Vietnam akan Bangun Kereta Cepat, Jaraknya 10 Kali Lebih Jauh dari Whoosh Jakarta-Bandung
Jalur Kereta Cepat akan menghubungkan Hanoi dan Kota Ho Chi Min.
Republika/Edy Yusuf
Rep: Kamran Dikarma Red: Andri Saubani
REPUBLIKA.CO.ID, HANOI -- Pemerintah Vietnam telah mengumumkan pembangunan proyek kereta api cepat di negaranya senilai 67 miliar dolar AS. Jalur kereta akan menghubungkan Hanoi dengan Kota Ho Chi Minh.
Baca Juga
"Majelis Nasional memberikan suara untuk menyetujui... resolusi tentang kebijakan investasi untuk proyek jalur kereta api berkecepatan tinggi di poros Utara-Selatan,” kata sebuah pernyataan di situs web parlemen Vietnam, Sabtu (30/11/2024).
Jalur kereta api cepat itu bakal membentang sejauh lebih dari 1.500 kilometer. Jika proyek tersebut terealisasi, waktu tempuh dari ibu kota Hanoi ke pusat bisnis di selatan, yakni Kota Ho Chi Minh, akan turun drastis, dari 30 jam menjadi sekitar lima jam.
Jalur kereta api tersebut akan berhenti di 23 stasiun di 20 kota dan provinsi yang berbeda. Hal itu bakal meningkatkan konektivitas antarwilayah dan memberi penduduk setempat lebih banyak pilihan perjalanan.
Wakil Menteri Perencanaan dan Investasi Vietnam Tran Quoc Phuong sebelumnya menyampaikan pembangunan jalur kereta api cepat itu akan menjadi terobosan infrastruktur negaranya. Dia optimistis, kehadiran kereta cepat bakal mendongkrak produk domestik bruto (PDB) Vietnam rata-rata 0,97 poin persentase per tahun.
"Merupakan keinginan rakyat dan tekad sistem politik untuk memiliki jalur kereta api berkecepatan tinggi berstandar internasional," kata Quoc Phuong.
Proyek pembangunan jalur kereta api cepet Vietnam dijadwalkan dimulai pada 2027. Mereka menargetkan proyek tersebut rampung pada 2035.
Pada 2010, Majelis Nasional Vietnam pernah menolak proyek kereta api cepat yang saat itu nilainya mencapai 56 miliar dolar AS. Mereka menilai nilai proyek tersebut terlalu mahal.
Saat ini Vietnam semakin menjadi tujuan favorit bagi bisnis asing yang mencari alternatif selain China. Namun infrastruktur berkualitas rendah dianggap menghambat lonjakan investasi.
Penasihat Bisnis Internasional di Dezan Shira & Associates, Dan Martin, berpendapat, kehadiran kereta api cepat sangat berpotensi memacu perekonomian vietnam. "Dengan mempermudah komponen penting untuk mencapai pusat manufaktur dan mempercepat pengiriman barang jadi, jalur kereta api tersebut akan mendongkrak produksi, mengurangi waktu tunggu, dan memperkuat peran Vietnam dalam rantai pasokan global," kata Martin.
"Bagi Vietnam, ini tentang menjadi pemain yang lebih kuat di kawasan yang dengan cepat merangkul kereta api berkecepatan tinggi," tambah Martin.
Menurut Global Quality Infrastructure Index 2023, Vietnam berada di peringkat ke-52 dari 185 negara. Posisinya masih jauh di bawah beberapa negara di kawasan ASEAN.
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler