Pramono Umumkan Tim Transisi, Ada Yustinus Prastowo Sampai Yunarto Wijaya
Dari 14 orang anggota tim transisi, didominasi kader PDIP.
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pramono Anung Wibowo dan Rano Karno telah resmi ditetapkan sebagai gubernur dan wakil gubernur terpilih DKI Jakarta periode 2025-2030 pada Kamis (9/1/2025). Penetapan itu tertuang dalam Keputusan Komisi Pemilihan Umum (KPU) Provinsi Daerah Khusus Jakarta (DKJ) Nomor 9 Tahun 2025.
Pramono mengaku bersyukur karena seluruh tahapan Pemilihan Gubernur (Pilgub) Jakarta 2024 yang diselenggarakan KPU Provinsi Jakarta dapat berjalan dengan lancar. Setelahnya, Pramono hanya tinggal menunggu proses pelantikan yang diperkirakan akan dilaksanakan secara serentak pada 7 Februari 2025.
"Karena pelantikannya mungkin bisa satu bulan atau 1,5 bulan atau 2 bulan, karena ini sekarang kewenangan sepenuhnya ada di pemerintah pusat, ada di Bapak Presiden dan Menteri Dalam Negeri. Tentunya kami akan menunggu apa yang menjadi keputusan tersebut," kata Pramono di Hotel Pullman Central Park, Jakarta Barat, Kamis.
Kendati belum mendapatkan jadwal pasti terkait proses pelantikannya, Pramono mengaku telah membentuk tim transisi gubernur terpilih Jakarta. Menurut dia, tim itu akan bertugas mempersiapkan transisi pemerintahan dari Penjabat (Pj) Gubernur Jakarta kepada dirinya.
"Jadi menyiapkan peralihan atau transisi pemerintahan supaya nanti begitu pelantikan saya dan Bang Doel bisa langsung bekerja," kata mantan sekretaris kabinet (seskab) era Presiden Joko Widodo (Jokowi) tersebut.
Pramono mengatakan, pihaknya juga telah menentukan nama-nama sosok yang akan terlibat dalam tim transisi. Nama-nama yang dipilih disebut telah merepresentasikan visi dan misinya selama kampanye.
Ia menyebutkan, terdapat 14 orang yang akan mengisi tim transisi tersebut, didominasi kader PDIP. Adapun susunan tim transisi itu adalah sebagai berikut:
Tim Inti
1. Ketua Tim: Ima Mahdiah
2. Koordinator Operasional: Emir Kresna
3. Koordinator Komunikasi: Chiko Hakim
4. Sekretaris: Beno Mohamad Ibnu
Tim Bidang Teknis
1. Bidang Sumber Daya Manusia: M Syafrudin
2. Bidang Perencanaan: Mangatta Toding Allo
3. Bidang Keuangan: Yustinus Prastowo
4. Bidang Infrastruktur: John Oddius
5. Bidang Teknologi Informasi: Yunarto Wijaya
Tim Bidang Kebijakan
1. Bidang Kebijakan Publik: Nirwono Joga
2. Bidang Kebijakan Ekonomi: Agus Haryadi
3. Bidang Kebijakan Sosial & Budaya: Dedi Wijaya
4. Bidang Kebijakan Lingkungan Hidup: Prof Firdaus Ali
5. Bidang Kebijakan Kesehatan: Charles Honoris
Tim Pendukung
1. Wakil Sekretaris: Desa Pridini
2. Asisten Data & Komunikasi: Mandira Bienna Elmir
Pramono menegaskan, tim transisi itu tidak memiliki kewenangan untuk membuat keputusan. Menurut dia, keputusan tetap berada di tangannya bersama Rano Karno (Si Doel).
"Mereka tidak memutuskan. Keputusannya tetap di saya dan Bang Doel sepenuhnya. Mereka hanya membantu menyiapkan persiapan sampai dengan saya dan Bang Doel nanti akan dilantik," kata Pramono.
Ketua Tim Pemenangan Pasangan Ridwan Kamil-Suswono (Rido), Ahmad Riza Patria, turut hadir dalam penetapan gubernur dan wakil gubernur Jakarta terpilih di Hotel Pullman Central Park, Jakarta Barat, Kamis (9/1/2025). Kehadiran Riza sekaligus untuk mewakili Ridwan Kamil (RK) yang tidak bisa hadir.
"Saya hadir bersama Pak Suswono memenuhi undangan dari KPU Jakarta untuk mewakili paslon Ridwan Kamil-Suswono dan teman-teman dari partai pendukung, pengusung, juga hadir semuanya," kata mantan wakil gubernur DKI Jakarta tersebut di Hotel Pullman Central Park, Kamis siang.
Menurut Riza, paslon Riso telah menerima kemenangan Pramono Anung-Rano Karno pada Pilgub Jakarta 2024. Ia juga berharap kepemimpinan Pramono-Rano di Jakarta dapat membawa kebaikan untuk warga.
"Kami berharap, sebagai partai politik dan juga warga, kepemimpinan Mas Pram dan Bang Doel insyaallah nanti bisa membawa Jakarta yang lebih maju, lebih baik," kata Riza.
Selain itu, ia juga menyoroti proses pemindahan ibu kota negara yang akan dilakukan dari Jakarta ke Ibu Kota Nusantara. Menurut ketua DPD Gerindra Jakarta tersebut, masa transisi pemindahan ibu kota negara itu harus dapat berlangsung dengan baik.
"Ini PR paling berat bagi kepemimpinan Mas Pram dan Bang Doel lima tahun ke depan. Dan saya yakin, Mas Pram dan Bang Doel bisa melalui prosesnya dengan baik," ujar Riza.