Nabi Muhammad Biasa Menyantap Ini Sebagai Menu Sarapan

Nabi Muhammad membiasakan diri mengonsumsi makanan tidak berlebihan.

Dok. Freepik
Ilustrasi menu sarapan.
Rep: Erdy Nasrul Red: Ani Nursalikah

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sarapan merupakan bekal bagi tubuh untuk memulai aktivitas seharian. Menu sarapan yang baik adalah yang bergizi.

Baca Juga


Nabi Muhammad merupakan sosok yang menjadi panutan umat Islam. Segala perilaku dan perbuatan patut menjadi contoh bagi umatnya. Begitu juga dengan menu sarapan Nabi Muhammad.

Lalu bagaimana biasanya Nabi Muhammad sarapan? Apa yang biasa disantapnya?

Rasulullah SAW membiasakan diri mengonsumsi makanan seadanya dan tidak berlebihan. Putra Abdullah tersebut hanya makan pada saat lapar dan berhenti makan sebelum kenyang.

Hal ini dilakukannya sebagai wujud kesederhanaan, kecukupan, dan tidak berlebihan. Dengan begitu, dia selalu bersyukur kepada Allah.

Berdasarkan sejumlah cerita, Nabi Muhammad menjadikan segelas air dicampur dengan madu sebagai menu sarapan. Hal ini sesuai dengan yang tertulis dalam Alquran bahwa madu merupakan penyembuh.

Tak hanya itu, Nabi Muhammad juga menganjurkan mengonsumsi kurma pada pagi hari saat sarapan. Khasiat zat dalam kurma mampu menghilangkan racun dalam tubuh.

Sarapan dengan menu sehat penting untuk meningkatkan energi dan menambah konsentrasi seharian. - (Republika.co.id)

 

Air madu dan kurma dikonsumsi secukupnya. Tidak berlebihan dan tidak kekurangan. Karena konsumsi keduanya dilakukan secara terukur, tubuh Rasulullah tidak gemuk. Posturnya ideal.

Ini sejalan dengan firman Allah QS al-A’raf ayat ke-31: “Makan dan minumlah kamu dan jangan berlebih-lebihan. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang berlebihan.”

Rasulullah SAW bersabda, "Tidaklah seorang manusia memenuhi satu wadah yang lebih berbahaya dibandingkan perutnya sendiri. Sebenarnya seorang manusia itu cukup dengan beberapa suap makanan yang bisa menegakkan tulang punggungnya. Namun, jika tidak ada pilihan lain, hendaknya sepertiga perut itu untuk makanan, sepertiga yang lain untuk minuman dan sepertiga terakhir untuk napas." (HR Ibnu Majah).

Selain itu, makanan dan minuman yang dikonsumsi harus dipastikan halal dan baik (bisa dimaknai berkualitas dan bergizi). Makanan yang dikonsumsi tidak boleh dari unsur makan-makanan yang diharamkan karena hal itu bertentangan dengan hukum Islam.

Jika melihat pola kehidupan Nabi SAW, beliau termasuk jarang sakit. Pada zaman Nabi pernah datang rombongan orang ke Kota Madinah. Mereka terheran melihat bentuk fisik Nabi SAW dan para sahabat yang tampak sehat.

Lantas, mereka meminta resepnya apa. Kemudian, Rasulullah menjelaskan, "Kami ini adalah suatu kaum yang tidak akan makan sebelum datang rasa lapar. Dan kami ini bila makan tidak akan sampai merasa kekenyangan." 

Infografis Alasan Nabi Muhammad tidak Pernah Makan Makanan Panas - (Republika.co.id)

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler