Ahli: Indonesia Saat Ini Miliki Potensi Pengembangan Tenaga Nuklir Lebih Baik dari Jepang
Indonesia dinilai masih punya cukup waktu mengejar ketertinggalan di bidang nuklir.
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ahli Tenaga Nuklir Prof Liem Peng Hong menyebutkan saat ini Indonesia memiliki potensi pengembangan tenaga nuklir yang lebih baik dibandingkan Jepang. Indonesia dinilai masih memiliki cukup waktu untuk mengejar ketertinggalan di bidang ketenaganukliran
"Jepang sendiri sekarang mengalami kondisi yang sangat buruk pascakecelakaan (Reaktor Nuklir) Fukushima Daiichi yang terjadi 2011. Jadi, minat terhadap bidang nuklir tidak dilihat sebagai sesuatu yang menarik, bahkan banyak orang tidak begitu interest," kata Liem di sela-sela penganugerahan Siwabessy Award dan Memorial Lecture 2024 di Jakarta, Kamis (5/12/2024).
Liem yang menjadi pemberi Kuliah Umum dalam Siwabessy Award dan Memorial Lecture 2024 itu mengakui saat ini Jepang mengalami kesulitan untuk memperoleh sumber daya manusia (SDM) di bidang nuklir. Saat ini, paparnya, negara-negara di dunia termasuk Jepang tengah mengembangkan berbagai reaktor nuklir generasi baru yang dinilai lebih aman dibandingkan dengan generasi sebelumnya.
"Saya kira ya, kita di Indonesia itu jauh lebih bagus minat dan ketertarikan generasi muda, terutama untuk bidang nuklir. Lain dengan kondisi tempat saya bekerja di Jepang," ujar Diaspora Indonesia yang kini menjadi bagian dari Nippon Advanced Information Service (NAIS), Tokyo City University (TCU), Jepang itu.
Liem menegaskan, negara seperti Indonesia masih memiliki cukup waktu untuk mengejar ketertinggalan di bidang ketenaganukliran secara umum, dengan menciptakan teknologi nuklir yang lebih canggih, yang sejatinya dapat dilakukan oleh SDM ketenaganukliran Tanah Air. Untuk dapat memaksimalkan potensi ini, jelasnya, berbagai langkah perlu dilakukan Indonesia, di antaranya melakukan kolaborasi lintas sektor, baik pemerintah dan swasta untuk mendirikan Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir.
"Dari sisi industri, apakah ada kemauan untuk mulai mengembangkan basisnya, karena tanpa industri nuklir yang maju, saya kira kita memasukkan PLTN pun hanya akan menjadi semacam pembeli saja dan ini saya kira tidak bagus," kata pria yang lahir dan besar di Semarang itu.
Oleh karena itu, Liem berharap kepada Pemerintah RI agar dapat merealisasikan hal ini. Sekaligus menegaskan komitmennya menjadi strategi nasional yang panjang, demi memajukan ekosistem tenaga nuklir di Indonesia.
Dalam kesempatan yang sama, Ketua Komisi X DPR RI Hetifah Sjaifudian menyatakan pihaknya mendukung berbagai upaya pengembangan energi nuklir sebagai energi alternatif di Indonesia. Dirinya menekankan pihaknya mendukung dari sisi kebijakan, di mana berbagai upaya pengembangan energi nuklir menjadi salah satu yang ada pada Program Legislasi Nasional (Prolegnas) yang akan dilakukannya.
"Kami mendukung segala solusi yang terbaik bagi bangsa, dan tentu saja membutuhkan satu kajian yang cermat dan data-data yang lengkap dan terbarukan, jadi ini bukan pertimbangan politis ketika mengambil keputusan," ucap Hetifah Sjaifudian.