Janji Bernie Sanders: AS tak Boleh Kirim Lebih Banyak Bom ke Ekstremis Netanyahu
Terungkap proposal penjualan senjata delapan miliar dolar AS ke Israel.
REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON — Senator senior Amerika Serikat (AS) Bernie Sanders, Senin (6/1), berjanji akan melakukan segala daya dan upaya untuk memblokir penjualan senjata ke Israel.
"AS tidak boleh mengirim lebih banyak bom ke pemerintahan ekstremis (Perdana Menteri Israel) Benjamin Netanyahu, yang telah membunuh 45.000 orang; menghancurkan sistem perumahan, kesehatan, dan pendidikan Gaza; serta menyebabkan kelaparan dengan memblokir bantuan kemanusiaan,” katanya melalui platform X.
"Saya akan melakukan segala daya upaya yang saya bisa untuk memblokir penjualan senjata ini," katanya menambahkan.
Pernyataan Sanders itu mengemuka setelah Departemen Luar Negeri AS secara informal memberi tahu Kongres tentang proposal penjualan senjata senilai delapan miliar dolar AS (sekitar Rp129,18 triliun) kepada Israel, termasuk amunisi untuk pesawat tempur dan peluru artileri.
Usul penjualan yang masih menunggu persetujuan Kongres itu mencakup rudal udara-ke-udara AIM-120C-8 AMRAAM untuk melawan ancaman udara seperti pesawat nirawak (drone), peluru artileri 155mm, bom berdiameter kecil, hulu ledak seberat 500 pon, sekering bom, serta perlengkapan terkait lainnya.
AS mendapat kritik atas pemberian bantuan militernya kepada rezim Zionis Israel yang telah membunuh lebih dari 45.650 warga Palestina, sebagian besar perempuan dan anak-anak, di Jalur Gaza sejak pecah perang menyusul serangan lintas batas kelompok Hamas pada 7 Oktober 2023.
Menurut data Israel, hampir 1.200 orang tewas dalam serangan lintas batas tersebut. Sejumlah kelompok hak asasi manusia, mantan pejabat Departemen Luar Negeri, dan anggota parlemen dari Partai Demokrat telah mendesak pemerintahan Presiden Joe Biden untuk menghentikan transfer senjata ke Israel itu.
Mereka memandang rezim Zionis itu melakukan pelanggaran hukum AS, hukum internasional, dan hak asasi manusia.
Menjelang lengser, Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden menghadiahkan kesepakatan senjata senilai 8 miliar dolar AS untuk Israel. Bantuan itu menambah panjang daftar bantuan AS bagi Israel melakukan genosida di Gaza.
Dilansir media-media Israel dan AS, pemerintahan Biden telah menyetujui kesepakatan senjata senilai 8 miliar dolar AS dengan Israel. Paket senjata tersebut mencakup rudal udara-ke-udara jarak menengah; Rudal Hellfire AGM-114; Peluru artileri proyektil 155mm untuk penargetan jarak jauh; dan hulu ledak seberat 227 kilogram, kata pejabat itu.
Keputusan ini diambil pada saat serangan Israel di Gaza, yang dimulai pada 7 Oktober 2023, terus menyebabkan bencana kemanusiaan yang belum pernah terjadi sebelumnya. Departemen Luar Negeri AS mengumumkan persetujuan tersebut pada Sabtu.
Ini adalah salah satu penjualan senjata terbesar dari AS ke Israel sejak agresi ke Gaza dimulai. Jika penjualan senjata ini disetujui oleh Kongres, masih diperlukan waktu yang cukup lama agar semua perangkat keras ini sampai ke Israel.
Seorang pejabat Departemen Luar Negeri menjelaskan bahwa departemen tersebut telah memberitahu Kongres mengenai usulan penjualan amunisi senilai 8 miliar dolar AS untuk mendukung keamanan jangka panjang Israel dengan mengisi kembali persediaan amunisi penting dan kemampuan pertahanan udara.