Banjir Besar di Binjai, Belakang Sekolah Indra Jegel Terendam, 20 TPS Gagal Gelar Pilkada

Kantor KPU Binjai di Kelurahan Limau Mungkur bahkan sempat terendam banjir.

tangkapan layar
Suasana banjir di Kelurahan Mencirim, Binjai Timur, Rabu (27/11/2024).
Rep: isr Red: Israr Itah

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pemilihan kepala daerah (Pilkada) di Kotamadya Binjai, Sumatera Utara terganggu banjir. Curah hujan hujan tinggi dari Selasa (26/11/2024) sore hingga Rabu (27/11/2024) pagi membuat Sungai Bingai dan Sungai Mencirim yang membelah Kota Binjai meluap dan berimbas kepada rumah penduduk di sekitar daerah aliran sungai. 

Baca Juga


Kantor KPU Binjai di Kelurahan Limau Mungkur bahkan sempat terendam banjir pada Rabu pagi meski akhirnya surut.

Banjir ini pun berdampak kepada pemilihan kepala daerah yang digelar di Kota Rambutan tersebut. Sejumlah Tempat Pemungutan Suara (TPS) dibuka lebih siang menunggu genangan air surut. Namun pada akhirnya, ada 20 TPS yang tak bisa menggelar pilkada untuk pemilihan wali kota dan gubernur ini. 

"Sebagian besar kani laksanan sesuai tahapan. TPS yang di perjalanan masih hujan kami sesuaikan karena surat edaran KPU RI, kalau kita buka TPS jam 08.00 misalnya, maka kita tutup jam 14.00," kata Komisioner KPU Binjai Arifin Saleh saat dihubungi Republika.co.id, Rabu sore.

Arifin mengatakan, terhadap daerah terdampak banjir yang tidak bisa menggelar pemungutan suara, KPU Kotamadya Binjai sudah mengecek ke lapangan bersama Bawaslu Kotamadya Binjai. Pihak terkait kemudian menggelar rapat pleno untuk memutuskannya.

"Hasilnya ada 20 TPS yang tidak dapat melaksanakan pemungutan suara. Untuk TPS itu, dilaksanakan pemungutan suara susulan, maksimal 10 hari dari sekarang," kata dia.

Arifin mengatakan, keputusan ini dikirimkan ke KPU Provinsi Sumatera Utara. Nantinya akan digelar pilkada susulan serentak di daerah lainnya di Sumut yang tak bisa menggelar pemungutan suara karena terdampak banjir.

"Kami berkoordinasi dengan KPU Provinsi karena dalam surat suara kita juga ada pemilihan gubernur. Sementara ada daerah lain di Sumut yang terkena banjir dan tak bisa menggelar pemungutan suara. Jadi semuanya akan digelar serentak merujuk keputusan dari KPU Provinsi," kata Arifin.

Menurut Arifin, 20 TPS yang tak bisa menggelar pemungutan suara tersebar di Kelurahan Berngam, Kelurahan Setia, dan Kelurahan Pekan Binjai.

Sejumlah daerah lain terdampak lain untungnya mulai surut dan bisa menggelar pilkada. Termasuk di lingkungan (setara RT) 5, Kelurahan Tangsi yang juga terdampak banjir. Di tempat ini, terletak SMA Taman Siswa. Salah satu lulusan terkenal sekolah ini adalah komedian dan aktor Indra Jegel.

"SMA Taman Siswa alhamdulillah nggak kena Bang. Tapi tepat di belakang sekolah itu terendam banjir tadi pagi. SD di bawahnya terendam sampai atap. Gawat juga kalau airnya sampai naik ke SMA Taman Siswa," kata Hazman, warga Kelurahan Tangsi.

Sampai Rabu sore, air di sejumlah daerah terdampak mulai surut. 

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Berita Terpopuler