Mengenal Profil Gus Miftah, Dai Keturunan Kiai yang Viral Setelah Hina Pedagang Es

Gus Miftah dikenal sebagai pendiri Pondok Pesantren Ora Aji.

Republika/Prayogi
Ulama Gus Miftah tiba di kediaman Presiden Terpilih Prabowo Subianto, Kertanegara, Jakarta Selatan, Selasa (15/10/2024). Presiden Terpilih Prabowo Subianto kembali melanjutkan memanggil sejumlah tokoh yang diyakini bakal menjadi calon menteri dan wakil menteri hingga kepala badan untuk pemerintahan baru ke depan.
Red: A.Syalaby Ichsan

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Miftah Maulana Habiburrakhman atau akrab disapa Gus Miftah tengah menjadi bahan perbincangan usai videonya saat pengajian di Magelang, Jawa Tengah, belum lama ini, viral. Gus Miftah yang menjabat sebagai Utusan Khusus Presiden Bidang Kerukunan Beragama dan Pembina Sarana Keagamaan ini dinilai mengumpat seorang pedagang es dengan perkataan, "Gobl*k!" 

Baca Juga


Siapa sebenarnya Gus Miftah? Dia merupakan pendakwah ternama di Indonesia sekaligus pendiri Pondok Pesantren Ora Aji yang berlokasi di Sleman, Yogyakarta. Gaya dakwahnya yang unik dan berbeda dari kebanyakan ulama menjadikan diya figur populer, terutama di kalangan generasi muda.

Lahir di Lampung pada 5 Agustus 1981, Gus Miftah merupakan anak ketiga dari lima bersaudara dan memiliki garis keturunan langsung dari Kiai Muhammad Ageng Besari, pendiri Pesantren Tegalsari di Ponorogo, Jawa Timur.

Meski memiliki latar belakang pendidikan agama yang kuat, serta meraih gelar Sarjana Pendidikan Agama Islam dari Universitas Islam Sultan Agung, Semarang, Gus Miftah tetap memilih pendekatan yang lebih relevan dengan zaman, memadukan tradisi pesantren dengan elemen dakwah yang modern dan kontemporer. Gus Miftah memilih pendekatan dakwah yang modern, santai, dan menggunakan bahasa yang mudah dipahami anak muda.

Salah satu contoh metode dakwah yang berbeda yang dilakukan Gus Miftah adalah ketika ia menggelar acara shalawat di sebuah klub malam di Bali pada 2018. Langkah itu mencerminkan upayanya untuk menyebarkan pesan agama kepada mereka yang biasanya kurang tersentuh oleh dakwah konvensional.

Pondok Pesantren Ora Aji yang dipimpinnya juga dikenal sebagai pusat kegiatan keagamaan yang menarik perhatian masyarakat, baik dari dalam negeri maupun luar negeri. Selain sebagai mubalig, Gus Miftah aktif dalam kegiatan sosial dan sering memberikan bantuan kepada mereka yang membutuhkan.

 

 

Presiden Prabowo Subianto resmi melantik Miftah Maulana Habiburrahman atau yang akrab disapa Gus Miftah sebagai Utusan Khusus Presiden Bidang Kerukunan Beragama dan Pembinaan Sarana Keagamaan.

Gus Miftah dilantik di Istana Negara, Jakarta, Selasa (22/10), bersama dengan enam tokoh Utusan Khusus lainnya. Presiden Prabowo Subianto meminta dia untuk membangun komunikasi internasional soal moderasi dan toleransi beragama.

"Salah satu tugas yang disampaikan itu adalah membangun komunikasi internasional terkait dengan moderasi dan toleransi," ucap Gus Miftah di Istana Kepresidenan Jakarta, Selasa.

Sebagai Utusan Khusus Presiden Bidang Kerukunan Beragama dan Pembinaan Sarana Keagamaan, dia akan turut serta mengawal isu-isu kerukunan di Indonesia.

Menurut dia, isu terkait kerukunan di Indonesia menjadi isu yang sangat sensitif dan juga krusial. Sebab, Indonesia merupakan negara besar dengan 17.000 pulau, 1.700 suku bangsa, 736 bahasa dan 6 agama.

"Ini tentunya kalau tidak disikapi secara dewasa, ini kurang baik. Maka bagaimana upaya kita hari ini adalah menjaga kondusivitas itu, terkait dengan kerukunan," Gus Miftah melanjutkan.

 

Penjual es teh di pengajian Gus Miftah - (Istimewa)

Video pengajian pendakwah kondang Gus Miftah Maulana Habiburakhman viral di media sosial. Pasalnya, dai yang kini menjadi Utusan Khusus Presiden tersebut menyebut pedagang es dengan kata-kata gobl*k.

Video viral ini salah satunya diunggah akun X @pelangi77__. Dalam video berdurasu 2.19 menit itu, awalnya Gus Miftah tengah menyampaikan tausiyah dalam perhelatan Magelang Bersholawat Bersama Gus Miftah Habiburrohman, Gus Yusuf Chudlori, Habib Zaidan Bin Yahya, Rabu 20 November 2024. Kegiatan berlangsung Lapangan Drh. Soepardi Kota Mungkid, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah.

Namun, tiba-tiba ada jamaah nyeletuk meminta agar Gus Miftah memborong dagangan pedagang es yang berdiri di tengah-tengah jamaah.

Penjual es teh di pengajian Gus Miftah - (Istimewa)

Lantas Gus Miftah bertanya soal ketersediaan es teh yang dijual pedagang tersebut. “Es tehmu sih akeh nggak? ya kono didol gobl*k (Es teh kamu masih banyak tidak? Ya segera dijual sana, gobl*k,” ujar Gus Miftah kepada pedagang yang sedang menyunggi es teh dan air mineral.

Candaan Gus Miftah itu pun memecah tawa para hadiri, termasuk tokoh-tokoh yang berada di atas panggung. Kemudian, Gus Miftah melanjutkan,

“Dolen disik, engko lek urung payu Yo Wid, takdir (Jual dulu, nanti kalau belum laku ya udah, takdir),” ujar dia.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Berita Terpopuler