Masuki Nataru, Arus Mudik Via Laut dari Kalimantan ke Jawa Naik 15 Persen

Sekitar 550 penumpang diangkut di setiap armada kapal DLU.

Republika/bowo pribadi
Penumpang kapal laut.
Rep: Kamran Dikarma Red: Karta Raharja Ucu

REPUBLIKA.CO.ID, SEMARANG -- Manajer PT Dharma Lautan Utama (DLU) Cabang Semarang, Herman Fajar, mengatakan terjadi peningkatan penumpang arus mudik dari Kalimantan ke Pulau Jawa menjelang libur Natal dan Tahun Baru (Nataru). Peningkatan tersebut mencapai 10 hingga 15 persen.

"Untuk kondisi saat ini, untuk angkutan arus mudik dari Kalimantan ke Pulau Jawa memang ada sedikit peningkatan untuk lintas tertentu, khususnya dari pelabuhan Kumai dan Pontianak, kira-kira 10 sampai 15 persen dari rata-rata penumpang yang kita angkut pada saat kondisi normal," kata Herman saat diwawancara media, Jumat (20/12/2024).

Dia menambahkan, dalam kondisi normal, armada kapal DLU biasanya mengangkut sekitar 400-an penumpang. "Sekarang ini kita angkut sekitar 500 sampai 550 (penumpang)," ujarnya.

Herman mengungkapkan, selama libur Nataru, terdapat empat kapal yang dioperasikan PT DLU Cabang Semarang. Empat kapal tersebut melayani empat rute reguler. Kapal pertama yakni KM Dharma Rucitra 9 dengan rute Semarang-Kumai P.P. Kapasitas penumpang sekitar 600 orang.

Kapal kedua yaitu KM Dharma Kartika 7 dengan rute Semarang-Pontianak P.P. Kapasitas penumpang 880 orang. Kapal ketiga yakni KM Dharma Ferry 2 dengan rute Semarang-Ketapang (Kalimantan Barat). Kapasitas penumpang sekitar 600 orang. Kemudian kapal terakhir adalah KM Kirana 3 dengan rute Semarang-Sampit dan Semarang-Kumai. Kapasitas penumpang sekitar 600 orang.

"Angkutan Natal dan Tahun Baru tahun ini kan bertepatan dengan liburan sekolah. Jadi mungkin itu yang menunjang adanya peningkatan penumpang," kata Herman.

Dia menambahkan semua armada kapal PT DLU Cabang Semarang sudah menjalani uji petik oleh Direktorat Perkapalan dan Kepelautan Kementerian Perhubungan. "Semua kapal kita sudah dicek, semua kesiapan dari SDM, alat keselamatannya, maupun kondisi armadanya sudah dinyatakan layak untuk angkutan Natal dan Tahun Baru," ucapnya.

Menurut Herman, faktor yang menjadi perhatian terkait lalu lintas laut saat ini adalah cuaca. "Tapi sampai saat ini kondisi cuaca, di Laut Jawa khususnya, itu masih aman untuk pelayaran sampai nanti Tahun Baru," ujarnya.

Sementara itu Kepala Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Kelas I Tanjung Emas Semarang Mochamad Abduh berkata, menjelang masa Nataru, jumlah lalu lintas penumpang di pelabuhan tersebut diperkirakan meningkat sebesar 15 persen. "Perkiraan penambahan penumpang tahun ini diperkirakan 15 persen atau mencapai 24 ribu penumpang, start dari hari ini 18 Desember sudah kita buka sampai dengan dua minggu ke depan, yaitu 8 Januari," kata Mochamad ketika ditemui di kantornya, Rabu (18/12/2024).

Dia menambahkan, masa puncak penumpang diprediksi dimulai pada 22 Desember 2024. Mochamad mengungkapkan, peningkatan penumpang pada masa libur Nataru sebenarnya tidak terlalu signifikan.

Karena itu rute yang banyak dilayani Pelabuhan Tanjung Emas Semarang tak terlalu jauh berbeda dengan hari-hari biasa. "Masih seperti biasa, dari Kalimantan, ada yang dari Pontianak, dari Kumai," ucap Mochamad.

"Selain dari Kalimantan, ini Karimun Jawa juga kita persiapkan satu kapal cadangan, kapal Pelni yang besar, karena memang ombaknya sekarang besar. Jadi ini khususnya Karimun Jawa kita backup yang dari Jepara," tambah Mochamad.

Sementara terkait tarif kapal, Mochamad mengatakan tidak ada perubahan atau kenaikan harga. "Tarif masih normal. Karena imbauan dari Presiden saja (harga) tiket pesawat turun. Masa kita malah naik?" ujarnya.

Armada kapal di Pelabuhan Tanjung Emas pun sudah siap melayani penumpang masa libur Nataru. "Ada enam kapal. Dua dari Pelni, tambahan satu untuk cadangan ke Karimun Jawa, sama empat dari DLU (Dharma Lautan Utama)," kata Mochamad.

Dia menjelaskan Pelabuhan Tanjung Emas Semarang akan berusaha semaksimal mungkin untuk memberikan kenyamanan dan memastikan keselamatan para penumpang yang bepergian selama libur Nataru. "Sejak awal kita melakukan uji petik, karena uji petik ini menyangkut keselamatan dan peralatan-peralatan yang ada di atas kapal. Jadi kalau misalnya ada yang rusak dan harus diperbaiki kan perlu waktu, jadi itu sudah kita lakukan sekitar satu bulan lalu," ucap Mochamad.

Sementara di Pelabuhan Tanjung Emas sendiri, sudah didirikan pusat-pusat informasi. "Kemudian ada layar-layar yang menjelaskan tentang jadwal, kemudian layar tentang (informasi) cuaca. Kemudian pelayanan terkait tempat duduknya, toilet, tempat bermain anak dan lain sebagainya yang menunjang kenyamanan penumpang," ujar Mochamad.

Dia menambahkan mekanisme pembelian tiket kapal di Pelabuhan Tanjung Emas Semarang juga menggunakan sistem daring. Salah satu tujuannya adalah memberantas praktik percaloan. "Sehingga nanti ini sudah seperti di bandara," ucapnya.


BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler