Manfaatkan 'Lapor Mas Wapres', Santi Menangis Minta Bansos kepada Gibran

Gibran membuka layanan aduan 'Lapor Mas Wapres' di Istana Wakil Presiden.

Republika/Prayogi
Petugas melayani warga regristrasi program lapor Mas wapres di Istana Wakil Presiden RI, Jakarta, Senin (11//11/2024).
Rep: Muhammad Noor Alfian Choir Red: Mas Alamil Huda

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Tangis Santi (49 tahun) pecah saat ditemui oleh Wakil Presiden (Wapres) Gibran Rakabuming Raka ketika ia membuat laporan di layanan aduan 'Lapor Mas Wapres'. Santi menceritakan kalau ia sempat menjelaskan bagaimana kondisi keluarganya kepada orang nomor dua di Indonesia tersebut.

Baca Juga


Warga Bogor, Jawa Barat tersebut mengatakan, sejumlah persoalan mulai dari anaknya yang masuk DTKS (Data Terpadu Kesejahteraan Sosial) hingga meminta bantuan sosial kepada Gibran. "Anak saya DTKS akhirnya sempat berhenti sekolah, terus saya bilang, Pak (Gibran) jangan sampai saya begitu-begitu terus saya ingin mendapatkan kayak orang-orang, beras, anak saya dibantu," kata Santi ketika ditemui awak media, Selasa (12/11/2024).

Ibu dua anak tersebut mengatakan, salah satu buah hatinya sempat mendapatkan bantuan berupa uang untuk buku sekolah senilai Rp 1 juta. Namun, karena keduanya sudah lulus sekolah, ia meminta Gibran untuk memberikan bantuan sosial (bansos). "Saya bilang, Pak (Gibran) anak saya sudah lulus, kapan saya dapat bantuan? Sekalian buat saya, buat hari tua saya," katanya.

Santi juga mengungkapkan keluh kesahnya yang selama ini kesulitan untuk mendapat bantuan Program Keluarga Harapan (PKH) ketika kedua anaknya sekolah. Ia mengatakan, kesulitan tersebut dialaminya di Bogor dan Depok Februari lalu. "Di Depok saya ngajuin PKH selalu dibilang 'ntar aja', 'nggak bisa', katanya gitu. Akhirnya saya pindah ke Bogor, di Bogor selalu seperti itu diulur-ulur waktu," katanya.

Begitu mendengar adanya layanan aduan 'Lapor Mas Wapres', secercah harapan Santi pun tumbuh. Ia langsung berangkat dari Bogor menggunakan kereta untuk membuat aduan agar bisa dibantu. "Makanya saya langsung ke bapak (Gibran) biar cepet dapet, saya bilang pak (Gibran) biar saya nggak capek cari duit mulu, nggak laper cari makan terus," katanya.

 

Beruntungnya, ketika Santi mengadu, Wapres Gibran sempat meninjau ke lokasi. Keluhannya pun sempat direspons Gibran meskipun sebentar. "Ya sek, tolong dicatat, gitu saja. 'Cuma sebentar karena banyak yang pengen ngomong'," katanya menirukan Gibran.

Santi pun mengaku bahagia keluhannya direspons oleh Gibran secara langsung. "Alhamdulillah saya jadinya dibantu gitu walaupun saya tinggal sendiri walaupun anak saya udah lulus tinggal sendiri dan cari duit sendiri," katanya.

Di sisi lain, Santi mengapresiasi gebrakan Gibran atas layanan 'Lapor Mas Wapres'. Menurutnya, pelayanan yang dilakukan dalam proses pengaduan baik. "Iya (membantu) supaya kita bisa curhat sama bapak (Gibran). (Pelayanan) bagus, baik ngedoain juga," katanya.

Layanan aduan itu sendiri baru berjalan dua hari sejak Senin (11/11/2024) kemarin. Namun, masyarakat tampak antusias untuk melaporkan aduannya ke layanan tersebut. Pantauan Republika, tampak di lokasi sejak layanan tersebut dibuka pada pukul 08.00 WIB sudah banyak masyarakat yang duduk di kursi tunggu.

Proses pengaduan tersebut pun terbilang cepat di mana masyarakat hanya menunggu sekitar 15 menit hingga ia dipanggil untuk menunjukkan berkas bukti aduannya serta identitas. Sejumlah warga yang ditemui Republika pun mengaku puas dengan pelayanan di tempat aduan tersebut.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler