Garuda Indonesia Resmi Operasikan Penerbangan dari Halim ke Tiga Kota Besar, Ini Jadwalnya
Garuda Indonesia mengoperasikan armada Boeing 737-800NG untuk penerbangan dari Halim.
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Garuda Indonesia akhirnya resmi mengoperasikan penerbangan dari Bandar Udara Halim Perdanakusuma, Jakarta menuju tiga kota besar di Indonesia. Direktur Utama PT Garuda Indonesia Irfan Setiaputra dalam keterangan tertulis diterima di Tangerang, Jumat (1/11/2024) menyampaikan bahwa penambahan layanan rute Bandara Halim menuju tiga kota besar yaitu Surabaya, Medan dan Padang.
"Mulai hari ini, 1 November 2024 sudah berlaku, peresmian pengoperasian penerbangan dari dan menuju Bandar Udara Halim Perdanakusuma ditandai dengan pelepasan penerbangan perdana rute Halim Perdanakusuma - Surabaya (GA-330) yang mengangkut 157 penumpang," kata Irfan.
Menurut Irfan, dengan dioperasikannya penerbangan perdana Garuda Indonesia dari dan menuju Bandar Udara Halim Perdanakusuma ini sejalan dengan langkah korporasi dalam memaksimalkan pangsa pasar yang potensial. Di mana, lanjutnya, lokasi bandara yang cukup strategis dekat dari pusat kota Jakarta ini diharapkan dapat memberikan preferensi lebih luas bagi khususnya bagi masyarakat Jakarta dan sekitarnya yang kerap melakukan perjalanan bisnis untuk menyesuaikan kebutuhan dan kenyamanannya dalam menentukan opsi transportasi penerbangannya.
"Dengan mengacu rata-rata pergerakan penumpang domestik dari Halim Perdanakusuma di tahun 2023 mencapai hingga 3,7 juta penumpang, kami optimis hadirnya rute ini akan membawa layanan penerbangan dari dan menuju Jakarta yang semakin beragam terutama untuk para pelaku perjalanan bisnis yang bekerja di area Jakarta dan sekitarnya," kata Irfan.
Irfan mengatakan, penerbangan Bandar Udara Halim Perdanakusuma ini masing-masing rute selanjutnya akan tersedia satu kali setiap harinya dengan mengoperasikan armada Boeing 737-800NG yang berkapasitas 162 penumpang, dengan konfigurasi kursi 12 kelas bisnis dan 150 kelas ekonomi.
Adapun untuk penerbangan GA-330 menuju Surabaya dijadwalkan berangkat dari Halim Perdanakusuma pukul 13.10 LT (local time) dan tiba di Bandara Internasional Juanda pada pukul 14.40 LT. Selanjutnya, penerbangan GA-331 menuju Halim Perdanakusuma (GA-331) akan berangkat dari Surabaya pukul 15.30 LT dan dijadwalkan tiba pukul 17.00 LT.
Kemudian, penerbangan rute Halim Perdanakusuma menuju Medan dengan nomor penerbangan GA-180 akan diberangkatkan pukul 06.15 LT dan dijadwalkan tiba pukul 08.40 LT. Sebaliknya, penerbangan GA-181 akan diberangkatkan dari Bandara Internasional Kualanamu pukul 09.40 LT dan tiba di Bandara Halim Perdanakusuma pukul 12.10 LT.
Sementara itu, penerbangan menuju Padang akan dilayani dengan GA-166 yang berangkat dari Halim Perdanakusuma pukul 17.45 LT dan tiba di Bandara Internasional Minangkabau pukul 19.35 LT, untuk penerbangan sebaliknya akan dilayani dengan GA-163 yang dijadwalkan berangkat dari Padang pukul 17.15 LT dan tiba di Halim Perdanakusuma pukul 19.15 LT.
"Ketersediaan layanan penerbangan dari Jakarta ini kami harapkan dapat mendukung akselerasi pemulihan perekonomian nasional melalui multiplier effect dengan peran Garuda Indonesia yang menghadirkan lebih banyak opsi penerbangan khususnya menuju Surabaya, Medan, dan Padang sebagai salah satu kota-kota yang mendukung akselerasi perekonomian nasional," ungkap Irfan.
Sebelumnya, pengamat penerbangan, Alvin Lie menilai, rencana Garuda Indonesia untuk terbang dari dan menuju Bandara Halim Perdanakusuma akan bermanfaat bagi masyarakat. Alvin menyebut hal ini akan berdampak pada penurunan harga tiket Garuda Indonesia jika dibandingkan terbang dari dan menuju Bandara Internasional Soekarno-Hatta.
"Biaya operasi di Bandara Halim ini jauh lebih rendah daripada di Bandara Internasional Soekarno-Hatta," ujar Alvin saat dihubungi Republika di Jakarta, Senin (14/10/2024).
Alvin mencontohkan penerbangan Garuda Indonesia rute Kualanamu, Sumatera Utara, ke Bandara Halim Perdanakusuma atau Bandara Internasional Soekarno-Hatta akan berbeda. Hal ini terkait biaya Pelayanan Jasa Penumpang Pesawat Udara (PJP2U) atau airport tax Bandara Halim yang sekitar Rp 90 ribu per penumpang atau Rp 80 ribu lebih rendah ketimbang biaya airport tax Bandara Internasional Soekarno-Hatta yang mencapai Rp 170 ribu per orang.
"Jadi selisihnya cukup banyak sekitar Rp 80 ribu per penumpang dan itu berdampak pada harga tiket yang nanti dibayar oleh penumpang Garuda lebih rendah daripada kalau terbang dari Soekarno-Hatta," ucap Alvin.
Alvin menyebut keputusan Garuda Indonesia membuka rute penerbangan di Bandara Halim Perdanakusuma merupakan hal yang tepat. Hal ini terkait penuhnya slot penerbangan di Bandara Internasional Soekarno-Hatta.
"Slot di Bandara internasional Soekarno-Hatta ini sudah sangat padat. Kalau Garuda akan menambah slot lagi itu sulit, sedangkan kondisi Bandara Halim masih memungkinkan ditambah beberapa slot jadwal penerbangan," sambung Alvin.
Kendati begitu, Alvin tak meyakini jika pembukaan rute di Bandara Halim Perdanakusuma akan berdampak besar terhadap kinerja Garuda Indonesia. Pasalnya, Garuda Indonesia hanya beroperasi secara terbatas untuk sejumlah rute mengingat adanya pembatasan penerbangan di Bandara Halim Perdanakusuma.
"Bandara Halim ini sudah dibatasi, sehari paling 100 penerbangan. Jadi tidak akan lebih dari itu karena fungsi utamanya adalah untuk Pangkalan Udara utama TNI AU dan untuk pergerakan Kepala Negara dan tamu-tamu Kepala Negara," kata Alvin.