Tanggapi Isu 'Parcok', Demokrat: Kalau Sudah Kalah, Kalah Saja

PDIP menuding ada pengerahan "partai cokelat" (parcok) dalam Pilkada Serentak 2024.

Republika/Prayogi.
Juru bicara Partai Demokrat (PD) Herzaky Mahendra Putra.
Red: Mas Alamil Huda

REPUBLIKA.CO.ID, SEMARANG -- Juru Bicara Partai Demokrat Herzaky Mahendra Putra meminta kepada pihak yang kalah dalam Pilkada Serentak 2024 agar berlapang dada dan tidak mencari kambing hitam. Pernyataannya merespons tudingan PDI Perjuangan (PDIP) tentang adanya pengerahan "partai cokelat" (parcok) dalam Pilkada Serentak 2024.

Baca Juga


"Kalau sudah kalah, kalah saja. Terima dengan lapang dada," kata Herzaky ketika diminta pendapatnya tentang isu parcok dalam wawancara di Kota Semarang, Kamis (5/12/2024).

Dia menambahkan, dalam Pilkada Serentak 2024, banyak calon kuat yang diusung Demokrat di berbagai daerah, ternyata kalah. "Ya sudah kita evaluasi, kita maju lagi ke depan. Kami kan enggak pernah menggaungkan 'Oh ini karena parcok, karena mobilisasi', enggak ada itu," ucapnya.

Herzaky meminta pihak yang calonnya kalah dalam Pilkada Serentak 2024 tidak mencari kambing hitam. "Kalaupun, katakanlah, isu (parcok) itu digaungkan, kita malah khawatirnya jangan-jangan yang menggaungkan isu ini yang biasa menggunakan, dan hari ini tidak bisa menggunakannya lagi," katanya.

"Menurut kami, janganlah mengadu domba antar-warga masyarakat. Kita tahu KPU, Bawaslu, teman-teman polisi, TNI, sudah bekerja keras buat mengamankan pemilu. Jangan kemudian dituduh macam-macam," tambah Herzaky.

Karena tengah hadir di Semarang, Herzaky pun sempat ditanya tentang dukungan Demokrat kepada calon gubernur-wakil gubernur Jateng nomor urut 02, Ahmad Luthfi-Taj Yasin Maimoen. Dalam hasil hitung cepat, Luthfi-Yasin mengungguli pasangan yang diusung PDIP, Andika Perkasa-Hendrar Prihadi, dengan meraih rata-rata 58-59 persen.

 

Menurut Herzaky, pasangan Luthfi-Yasin adalah pilihan terbaik untuk Jateng hari ini. "Kunci kesuksesan ini adalah kebersamaan. Beliau (Luthfi) punya ketokohan, punya relawan yang luar biasa banyak kita lihat. Tapi juga mengikutsertakan semua partai pendukungnya dalam pergerakannya. Ini yang menjadi penting," ucapnya.

Sementara itu Ketua Bidang Politik DPP PDIP Puan Maharani mendorong kader partainya melaporkan jika menemukan bukti kecurangan dalam Pilkada Jawa Tengah (Jateng) 2024. Hal itu disampaikannya seusai memimpin pertemuan dengan seluruh struktur dan calon yang diusung PDIP dalam Pilkada Jateng 2024, Senin (2/12/2024).

"Kalau ada hal-hal yang tidak sesuai, ada kecurangan atau hal yang tidak sesuai dengan seharusnya aturan di lapangan, tentu saja kami meminta untuk mengumpulkan bukti-bukti, kemudian melakuakan laporan ke pihak yang berwenang, apakah ke Bawaslu, apakah ke KPU, atau ke tim hukum di internal partai untuk kemudian diteruskan," kata Puan saat diwawancara awak media di Kantor DPD PDIP Jateng di Kota Semarang.

Dia pun menanggapi pertanyaan terkait adanya pergerakan "partai cokelat" atau parcok dalam Pilkada Jateng 2024 yang sempat disinggung Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto. "Ya kita lihat, kalau memang ada bukti-bukti terkait hal itu tentu saja kami minta untuk ditindaklanjuti. Jadi saya meminta seluruh struktur dan juga masyarakat yang ada di Jawa Tengah, jika kemudian ditemukan bukti2 terkait hal itu tolong laporkan ke pihak yang berwenang," ucap Puan.

Dia menambahkan kekalahan Andika Perkasa-Hendrar Prihadi dalam kontestasi Pilgub Jawa Tengah (Jateng) 2024 bakal menjadi evaluasi partainya. Kendati demikian, Puan tetap bangga PDIP bisa memenangkan 19 pemilihan bupati (pilbup) dan wali kota (pilwakot) dari 35 kabupaten/kota se-Jateng.

Dalam Pilgub Jateng 2024, PDIP tak berkoalisi dan mengusung pasangan Andika Perkasa-Hendrar Prihadi (Hendi). Lawan mereka adalah Ahmad Luthfi-Taj Yasin Maimoen yang diusung Koalisi Indonesia Maju (KIM) Plus.

sumber : Antara
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Berita Terpopuler