Menteri Rosan Minta Apple Investasi di Indonesia pada 2025

Rosan menegaskan, komitmen Apple berinvestasi di Indonesia tak perlu diragukan lagi.

Istimewa
Menteri Investasi dan Hilirisasi/Kepala Badan Penanaman Modal (BKPM), Rosan Perkasa Roeslani.
Rep: Antara Red: Erik Purnama Putra

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Investasi dan Hilirisasi/Kepala Badan Penanaman Modal (BKPM) Rosan Perkasa Roeslani mengatakan, pemerintah Republik Indonesia (RI) telah meminta perusahaan teknologi kenamaan Apple untuk merealisasikan investasi di Indonesia pada 2025. Rosan juga mengakui, hal itu juga diutarakan oleh Kementerian Perindustrian yang menginginkan realisasi investasi dilakukan mulai 2025.

Baca Juga


"Dan mereka mulai investasinya itu realisasinya 2026. Itu hanya permintaan waktu. Nah sekarang sedang kita push ke sana untuk bisa realisasi 2025," ujar Rosan usai membuka Rapat Koordinasi Nasional Investasi yang digelar di Jakarta, Rabu (11/12/2024).

Dia mengakui, komunikasi secara intens terus dilakukan bersama Apple secara tertulis melalui aplikasi pesan terkait bentuk investasi yang akan dihadirkan, serta vendor penjualan di Indonesia. Rosan menyebut, vendor yang akan dihadirkan di Indonesia merupakan perusahaan besar yang diperkirakan mampu menjual produk Apple senilai 1 miliar dolar AS atau setara dengan investasi yang siap dikucurkan ke Indonesia.

"Dan harapannya vendor ini. Ini baru vendor pertama yang akan mereka bawa. Jadi masih ada vendor-vendor lain karena dari satu iPhone 16 saja itu vendornya ada 320 vendor," kata Rosan.

Dia kembali menegaskan, komitmen Apple untuk berinvestasi di Indonesia tak perlu diragukan lagi karena raksasa teknologi itu telah menyampaikan poin-poin soal investasi. "Jadi ini udah tinggal fine-tuning (penyempurnaan) karena secara tertulis mereka sudah berikan," jelas Rosan.

Sebelumnya, Menteri Perindustrian Agus Gumilang Kartasasmita mengatakan,  Apple akan berinvestasi di Indonesia sebesar 1 miliar dolar AS. Investasi itu pun menandai ponsel keluaran terbaru Apple yakni iPhone 16 bisa beredar di pasar Indonesia.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Berita Terpopuler