In Picture: ICW Gelar Aksi Peringati Hakordia, Kritik Penanganan Korupsi di Indonesia

ICW menilai Indonesia menghadapi ujian berat dalam penanganan korupsi

Peserta aksi yang tergabung dalam Indonesia Corruption Watch (ICW) melakukan aksi di kawasan Sarinah, Jalan M.H Thamrin, Jakarta, Senin (9/12/2024). Aksi tersebut merupakan bentuk kritik terhadap pemerintah dan lembaga Komisi Pemeberantasan Korupsi (KPK) pada Hari Antikorupsi Sedunia yang dimana pada tahun 2023, Indonesia merupakan negara dengan skor Indeks Persepsi Korupsi hanya 34 atau berada diperingkat 115 dari 180 negara. ICW menilai Indonesia menghadapi ujian berat dengan tiga persoalan besar yakni pemberantasan korupsi, kualitas demokrasi dan dampak krisis iklim. Tiga persoalan besar tersebut dianggap saling berkaitan dimana dampak dari tingginya angka korupsi di Indonesia berbanding lurus dengan kerusakan lingkungan. Dalam hal ini, pada tahun 2023, jumlah kerugian negara akibat korupsi mencapai Rp56 triliun.

Peserta aksi yang tergabung dalam Indonesia Corruption Watch (ICW) melakukan aksi di kawasan Sarinah, Jalan M.H Thamrin, Jakarta, Senin (9/12/2024). Aksi tersebut merupakan bentuk kritik terhadap pemerintah dan lembaga Komisi Pemeberantasan Korupsi (KPK) pada Hari Antikorupsi Sedunia yang dimana pada tahun 2023, Indonesia merupakan negara dengan skor Indeks Persepsi Korupsi hanya 34 atau berada diperingkat 115 dari 180 negara. ICW menilai Indonesia menghadapi ujian berat dengan tiga persoalan besar yakni pemberantasan korupsi, kualitas demokrasi dan dampak krisis iklim. Tiga persoalan besar tersebut dianggap saling berkaitan dimana dampak dari tingginya angka korupsi di Indonesia berbanding lurus dengan kerusakan lingkungan. Dalam hal ini, pada tahun 2023, jumlah kerugian negara akibat korupsi mencapai Rp56 triliun.

Peserta aksi yang tergabung dalam Indonesia Corruption Watch (ICW) melakukan aksi di kawasan Sarinah, Jalan M.H Thamrin, Jakarta, Senin (9/12/2024). Aksi tersebut merupakan bentuk kritik terhadap pemerintah dan lembaga Komisi Pemeberantasan Korupsi (KPK) pada Hari Antikorupsi Sedunia yang dimana pada tahun 2023, Indonesia merupakan negara dengan skor Indeks Persepsi Korupsi hanya 34 atau berada diperingkat 115 dari 180 negara. ICW menilai Indonesia menghadapi ujian berat dengan tiga persoalan besar yakni pemberantasan korupsi, kualitas demokrasi dan dampak krisis iklim. Tiga persoalan besar tersebut dianggap saling berkaitan dimana dampak dari tingginya angka korupsi di Indonesia berbanding lurus dengan kerusakan lingkungan. Dalam hal ini, pada tahun 2023, jumlah kerugian negara akibat korupsi mencapai Rp56 triliun.

Peserta aksi yang tergabung dalam Indonesia Corruption Watch (ICW) melakukan aksi di kawasan Sarinah, Jalan M.H Thamrin, Jakarta, Senin (9/12/2024). Aksi tersebut merupakan bentuk kritik terhadap pemerintah dan lembaga Komisi Pemeberantasan Korupsi (KPK) pada Hari Antikorupsi Sedunia yang dimana pada tahun 2023, Indonesia merupakan negara dengan skor Indeks Persepsi Korupsi hanya 34 atau berada diperingkat 115 dari 180 negara. ICW menilai Indonesia menghadapi ujian berat dengan tiga persoalan besar yakni pemberantasan korupsi, kualitas demokrasi dan dampak krisis iklim. Tiga persoalan besar tersebut dianggap saling berkaitan dimana dampak dari tingginya angka korupsi di Indonesia berbanding lurus dengan kerusakan lingkungan. Dalam hal ini, pada tahun 2023, jumlah kerugian negara akibat korupsi mencapai Rp56 triliun.

Peserta aksi yang tergabung dalam Indonesia Corruption Watch (ICW) melakukan aksi di kawasan Sarinah, Jalan M.H Thamrin, Jakarta, Senin (9/12/2024). Aksi tersebut merupakan bentuk kritik terhadap pemerintah dan lembaga Komisi Pemeberantasan Korupsi (KPK) pada Hari Antikorupsi Sedunia yang dimana pada tahun 2023, Indonesia merupakan negara dengan skor Indeks Persepsi Korupsi hanya 34 atau berada diperingkat 115 dari 180 negara. ICW menilai Indonesia menghadapi ujian berat dengan tiga persoalan besar yakni pemberantasan korupsi, kualitas demokrasi dan dampak krisis iklim. Tiga persoalan besar tersebut dianggap saling berkaitan dimana dampak dari tingginya angka korupsi di Indonesia berbanding lurus dengan kerusakan lingkungan. Dalam hal ini, pada tahun 2023, jumlah kerugian negara akibat korupsi mencapai Rp56 triliun.

Peserta aksi yang tergabung dalam Indonesia Corruption Watch (ICW) melakukan aksi di kawasan Sarinah, Jalan M.H Thamrin, Jakarta, Senin (9/12/2024). Aksi tersebut merupakan bentuk kritik terhadap pemerintah dan lembaga Komisi Pemeberantasan Korupsi (KPK) pada Hari Antikorupsi Sedunia yang dimana pada tahun 2023, Indonesia merupakan negara dengan skor Indeks Persepsi Korupsi hanya 34 atau berada diperingkat 115 dari 180 negara. ICW menilai Indonesia menghadapi ujian berat dengan tiga persoalan besar yakni pemberantasan korupsi, kualitas demokrasi dan dampak krisis iklim. Tiga persoalan besar tersebut dianggap saling berkaitan dimana dampak dari tingginya angka korupsi di Indonesia berbanding lurus dengan kerusakan lingkungan. Dalam hal ini, pada tahun 2023, jumlah kerugian negara akibat korupsi mencapai Rp56 triliun.

Red: Edwin Dwi Putranto

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Peserta aksi yang tergabung dalam Indonesia Corruption Watch (ICW) melakukan aksi di kawasan Sarinah, Jalan M.H Thamrin, Jakarta, Senin (9/12/2024).


Aksi tersebut merupakan bentuk kritik terhadap pemerintah dan lembaga Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) pada Hari Antikorupsi Sedunia yang dimana pada tahun 2023, Indonesia merupakan negara dengan skor Indeks Persepsi Korupsi hanya 34 atau berada diperingkat 115 dari 180 negara.

ICW menilai Indonesia menghadapi ujian berat dengan tiga persoalan besar yakni pemberantasan korupsi, kualitas demokrasi dan dampak krisis iklim.

Tiga persoalan besar tersebut dianggap saling berkaitan dimana dampak dari tingginya angka korupsi di Indonesia berbanding lurus dengan kerusakan lingkungan. Dalam hal ini, pada tahun 2023, jumlah kerugian negara akibat korupsi mencapai Rp56 triliun.

sumber : Antara Foto
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler