Belum Juga Diserang Iran, Israel Kembali Dihujani Roket Hizbullah
Sirine kembali meraung di wilayah Haifa. Sebelas orang terluka.
REPUBLIKA.CO.ID, TEL AVIV -- Sekitar 15 roket ditembakkan dari Lebanon yang memicu sirene di Israel utara beberapa waktu lalu, kata IDF, yang dilansir dari Times of Israel pada Sabtu (2/11/2024).
Serangan tersebut terjadi saat Iran dilaporkan melakukan serangan untuk membalas serangan Israel yang membunuh empat tentara Iran beberapa waktu lalu.Intelijen Israel menyebut bahwa Iran sedang bersiap untuk menyerang Israel dari wilayah Irak dalam beberapa hari mendatang, kemungkinan sebelum pemilihan presiden AS pada 5 November, lapor Axios.
Sementara itu, IDF mengeklaim, ada lima roket yang ditembakkan ke Galilea Atas bisa dicegat. Sekitar 10 roket juga ditembakkan di wilayah Teluk Haifa dan Galilea. Beberapa dicegat sementara yang lain jatuh di wilayah terbuka, militer teroris Israel menambahkan.
Beberapa pesawat nirawak diluncurkan dari Lebanon ke Israel utara dalam satu jam terakhir, yang memicu sirene di wilayah Haifa. Menurut IDF, salah satu pesawat nirawak berhasil ditembak jatuh oleh Angkatan Udara Israel.
Pesawat nirawak lainnya dilaporkan menghantam bangunan pabrik di zona industri dekat Nahariya. Rekaman yang diunggah ke media sosial dimaksudkan untuk menunjukkan beberapa pesawat nirawak dan kerusakan yang disebabkan pada pabrik.
Beberapa pesawat nirawak diluncurkan dari Lebanon ke Israel utara dalam satu jam terakhir, yang memicu sirene di wilayah Haifa.
Layanan ambulans Magen David Adom mengatakan 11 orang terluka, tiga di antaranya luka sedang, dalam serangan roket pada Jumat (1/11/2024) di pusat kota Tira. Tujuh orang lainnya dirawat karena kecemasan akut, kata MDA.
Pejuang Hizbullah mengklaim telah menargetkan pangkalan intelijen di dekat Tel Aviv dengan roket semalam. Pada pukul 02.30 (00.30 GMT), pejuang menembakkan salvo roket ke markas teroris yang disebut sebagai pangkalan Glilot unit intelijen militer 8200 di pinggiran kota Tel Aviv" kata Hizbullah.
IDF mengatakan tiga roket diluncurkan dari Lebanon ke Israel tengah semalam.
Al-Mayadeen melaporkan, kelompok Hizbullah telah melancarkan serangan terarah pada posisi militer dan permukiman Israel di beberapa lokasi sejak Jumat kemarin.
Serangan yang dilakukan sepanjang hari itu menggunakan rentetan roket dan pesawat nirawak serang, dengan presisi tinggi dalam mengenai sasaran yang dituju.
Saat fajar, pejuang Hizbullah memulai operasi mereka dengan menargetkan sekelompok tentara Israel di lingkungan al-Maslakh, yang terletak di sebelah selatan kota Khiam. Rentetan roket besar dikerahkan dalam serangan awal ini, yang berdampak pada pengumpulan militer yang dituju.
Kemudian, pejuang Perlawanan mengintensifkan serangan mereka dengan menembaki permukiman Karmiel dan Ma'alot-Tarshiha. Kedua permukiman itu diserang secara bersamaan dengan rentetan roket terkoordinasi.
Pada dini hari, permukiman Kiryat Shmona juga dihujani dengan rentetan roket. Menjelang malam, Hizbullah kembali membom pasukan pendudukan Israel, menargetkan kelompok pasukan Israel lainnya, kali ini di sebelah selatan Khiam, dengan mengerahkan rentetan roket tingkat tinggi untuk memaksimalkan dampak pada posisi militer.
Dalam kelanjutan operasi mereka, para pejuang Perlawanan Islam mengerahkan pesawat nirawak satu arah untuk menargetkan permukiman Israel utara.
Malam harinya, serangan pesawat nirawak menargetkan permukiman Kfar Giladi, dengan laporan yang mengonfirmasi bahwa pesawat nirawak tersebut secara akurat mengenai sasarannya.
Beberapa menit kemudian, dua pesawat nirawak tambahan menyerang permukiman Kiryat Shmona, sekali lagi dilaporkan berhasil melakukan serangan presisi pada sasaran yang ditentukan.
Hizbullah mengebom situs-situs Israel
Sebelumnya pada hari Jumat, sayap media militer Perlawanan Islam di Lebanon merilis sebuah video yang memperlihatkan operasi Hizbullah yang menargetkan kelompok-kelompok militer Israel di sekitar permukiman Yiftah, Avivim, dan wilayah al-Kawakh di wilayah Palestina utara yang diduduki.
Rekaman tersebut, yang berdurasi sekitar dua menit, mencakup pemindaian udara yang dilakukan oleh Hizbullah di atas lokasi-lokasi tersebut, diikuti oleh peluncuran roket, yang menggarisbawahi ketepatan serangannya dan koordinasi yang luas antara unit-unit udara dan rudal Hizbullah.
Video tersebut menyoroti kemampuan operasional Hizbullah meskipun ada kehadiran pesawat pengintai Israel yang terus-menerus dan serangan udara yang sering terjadi di Lebanon selatan.
Ruang Operasi Hizbullah mengeluarkan pernyataan pada Kamis, yang mengatakan, "Meskipun ada pengawasan yang luas yang diberlakukan oleh musuh di langit selatan, para pejuang kami terus meluncurkan ratusan rentetan rudal setiap hari dan sepanjang waktu, yang menargetkan posisi tentara musuh jauh di dalam wilayah yang diduduki."
Pernyataan tersebut menegaskan bahwa rekaman tersebut menunjukkan kemampuan Hizbullah yang berkelanjutan, dengan pasukan Israel tidak dapat menggagalkan peluncuran apa pun yang berasal dari wilayah Lebanon