Tiga Pekan Pascapenembakan GRO Siswa SMKN 4 Semarang, Polisi Kembali Cek TKP dan CCTV
Dalam pemeriksaan TKP, Aipda Robig tidak dihadirkan.
REPUBLIKA.CO.ID, SEMARANG -- Tim Bidlabfor Polda Jawa Tengah (Jateng) telah melakukan pemeriksaan lokasi penembakan tiga siswa SMKN 4 Semarang oleh anggota Satresnarkoba Polrestabes Semarang, Aipda Robig Zaenudin. Pemeriksaan tempat kejadian perkara (TKP) itu merupakan rangkaian proses penyidikan Aipda Robig yang sudah ditetapkan sebagai tersangka.
"Kemarin kita dari penyidik Polda Jawa Tengah bersama saksi ahli dari Labfor Polda Jawa Tengah melaksanakan cek lokasi untuk melihat bagaimana sebenarnya fakta yang terjadi di lapangan," kata Kabid Humas Polda Jateng Kombes Artanto ketika diwawancara di Mapolda Jateng, Semarang, Selasa (17/12/2024).
Dia menambahkan, sebelumnya tim Labfor Polda Jateng baru melakukan pemeriksaan di dalam ruangan, termasuk memeriksa senjata api serta peluru yang digunakan Aipda Robig. Saat mengecek TKP yang bertempat di depan minimarket Alfamart yang berlokasi di Jalan Candi Penataran, Kalipancur, Ngaliyan, Kota Semarang, tim Labfor Polda Jateng turut memeriksa CCTV di sekitar TKP.
"Kita mengukur di mana titik tembak yang telah dilakukan maupun sudut, dan kita juga dari tim ahli juga melakukan cek CCTV guna melihat jarak yang sebenarnya yang terjadi di lapangan," kata Artanto.
"Jadi bagaimana posisi penembakan, sudut tembakan, jarak tembakan, dan juga kecepatan sepeda motor itu diukur oleh saksi ahli dari Bidlabfor guna memaksimalkan hasil keterangan sebagai saksi," tambah Artanto.
Dia mengungkapkan, dalam pemeriksaan TKP, Aipda Robig tidak dihadirkan. "Kalau pengecekan lokasi dengan para saksi, semua yang terlibat di atas kendaraan tersebut. Saat itu Aipda R tidak kita bawa ke lokasi," ujarnya.
Ketika ditanya apakah saksi yang dihadirkan termasuk S dan A, yakni dua siswa SMKN 4 Semarang yang turut menjadi korban penembakan Aipda Robig, Artanto enggan mengonfirmasi. "Pokoknya anak-anak yang terlibat dalam tiga motor itu," katanya.
Dia kemudian menjelaskan bahwa pemeriksaan TKP oleh Bidlabfor Polda Jateng merupakan bagian dari penyidikan terhadap Aipda Robig. "Proses di Ditkrimum selaku penyidik saat ini dalam tahap proses pemberkasan perkara. Salah satu rangkaian kegiatannya adalah meminta keterangan saksi ahli dari Labfor," ucap Artanto.
Artanto menambahkan, sebanyak 23 saksi telah diperiksa dan dimintai keterangan dalam kasus penembakan Aipda Robig. "Penyidik diberi tanggung jawab sesegera mungkin untuk menyelesaikan berkas perkara ini dan segera diajukan ke jaksa penuntut umum," ujarnya.
Aipda Robig menembak tiga siswa SMKN 4 Semarang pada dini hari tanggal 24 November 2024 lalu. Penembakan itu terjadi di depan minimarket Alfamart yang berlokasi di Jalan Candi Penataran, Kalipancur, Ngaliyan, Kota Semarang.
Dari tiga korban penembakan, satu siswa bernama Gamma, tewas. Sementara dua lainnya, yakni S dan A mengalami luka. S tertembak di tangan kirinya. Peluru yang bersarang di tangan S sempat menyerempet dada A. Keluarga Gamma melaporkan peristiwa penembakan itu ke Polda Jateng pada 26 November 2024.
Kronologis Bercabang
Kasus penembakan yang dilakukan Aipda Robig memiliki kronologis bercabang. Dalam konferensi pers pada 27 November 2024 lalu, Kapolrestabes Semarang Kombes Pol Irwan Anwar mengungkapkan, Robig melakukan penembakan ketika berusaha membubarkan tawuran antar-gangster remaja (biasa disebut kreak di Semarang). Namun Irwan menyebut para pelaku tawuran berusaha menyerang Aipda Robig. Hal itu yang menyebabkan Robig melepaskan tembakan sebanyak dua kali.
Keterangan Irwan tersebut bertolak belakang dengan yang disampaikan Kasubdit Jatanras Ditreskrimum Polda Jateng AKBP Helmy Tamaela ketika menghadiri rapat dengar pendapat (RDP) dengan Komisi III DPR RI pada 3 Desember 2024 lalu. Dalam RDP tersebut, Helmy mengungkapkan memang ada dua kelompok remaja yang merencanakan tawuran. Namun tawuran tersebut tak terjadi.
Menurut Helmy, Aipda Robig melakukan penembakan karena sepeda motornya terpepet oleh satu sepeda motor yang tengah dikejar oleh rombongan Gamma, S, dan A. Aipda Robig kemudian menepi ke pinggir jalan.
"Karena yang dikejar pertama sudah masuk ke dalam gang, kemudian tiga orang yang sepeda motor ini berbalik lagi menuju TKP semula. Kemudian berhadapan dengan anggota," ujar Helmy.
Dalam rekaman CCTV dari Alfamart di TKP, tampak Aipda Robig memarkirkan sepeda motornya di tengah jalan dalam keadaan melintang, kemudian melangkah turun. "Anggota ini ke arah tengah jalan, dari arah sekitar 10 meter, anggota, berdasarkan keterangan yang sudah kita dapatkan, melakukan tembakan peringatan satu kali arah jam 11, dengan mengatakan 'polisi'. Karena kemudian saking kencang, tembakan kedua mengenai almarhum Gamma yang berada di posisi tengah kendaraan pertama. Kemudian kendaraan kedua dilakukan penembakan juga tapi tidak ada korban. Kemudian tembakan terakhir keempat mengenai kendaraan terakhir dengan satu peluru tapi dua korban yang kena," tutur Helmy.
Namun keterangan Helmy pun tak sesuai dengan kesaksian korban A. Dia mengatakan, aksi penembakan yang dialaminya terjadi ketika dia bersama Gamma, S, dan empat orang lainnya hendak pulang. Namun mereka tiba-tiba ditodong Aipda Robig.
"Ya kaget itu, langsung nodong. Kalau cuma turun di tengah masih mikir 'Ah mungkin apa'. (Kalau ini) langsung nodong," ungkap A saat diwawancara di Kota Semarang, 9 Desember 2024 lalu.
Selain membantah adanya aksi tawuran, A juga menyangkal keterangan tentang adanya insiden serempetan motor dengan Aipda Robig. "Enggak ada serempetan. Kalau misal serempetan, saya juga jatuh harusnya," ucapnya.