapa yang berada di zaman Dajjal hendaknya membaca ayat-ayat pertama di surat al-Kahfi.” (HR Muslim).   

1. Menjaga dari fitnah Dajjal

“Barang siapa yang hafal sepuluh ayat pertama surat al-Kahfi, akan dijaga dari Dajal.” (HR Muslim).

2. Allah akan memberikan cahaya penerangan terhadap kalbunya

Imam Mardawaih meriwayatkan dari Ibnu Umar, “Barang siapa membaca surah al-Kahfi pada hari Jumat maka akan ada cahaya yang menyinari dari telapak kakinya hingga langit yang akan menyinarinya kelak pada hari kiamat. Dan, dosanya akan diampuni di antara dua Jumat.”

Para imam mengatakan bahwa sunnah membaca surah al-Kahfi pada hari Jumat dan malamnya. Mereka juga mengatakan, dianjurkan untuk mengulang-ulangnya. Ibnu Qudamah di dalam kitab al-Mughni berkata, “Disunnahkan membaca surat al-Kahfi pada hari Jumat."

Keutamaan Hari Jumat

Sejumlah hadis mengungkapkan, Jumat merupakan hari yang baik dan mempunyai keistimewaan. Rasulullah pernah bersabda, sebaik-baik hari di mana matahari terbit adalah Jumat.

Pada hari itulah, Adam diciptakan dan pada waktu itu pula ia dimasukkan ke dalam surga. Pada hari yang sama, Adam juga dikeluarkan dari surga.

Kiamat pun, jelas Rasulullah dalam sabdanya, tidak akan terjadi melainkan pada hari Jumat. Ini adalah hadis riwayat Muslim, Abu Dawud, Nasa’I, serta Tirmidzi yang menyatakan kesahihan hadis tersebut. Sayyid Sabiq, mengutip hadis tersebut dalam bukunya, Fiqih Sunnah.

Terdapat hadis lain yang menerangkan hal serupa. Diceritakan Abu Lubanah al-Badri, Rasulullah bersabda bahwa pemimpin seluruh hari dalam setiap minggu adalah hari Jumat. Menurut Rasulullah, Jumat hari paling mulia di sisi Allah SWT bahkan lebih mulia dibandingkan Idul Fitri dan Idul Adha.

Pada hari Jumat, terjadi lima peristiwa besar. Pertama, Allah SWT menciptakan Adam, kedua, Allah menurunkan Adam ke bumi, ketiga, Allah mewafatkan Adam, keempat, pada hari Jumat itu ada suatu saat di mana tidak seorang hamba pun berdoa kepada-Nya melainkan Allah pasti akan mengabulkannya.

Keutamaan Surat Al-Kahfi. (ilustrasi) - (republika)

Sumber: About Islam

sumber : Pusat Data Republika
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler