Dijuluki Wanita Terkuat di Dunia, Inilah Kisah Hurrem Sultan yang 'Memerintah' Ottoman

Hurrem merupakan istri dari Suleiman I.

Muslimheritage.com
Hurrem Sultan Roxelana.
Rep: Fuji E. Permana Red: Ani Nursalikah

REPUBLIKA.CO.ID, KAIRO -- Berbicara tentang wanita dengan kekuasaan seringkali masih menjadi topik yang kontroversial atau sensitif di abad ke-21. Poster gadis Rosie the Riveter dengan kepalan tangan dan bandana merah menjadi ikon dalam budaya populer, tetapi baru pada akhir 1970-an kekuatan perempuan dianggap sebagai agen perubahan yang signifikan dalam masyarakat dunia barat.

Baca Juga


Sekitar 400 tahun yang lalu di dunia Islam, Kesultanan Utsmaniyah atau Ottoman diperintah oleh seorang wanita mandiri yang namanya dikenang karena langkahnya yang berani menuju aksesi.

Namanya Hurrem Sultan, dikenal di dunia barat sebagai Roxelana dan pernah menjadi budak dari daerah Krimea. Dia akhirnya berhasil mendapatkan kekuasaan dan memberikan pengaruh besar di Kesultanan Ottoman dan masyarakat Eropa.

Latar belakang

Dilansir dari tulisan Shiroti Nasuha di laman About Islam, Hurrem Sultan lahir sebagai Alexandera atau Anastasiya Lisovskaya pada 19 Maret 1534 di Kota Rogatyn (sekarang bagian dari Ukraina). Pada usia 12 tahun, dia diculik oleh Tatar Krimea yang sering menyerbu wilayah tersebut. Dia dijual ke istana Kekaisaran Ottoman pada awal abad ke-16.

Pada tahun 1520, Suleiman I naik takhta untuk menggantikan ayahnya Selim I. Di sana, ia bertemu Hurrem antara tahun 1517-1520 dalam usia 15 tahun. Dalam waktu singkat, Hurrem melahirkan putra pertama Suleiman I, Mehmet pada 1521, hanya setahun setelah Suleiman naik takhta.

Bulan purnama di belakang Sultan Ahmed atau Masjid Biru era Ottoman di Istanbul, Turki, Jumat (21/6/2024). - (AP Photo/Emrah Gurel)

Kebangkitannya yang cepat sebagai tokoh penting di pihak sultan membawa banyak spekulasi di balik tembok harem dan memicu desas-desus di seluruh wilayah. Dia tampak berbeda dari wanita lain di dalam harem. Kulitnya agak pucat dan rambutnya merah.

 

Hurrem jenaka, ceria dan gembira, maka nama Hurrem (dari bahasa Persia: Khurram yang berarti ceria). Dia menunjukkan kecerdasannya dalam hasratnya untuk mempelajari bahasa Ottoman, matematika, astronomi, geografi, diplomasi, sastra, dan sejarah. Selain itu, dia sangat tertarik pada alkimia.

Selama penggalian di Istana Edirne, beberapa peralatannya untuk membuat parfum ditemukan. Karena kelebihan ini, Suleiman tidak hanya melihat sebagai pendamping cantik yang kemudian menjadi istri sahnya, tetapi juga menjadi penasihat bagi dirinya sendiri sebagai seorang sultan. Hubungan Hurrem dengan Suleiman agak romantis, terutama ketika dia absen dari Istanbul dalam berbagai kampanye militernya.

Dia secara teratur mengirim surat kepada Sultan, di mana, selain mengungkapkan cinta dan kerinduannya yang besar, dia juga memberi tahu dia tentang situasi di ibu kota dan tentang peristiwa apapun yang membutuhkan perhatian atau tindakan segera.

Dia membantu Suleiman dalam urusan negara karena sebagai satu-satunya istri sahnya, Hurrem juga memperhatikan kepentingan suaminya. Dia membantu Suleiman menjauhkan saingan politiknya dari takhta. Karena tekadnya yang kuat, dia mendapatkan kepercayaan Suleiman lebih dari menteri mana pun dalam pemerintahan Ottoman. Berdiri di atas para menteri di masa keemasan Ottoman, menjadikannya wanita paling kuat di dunia.

Sosok kontroversial

Tapi tentu saja, kecemburuan selalu ada. Harem yang bermusuhan menciptakan desas-desus tentang keintiman yang mendalam antara Hurrem dan Sultan. Menurut mereka, dia menggunakan ramuan cinta atau sihir untuk menipu pikiran Suleiman. Reputasinya sebagai penyihir hitam mendahului kehadirannya sendiri di luar wilayah Ottoman karena masyarakat Eropa pernah dihantui oleh ketakutan akan wanita yang memiliki otoritas.

 

Namun demikian, kelangsungan hidupnya dari seorang budak biasa menjadi sultan yang memerintah dikagumi di negara asal Hurrem, Ukraina. Kisahnya berkembang. Fakta dan fiksi beradu dan menjadi kebanggaan nasional bagi kota Rohatyn.

Hurrem terkenal karena sikapnya terhadap Kerajaan Polandia, dia mengucapkan selamat atas aksesi Sigismund II Augustus yang ditulis dengan baik dalam sebuah surat. Kebijakannya yang lembut terhadap Kerajaan Polandia kemudian meletakkan dasar bagi Aliansi Polandia-Utsmaniyah.

Ia juga dikenal karena kedermawanannya terhadap rakyat Kesultanan Utsmaniyah. Di antara yayasan pertamanya adalah masjid, dua sekolah Alquran, air mancur, pemandian umum, dan rumah sakit wanita di dekat pasar budak wanita (Avret Pazary) di Konstantinopel.

Tidak seperti cerita Cinderella di kehidupan sehari-hari, bukan? Mereka mengatakan di balik setiap pria yang kuat, ada seorang wanita. Di belakang Suleiman yang kuat, Hurrem berdiri dengan bangga.

Arsitektur peninggalan Ottoman - (republika)

Sumber: About Islam

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Berita Terpopuler