Ini Alasan Habib Rizieq Mengapa Kasus Suswono dan Ahok Berbeda

Ahok disebut baru meminta maaf ketika sudah terdesak.

republika
Habib Rizieq Shihab
Rep: Bayu Adji P/Bambang Noroyono Red: Teguh Firmansyah

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Calon wakil gubernur Jakarta Suswono sempat membuat candaan kontroversial tentang janda kaya istri Nabi Muhammad, Khadijah. Bahkan ada beberapa pihak yang menyamakan persoalan Suswono dengan kasus mantan gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok).  

Baca Juga


Namun Imam Besar FPI Habib Rizieq Shihab membela Suswono dan memastikan bahwa perkara tersebut berbeda dengan masalah Ahok. Habib Rizieq menyampaikan pesan tersebut melalui Ketua Umum FPI Habib Muhammad bin Husein Alatas dalam aksi 411. 

Mereka tak ingin aksi tersebut justru dimanfaatkan oleh pendukung Ahok buat menyerang Susowno. 

"Aksi 411 jangan sampai dipindahkan kelompok merah pendukung Ahok untuk serang cawagub Jakarta Suswono dan PKS dengan dali penistahan agama dan keadilan persamaan perlakuan dengan kasus Ahok," kata Habib Rizieq melalui pesannya yang disampaikan Habib Muhammad, Senin.

Habib Rizieq berpendapat bahwa kasus Suswono dan kasus Ahok sangat berbeda. Terdapat beberapa alasan yang membuat dua kasus itu berbeda.

Pertama, Ahok atau Basuki Tjahaja Purnama dinilai tidak pernah mengaku salah. Bahkan, Ahok disebut menantang karena dilindungi dan dibawa oleh rezim Jokowi.

Ahok disebut baru minta maaf ketika sudah tedesak setelah didemo massa secara berjilid-jilid. "Itu pun dengan bahasa bias, kalau dianggap salah," kata dia.

Sementara itu, Suswono mengambil sikap yang berbeda. Cawagub DKI Jakarta nomor urut 1 itu disebut langsung mengaku salah dan minta maaf.

"Bahkan berterima kasih kepada para habaib dan ulama yang menegurnya. Alhamdulillah!" kata Habib Muhammad membacakan pernyataan Habib Rizieq.

Sebelumnya Suswono sempat memberikan saran agar janda kaya raya menikahi pria pengangguran. Jika hal itu terjadi maka pernikahan itu akan meningkatkan angka kesejahteraan di Jakarta. Hal tersebut disampaikan olehnya saat menghadiri menghadiri deklarasi ormas yang digalang Fahira Idris dan ormas Bang Japar di Gedung Nyi Ageng Serang, Jakarta Selatan, Sabtu (26/10/2024).

Saat itu, dalam pernyataannya, Suswono menyamakan janda kaya dan pengangguran layaknya Khadijah kepada Nabi Muhammad SAW.

Suswono pun langsung meminta maaf usai pernyataannya yang menimbulkan polemik tersebut."Saya menyadari bahwa pernyataan saya dalam pertemuan dengan relawan Bang Japar telah menimbulkan polemik, atas hal itu saya meminta maaf, sekaligus mencabut pernyataan tersebut," ucap Suswono dalam keterangan pers di Jakarta, Senin (28/10/2024).

 

Suswono menjelaskan, pernyataan tersebut disampaikan dalam konteks bercanda menanggapi celetukan salah satu warga dalam sebuah sosialisasi. "Tidak ada maksud sama sekali menyinggung tentang janda apalagi Manusia Agung sepanjang zaman, Rasulullah SAW. Yang menjadi teladan dalam setiap kehidupan saya," kata mantan menteri pertanian (mentan) tersebut.

Meski begitu, Suswono mengakui, jika guyonan tersebut kurang tepat dan bijaksana. "Apapun penjelasannya, saya sepenuhnya mengakui kesalahan saya. Guyonan tersebut meskipun dimaksudkan untuk menyampaikan kepedulian kepada anak yatim dan para janda serta pemuda di Jakarta, jelas tidak pada tempatnya," terang Suswono

Pak Sus, sapaan akrabnya, tersebut juga menegaskan perbincangan terkait polemik yang terjadi bukan merupakan bagian dari program pasangan Rido (M Ridwan Kamil-Suswono). "Saya tegaskan bahwa hal itu bukan bagian dari program Rido. Kami berkomitmen pada program pemberdayaan kelompok lemah dan rentan," kata Suswono.

Dia pun menyadari, ke depan akan lebih hati-hati dalam berkomunikasi ke publik agar tidak menimbulkan polemik. "Mari kita lanjutkan pembicaraan mengenai program yang membawa manfaat bagi masyarakat Jakarta," ujar Suswono.

Kendati telah meminta maaf kelompok yang mengatasnamakan Organisasi Masyarakat (Ormas) Betawi Bangkit mendatangi Polda Metro Jaya untuk melaporkan calon wakil gubernur (cawagub) Suswono.

Ketua Umum Ormas Betawi Bangkit David Darmawan mengatakan, pelaporannya terhadap pasangan cagub Ridwan Kamil itu terkait dengan pernyataan tentang candaan ‘janda kaya Jakarta agar menikahi pemuda pengangguran, seperti Khadijah dan Rasulullah Muhammad SAW’.

David mengatakan, meskipun pernyataan tersebut diakui Suswono adalah bercandaan. Pun, sudah meminta maaf. Akan tetapi, menurutnya rasa amarah masyarakat muslim, dan Betawi harus tersalurkan lewati mekanis hukum.

“Saya sebagai anak Betawi, sebagai seorang muslim juga, hati saya masih terbakar marah, beliau (Suswono) menyamakan Nabi Muhammad, Nabi Allah seperti pengangguran. Dan kita sebagai muslim, juga wajib menghormati Khadijah yang dia (Suswono) diomongin sebagai janda konglomerat,” kata David saat ditemui wartawan di Polda Metro Jaya, Jakarta, Selasa (29/10/2024).

David mengaku tak habis pikir, seorang Suswono, dengan latar belakangnya sebagai kader dari partai Islam, Partai Keadilan Sejahtera (PKS) begitu gampangnya mengambil contoh antara Khadijah dan Muhammad untuk bahan politik praktis. Apalagi, kata David, ujung dari pernyataan tersebut diakui sendiri oleh Suswono sebagai guyonan. “Kok Nabi Muhammad itu kok dia samakan seperti pengangguran kota begitu. Ini yang membikin saya, kita seharusnya sangat sedih, dan marah. Dan harus dilempengin diluruskan otak dan perkataannya itu,” kata David.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Berita Terpopuler