Ini Reaksi Puan Maharani Ketika Tahu Andika-Hendi Tumbang di Pilgub Jateng
Puan juga menanggapi pertanyaan media tentang apakah Jateng masih 'Kandang Banteng'.
REPUBLIKA.CO.ID, SEMARANG -- Ketua Bidang Politik DPP PDIP Puan Maharani mengungkapkan, kekalahan Andika Perkasa-Hendrar Prihadi dalam kontestasi Pilgub Jawa Tengah (Jateng) 2024 bakal menjadi evaluasi partainya. Kendati demikian, Puan tetap bangga PDIP bisa memenangkan 19 pemilihan bupati (pilbup) dan wali kota (pilwakot) dari 35 kabupaten/kota se-Jateng.
"Ya memang itu menjadi evaluasi bagi internal PDI Perjuangan. Tapi kami tetap semangat, walaupun belum berhasil bisa memenangkan kembali pilgub yang di Jawa Tengah, tapi alhamdulillah 19 kabupaten/kota PDI Perjuangan bisa berhasil menang," kata Puan ketika diwawancara media di Kantor DPD PDIP Jawa Tengah di Kota Semarang, Senin (2/12/2024).
Menurut Puan, kemenangan PDIP di 19 pilbub/pilwakot di Jateng tak hanya berkat kader, tapi juga partisipasi masyarakat yang menggunakan hak pilihnya. "Ini merupakan hasil gotong royong dari seluruh kader dan seluruh rakyat Jawa Tengah yang sudah memilih pemimpinnya di kabupaten/kotanya masing-masing dan tetap mendukung PDI Perjuangan," ucap Puan.
Puan pun sempat menanggapi pertanyaan media tentang apakah Jateng masih merupakan "Kandang Banteng". "Ya silakan masyarakat yang kemudian menilai, 19 kabupaten/kota Alhamdulillah masih bisa dimenangkan oleh PDI Perjuangan, apakah itu kandang banteng atau tidak," katanya menjawab pertanyaan tersebut.
Dalam Pilgub Jateng 2024, PDIP tak berkoalisi dan mengusung pasangan Andika Perkasa-Hendrar Prihadi (Hendi). Lawan mereka adalah Ahmad Luthfi-Taj Yasin Maimoen yang diusung Koalisi Indonesia Maju (KIM) Plus.
Berdasarkan hasil hitung cepat (quick count) Pilgub Jateng 2024 yang dilakukan beberapa lembaga survei, pasangan Luthti-Yasin menang dengan raihan suara rata-rata 58-59 persen. Sementara Andika-Hendi memperoleh suara antara 40-41 persen.
Calon wakil gubernur Jateng Hendrar Prihadi (Hendi) telah merespons hasil hitung cepat Pilgub Jateng 2024 yang dilakukan sejumlah lembaga survei. Dalam hasil hitung cepat, pasangan Ahmad Luthfi-Taj Yasin Maimoen unggul dengan raihan suara rata-rata 58 persen.
"Pasti semua pendukung kita terpukul. Jadi saya mohon maaf kepada teman-teman partai, relawan, yang selama ini mendukung Andika (Perkasa)-Hendi bahwa hasilnya tidak baik sejauh ini," kata Hendi saat diwawancara awak media di kediamannya pada Rabu (27/11/2024) malam.
Kendati demikian, Hendi mengapresiasi semua timnya yang sudah kompak bekerja selama dua bulan masa kampanye. "Semuanya pasti terpukul dengan hasilnya. Tapi insya Allah selalu ada hal-hal optimis ke depan yang bisa kita kerjakan," ujarnya.
Saat ditanya apakah sudah berkomunikasi dengan Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri, Hendi mengaku belum ada perbincangan apa pun. "Kalau dengan Ketua DPD (PDIP Jateng), Mas Bambang Pacul, karena secara struktur saya di bawah beliau, hari ini saya melaporkan kondisi yang ada di dalam penghitungan quick count ini, dan beliau juga sudah sangat paham dengan hal ini," ucap Hendi.
Sementara itu Bambang Pacul enggan berkomentar banyak mengenai hasil hitung cepat Pilgub Jateng 2024. "Cuaca sedang tidak baik-baik saja di kami," kata Pacul saat diwawancara di Kantor DPD PDIP Jateng atau Panti Marhen di Kota Semarang, Rabu sore.
Setelah itu, Pacul enggan berkomentar lebih lanjut. Dia kemudian meninggalkan Panti Marhen menumpangi mobil Toyota Land Cruiser berpelat nomor RI 5.
Pasangan cagub-cawagub yang diusung PDIP bertumbangan di berbagai provinsi dengan jumlah pemilih besar. Di Pulau Jawa, hanya pasangan Pramono Anung-Rano Karno yang dalam hasil hitung cepat atau quick count unggul, meski ada kemungkinan akan terjadi dua putaran.
Di Banten, pasangan Airin-Ade Sumardi yang disokong PDIP kalah telak dari pasangan Andra Soni-Dimyati Natakusumah. Sedangkan di Jawa Timur, pasangan Risma-Gus Hanz juga hampir pasti tidak bisa membendung dominasi incumbent atau pejawat Khofifah-Emil yang dalam hasil hitung cepat unggul signifikan.
Sedangkan di Jawa Barat, pasangan Jeje-Ronald yang diusung PDIP perolehan suaranya sangat kecil. Yang menarik, Jawa Tengah yang diidentikkan sebagai kendang banteng, babak belur. Pasangan Andika-Hendi yang diusung PDIP kalah signifikan dalam hasil hitung cepat berbagai lembaga survei dari pasangan Luthfi-Yasin yang disokong penuh Presiden ke-7 RI Joko Widodo (Jokowi).
Di luar Pulau Jawa juga setali tiga uang. Pada Pilgub Sumatra Utara, jagoan PDIP, Edy Rahmayadi-Hasan Basri Sagala tumbang di tangan Bobby Nasution-Surya. Bobby diketahui tak lain adalah menantu Jokowi. Begitu juga di Pilgub Sulawesi Selatan, calon PDIP Danny-Azhar kalah telak dari pasangan Andi Sudirman-Fatma.
PDIP praktis hanya punya harapan di Jakarta. Meski kemenangan Pramono-Rano belum pasti satu putaran, keunggulan tersebut menjadi harapan bagi PDIP untuk menang dalam kontestasi pilgub.