Pasukan Keamanan Suriah Incar Sekte Pendukung Assad

Operasi itu disebut menargetkan para penjahat perang.

AP Photo/Hussein Malla
Seorang pejuang oposisi menginjak patung mendiang Presiden Suriah Hafez Assad di Damaskus, Suriah, Minggu 8 Desember 2024.
Red: A.Syalaby Ichsan

REPUBLIKA.CO.ID, DAMASKUS — Pasukan keamanan Suriah yang baru berkuasa melancarkan operasi militer besar-besaran di kota Homs, menurut laporan media pemerintah pada Kamis (2/12/2025) seperti dilansir Al Mayadeen.

Baca Juga


Sebuah kelompok pemantau menyatakan bahwa operasi tersebut menargetkan dua distrik yang sebagian besar dihuni oleh minoritas Alawite, sekte pendukung Presiden Bashar al-Assad yang digulingkan.

"Kementerian Dalam Negeri, bekerja sama dengan Departemen Operasi Militer, memulai operasi penyisiran besar-besaran di lingkungan kota Homs," kantor berita milik pemerintah SANA mengutip pernyataan seorang pejabat keamanan.

Operasi tersebut, sebagaimana dilaporkan oleh SANA, ditujukan untuk menargetkan penjahat perang. Pasukan keamanan juga menargetkan mereka yang menolak menyerahkan senjata mereka dan pergi ke pusat-pusat pemukiman. Mereka juga diminta untuk mengungkap amunisi dan senjata yang disembunyikan.

Kantor berita tersebut kemudian mengutip seorang pejabat militer yang mengungkapkan bahwa pihak berwenang telah diberitahu beberapa pekan lalu tentang keberadaan "sisa-sisa milisi Assad" di daerah-daerah tertentu di Homs.

Setelah Assad digulingkan oleh kelompok-kelompok yang dipimpin Hayat et-Tahrir al Sham pada bulan lalu, pemerintah transisi telah mendesak mantan wajib militer dan tentara untuk mendaftar dan menyerahkan senjata mereka. SANA mengatakan bahwa pasukan dan unit lapis baja telah dikerahkan di Homs untuk melacak mereka yang menolak menyerahkan senjata di Homs.

 

Aktor-Aktor Perlawanan di Suriah - (Republika)

Pihak berwenang juga telah memberlakukan jam malam di beberapa wilayah tertentu di kota tersebut."Kementerian Dalam Negeri mengimbau penduduk di lingkungan Wadi al-Dhahab (dan) Akrama untuk tidak turun ke jalan, tetap di rumah, dan bekerja sama sepenuhnya dengan pasukan kami," kata kantor berita tersebut.

Rami Abdel Rahman, direktur Syrian Observatory for Human Rights yang berbasis di Inggris, mengatakan kepada AFP bahwa lingkungan Wadi al-Dhahab dan Akrama sebagian besar dihuni oleh penganut Alawite, sekte yang dianut al-Assad.

Ia mengatakan bahwa operasi yang sedang berlangsung difokuskan untuk menemukan bekas pasukan loyalis Assad. Operasi juga menargetkan mereka yang mengorganisasi atau berpartisipasi dalam demonstrasi Alawite pekan lalu, yang dianggap oleh pemerintah sebagai hasutan terhadap otoritasnya.

Operasi ini menyusul protes pada tanggal 25 Desember di beberapa wilayah Suriah setelah sebuah video muncul yang menunjukkan serangan terhadap tempat suci Alawite di wilayah utara negara tersebut. Kementerian Dalam Negeri mengklaim bahwa video tersebut sudah lama ada dan berasal dari masa pembebasan Aleppo pada Desember.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Berita Terpopuler