Jelang Pembatasan Subsidi Energi, Bahlil Jadwalkan Ketemu Pejabat Baru Pertamina

Bahlil akan bertemu Simon dan Iwan Bule pekan ini.

Antara
Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Bahlil Lahadalia di Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat, Kamis (31/10/2024).
Rep: Frederikus Bata Red: Lida Puspaningtyas

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia merespon pergantian pimpinan di PT Pertamina (Persero). Ia menegaskan, secara teknis Kementerian ESDM selalu berkoordinasi dengan Pertamina.

Baca Juga


Sehingga ia berkepentingan mengetahui dinamika BUMN tersebut. Sebanyak 65 persen lifting migas Indonesia, jelas Bahlil, dikuasai Pertamina. Ke depan banyak upaya untuk meningkatkan produktivitas minyak.

Itu bicara teknis di lapangan. Menteri ESDM berencana mengundang para pimpinan terbaru di perusahaan plat merah itu. Sehingga bisa lebih tajam berdiskusi soal-soal target-target yang harus dikejar.

"Habis ini saya akan mengundang mereka untuk kami melakukan rapat koordinasi. Minggu ini ya," kata Bahlil, di kantornya, Senin (4/11/2024).

Ia sedikit membocorkan isi pembahasan dalam pertemuan mereka nantinya. Tentunya secara garis besar tentang upaya menaikkan lifting minyak. Ini dengan cara memaksimalkan sumur-sumur idle, intervensi teknologi, dan sebagainya.

Lalu, bakal ada eksplorasi lanjutan di wilayah-wilayah kerja milik Pertamina. Itu semua rencana strategis. Tujuan besarnya adalah mengurangi volume impor.

Mengenai sosok yang masuk ke jajaran petinggi Pertamina, Bahlil tak banyak berbicara. Ia merasa itu di wilayah Kementerian BUMN. Menurutnya, semua sudah melewati perhitungan matang.

"Pasti Menteri BUMN mempunyai penilaian-penilaian khusus untuk melakukan rotasi kepada siapa saja yang akan diganti, termasuk di dalamnya adalah Pertamina."

Pertamina, dalam pandangan Bahlil adalah BUMN yang sudah sangat mapan. Sistemnya berjalan baik dan profesional. Pergantian kepemimpinan merupakan hal biasa di perusahaan dengan level seperti itu.

Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) pada Senin (4/11/2024) melakukan perubahan susunan pimpinan Pertamina melalui Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS). Perubahan tersebut yaitu terkait pengangkatan Direktur Utama dan Dewan Komisaris yang akan memimpin Pertamina di masa mendatang.

Dalam RUPS di mana keputusannya tertuang dalam SK-258/MBU/11/2024 dan SK-259/MBU/11/2024 tentang Pemberhentian dan Pengangkatan Anggota-Anggota Dewan Komisaris dan Direksi Perusahaan Perseroan (Persero) PT Pertamina, menetapkan Mochamad Iriawan sebagai Komisaris Utama, Dony Oskaria sebagai Wakil Komisaris Utama, Raden Adjeng Sondaryani sebagai Komisaris Independen dan Simon Aloysius Mantiri sebagai Direktur Utama Pertamina.

Vice President Corporate Communication PT Pertamina (Persero), Fadjar Djoko Santoso menjelaskan bahwa pengangkatan serta pemberhentian direksi dan komisaris BUMN termasuk Pertamina merupakan kewenangan Pemerintah sebagai pemegang saham yang diwakili oleh Menteri BUMN.

"Pergantian kepemimpinan perusahaan merupakan proses normal dan wajar sebagaimana ketentuan yang ada,” kata Fadjar, dalam keterangan resmi Pertamina.

Menurutnya, kehadiran pemimpin baru akan menjadi energi baru untuk memastikan keberlanjutan Pertamina di masa depan. Kepemimpinan direksi sebelumnya akan menjadi landasan kokoh untuk mencapai kemajuan Perusahaan dan mewujudkan ketahanan dan kemandirian energi nasional.

Pada jajaran baru Dewan Komisaris, Mochamad Iriawan yang kini bertugas sebagai Komisaris Utama Pertamina adalah purnawirawan perwira tinggi Kepolisian Republik Indonesia yang terakhir menjabat sebagai Sekretaris Utama Lembaga Ketahanan Nasional (LEMHANAS). Dony Oskaria yang menjabat sebagai Wakil Komisaris Utama Pertamina saat ini bertugas sebagai Wakil Menteri BUMN. Sedangkan Raden Adjeng Sondaryani sebagai Komisaris Independen Pertamina sebelumnya menjabat sebagai Ketua Ikatan Alumni Perminyakan Universitas Trisakti.

Di saat yang sama, Pertamina turut menyampaikan ucapan terima kasihnya kepada Ibu Nicke Widyawati dan Bapak Ahmad Fikri Assegaf yang telah menyelesaikan tugasnya sebagai Direktur Utama dan Komisaris Independen Pertamina.

"Kami mengucapkan terima kasih dan apresiasi setinggi-tingginya kepada Ibu Nicke dan Bapak Fikri yang telah mengantarkan Pertamina untuk mencapai kinerja terbaik dalam beberapa tahun terakhir,” ujar Fadjar.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Berita Terpopuler