Bashar Al- Assad Tumbang, Israel Aji Mumpung Langsung Caplok Sebagian Wilayah Suriah

Pasukan Israel telah menembus hingga sekitar 14 kilometer ke dalam wilayah Suriah.

EPA-EFE/ATEF SAFADI
Tentara Israel dari Korps Lapis Baja di tank Merkava mereka, terlihat di sebuah tempat berkumpul di Dataran Tinggi Golan, perbatasan dengan Suriah.
Red: Andri Saubani

REPUBLIKA.CO.ID, QUNEITRA -- Momentum tumbangnya kekuasaan Presiden Bashar al-Assad di tangan kelompok pemberontak tidak disia-siakan oleh Israel. Menurut sejumlah laporan media, pasukan pendudukan Israel melakukan pelanggaran terhadap kedaulatan dan integritas teritorial Suriah dengan menerobos ke wilayah Quneitra di Suriah selatan.

Baca Juga


Kantor berita IRNA mengutip laporan beberapa kantor berita dan memublikasikan gambar pada Ahad (8/12/2024) yang menunjukkan bahwa penyusupan Israel ke Suriah terjadi untuk pertama kalinya sejak 1974. Penyusupan oleh Israel, menurut kantor berita Iran itu, dilakukan dengan mengerahkan kendaraan militer dan personel.

Penyusupan tersebut dilaporkan berlangsung bersamaan dengan keputusan kabinet rezim Israel yang menyetujui pendudukan wilayah Jabal el-Sheikh di Suriah serta pembentukan zona penyangga di wilayah tersebut. Beberapa laporan media mengindikasikan bahwa pasukan Zionis Israel telah menembus hingga sekitar 14 kilometer ke dalam wilayah Suriah.

Sumber-sumber di kalangan media juga menerbitkan gambar-gambar penyusupan oleh tentara Israel ke Quneitra. Mengenai Jabal el-Sheikh, Radio Tentara Israel mengonfirmasi keputusan rezim tersebut yang memberi lampu hijau bagi pasukan Israel untuk menduduki wilayah pegunungan dan membentuk zona penyangga di sana.

Tentara Israel akan memiliki kekuasaan eksekusi di zona penyangga sepanjang perbatasan Suriah, kata radio Israel itu. Tentara Israel menguasai Jabal al-Sheikh tanpa perlawanan apa pun dalam satu jam terakhir (Ahad malam), kata surat kabar Zionis Yedioth Ahronoth.

Secara terpisah, militer Zionis mengeluarkan pernyataan yang memerintahkan penduduk di lima kota Suriah di daerah tersebut untuk tidak meninggalkan rumah sampai ada pemberitahuan lebih lanjut. Radio Tentara Israel juga mengeklaim, mengutip seorang sumber, bahwa pembentukan zona penyangga adalah pengaturan sementara karena kekhawatiran tentang ancaman militan setelah mereka mengambil alih terhadap negara Arab tersebut.

Rezim Zionis, yang telah menduduki Dataran Tinggi Golan Suriah selama beberapa dekade, telah memperluas wilayah pencaplokannya di wilayah-wilayah yang dikuasai Suriah.

Sebelumnya, Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengatakan ia telah memerintahkan pasukannya untuk merebut zona penyangga di Dataran Tinggi Golan yang dibentuk berdasarkan kesepakatan gencatan senjata 1974 dengan Suriah. Perintah itu ia keluarkan setelah kelompok oposisi bersenjata Suriah bergerak maju dengan cepat dan merebut kendali atas Damaskus.

"Kami memantau dengan saksama perkembangan di Suriah dan akan mengambil tindakan yang diperlukan untuk melindungi wilayah (pendudukan) kami," kata Netanyahu saat mengunjungi daerah antara Suriah dan Palestina, Ahad.


 

Pada Ahad malam, militer Israel melancarkan serangkaian serangan udara dengan menargetkan sekitar 100 lokasi di berbagai wilayah Suriah, menyusul tumbangnya rezim Assad, menurut laporan media. Israel meluncurkan serangan udara terhadap puluhan situs strategis di Suriah setelah tentara Zionis tersebut menduduki wilayah Suriah di Gunung Hermon, Dataran Tinggi Golan.

Dengan upaya maksimal untuk mengurangi kapasitas militer Suriah yang tersisa dari rezim Assad, Israel melancarkan gelombang serangan besar-besaran di Suriah, menurut laporan Channel 12 Israel. Jet tempur Israel menargetkan pangkalan militer, stasiun pertahanan udara, markas intelijen, serta gudang rudal jarak pendek dan jarak jauh, pusat produksi senjata, dan persediaan senjata non-konvensional.

Selain operasi darat seperti di Gunung Hermon dan pengerahan pasukan di zona penyangga di Dataran Tinggi Golan, militer Israel dalam beberapa hari terakhir juga menargetkan lokasi di Suriah selatan, mulai dari Daraa hingga ibu kota Damaskus dan Masyaf di utara. Penghancuran sistem pertahanan udara Suriah memungkinkan Israel melakukan serangan udara dengan lebih leluasa, menurut laporan tersebut.

Korban perang Suriah terendah - (Republika)

 

Presiden Iran Masoud Pezeshkian pada Senin (9/12/2024) mengingatkan negara-negara Timur Tengah untuk mewaspadai langkah-langkah Israel terkait dengan rakyat di kawasan. Lewat pernyataan kantor Presiden Iran, Pezeshkian juga mengecam keberadaan tentara Israel di Suriah usai lengsernya Bashar al-Assad.

Perdana Menteri Suriah Mohammad Ghazi al-Jalali mengatakan bahwa ia dan 18 menteri lainnya memutuskan untuk tetap berada di Damaskus. Al-Jalali juga mengatakan bahwa ia telah menghubungi pemimpin kelompok militan yang memasuki kota tersebut.

Sementara, Kementerian Luar Negeri Rusia menyatakan bahwa Presiden Suriah Bashar al-Assad telah mengundurkan diri dan meninggalkan Suriah setelah melakukan negosiasi dengan beberapa pihak yang terlibat dalam konflik Suriah. Pada Ahad, sebuah sumber di Kremlin mengatakan kepada RIA Novosti bahwa Assad dan anggota keluarganya telah tiba di Moskow, dan Rusia telah memberikan suaka kepada mereka atas dasar kemanusiaan.

Sumber tersebut juga mencatat bahwa pejabat Rusia sedang berhubungan dengan perwakilan oposisi bersenjata Suriah, yang pemimpinnya telah menjamin keamanan pangkalan militer Rusia dan institusi diplomatik di Suriah.

 

sumber : Antara, IRNA-OANA
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler