Ayat Surat Yasin Ini Isyaratkan Kuasa Allah Atas Kebakaran Los Angeles dan Ancaman Trump
Surat Yasin ayat 82 isyaratkan kuat kuasa Allah SWT atas kebakaran Los Angeles
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA—Terdapat satu ayat dalam Surat Yasin yaitu ayat ke-82 yang mengisyaratkan secara kuat, betapa Allah SWT mampu membalik-balikkan keadaan, termasuk menunjukkan kuasa-Nya atas segala sesuatu.
Presiden Terpilih Amerika Serikat, Donald Trump, mengancam akan menjadikan wilayah Timur Tengah, terutama Gaza, neraka. Ini jika Hamas tak segera membebaskan sandera.
Namun, justru ternyata, Allah SWT menunjukkan kuasanya dengan kebakaran yang melanda hebat di Los Angeles. Jika Dia sudah berkehendak, maka jadilah suatu perkara dengan sangat mudah, tanpa ada halangan sedikitupun, apapun bentuknya. Allah SWT berfirman:
إِنَّمَا أَمْرُهُ إِذَا أَرَادَ شَيْئًا أَنْ يَقُولَ لَهُ كُنْ فَيَكُونُ
"Sesungguhnya keadaan-Nya apabila Dia menghendaki sesuatu hanyalah berkata kepadanya: "Jadilah!" maka terjadilah dia."
Imam Ibnu Katsir, dalam kitab Tafsir al-Quran al-Adhim, menjelaskan yang dimaksud dengan ayat ini bahwa Allah SWT ketika memerintahkan sesuatu maka cukup sekali tanpa pengulangan, perkara tersebut pasti akan terjadi.
Ibnu Katsir pun menukilkan sebuah riwayat Imam Ahmad yang meriwayatkan dari Abu Dzar RA, bahwa Rasulullah SAW bersabda:
إن الله يقول : يا عبادي ، كلكم مذنب إلا من عافيت ، فاستغفروني أغفر لكم . وكلكم فقير إلا من أغنيت ، إني جواد ماجد واجد أفعل ما أشاء ، عطائي كلام ، وعذابي كلام ، إذا أردت شيئا فإنما أقول له كن فيكون
Allah berfirman, “Wahai hamba-hamba-Ku, kalian semua bersalah kecuali orang-orang yang Aku ampuni, maka memintalah ampun kepad-Ku an Aku akan mengampuni kalian. Kalian semua miskin kecuali orang-orang yang telah Aku perkaya, Aku adalah yang mulia, terhormat, dan memuliakan, Aku melakukan apa yang Aku kehendaki, karunia-Ku hanya satu kata, hukuman-Ku hanya satu kata, jika Aku menghendaki sesuatu, Aku hanya berkata kepadanya, "Jadilah, maka jadilah."
Sementara itu, Sayyid Quthub Fi Dhilal Al-Quran dalam kitab tafsirnya menulis demikian tentang ayat ini:
يكون هذا الشيء سماء أو أرضا . ويكون بعوضة أو نملة . هذا وذلك سواء أمام الكلمة . . كن . . فيكون
ليس هناك صعب ولا سهل . وليس هنالك قريب ولا بعيد . . فتوجه الإرادة لخلق الشيء كاف وحده لوجوده كائنا ما يكون . إنما يقرب الله للبشر الأمور ليدركوها بمقياسهم البشري المحدود
BACA JUGA: Perburuan Tentara Israel di Brasil dan Runtuhnya Kekebalan Negara Zionis
"Benda ini bisa berupa langit atau bumi. Bisa juga seekor nyamuk atau seekor semut. Ini dan itu sama saja di depan kata Jadilah maka akan menjadi sesuatu.
Tidak ada yang sulit atau mudah. Tidak ada yang dekat maupun jauh. Arah kehendak untuk menciptakan sesuatu sudah cukup untuk keberadaannya. Tetapi Tuhan mendekatkan segala sesuatu kepada manusia sehingga mereka dapat merealisasikannya dalam skala manusia yang terbatas."
Kebakaran melanda kawasan metropolitan Los Angeles, California pada Selasa (7/1/2025) pagi waktu setempat.
Dipicu oleh angin yang mencapai kecepatan 64 kilometer per jam, api menyebar dengan cepat, menghanguskan 200 hektare dalam hitungan jam dan membesar hingga hampir 3.000 hektare pada malam hari.
Pacific Palisades mendapat julukan Desa di Tepi Laut karena suasananya yang tenang, meskipun berada dekat dengan pusat kota Los Angeles.
Kawasan dengan tebing-tebing tinggi yang berada di sepanjang pantai Samudra Pasifik tersebut menjadi hunian bagi banyak selebritis Hollywood, penulis kenamaan, dan figur terkenal lainnya.
Kebakaran ini terjadi sehari setelah Presiden Donald Trump mengancam akan membakar Gaza, Palestina dan menjadikannya sebagai neraka jika Hamas tidak segera membebaskan sandera.
Trump telah mengisyaratkan kemungkinan intervensi militer di Amerika dan Timur Tengah, serta sejumlah hal lain dalam agenda kebijakan luar negerinya.
Trump berbicara di Mar-a-Lago pada Selasa (7/1/2025), sehari setelah Kongres secara resmi mengesahkan kemenangannya dalam pemilihan umum bulan November.
Konferensi pers tersebut juga digelar hanya 13 hari sebelum Trump akan diambil sumpah jabatannya untuk masa jabatan keduanya pada tanggal 20 Januari.
Presiden terpilih itu menyinggung beberapa masalah dalam negeri. Ia berjanji untuk mencabut pembatasan lingkungan dan mengampuni para pendukung yang menyerbu Gedung Capitol AS pada 6 Januari 2021.
BACA JUGA: Hadits Nabi SAW Ungkap Tentara Yaman Terbaik dan 12 Alasan Dukung Palestina
Namun, pernyataannya yang paling penting menyangkut kebijakan luar negeri. Trump menguraikan visi ekspansionis yang luas, dengan konsekuensi bagi negara-negara di seluruh dunia.
Dia mengulangi keinginannya agar AS mengendalikan Terusan Panama, Greenland, dan Kanada. Tak hanya itu ia menekankan bahwa "situasi akan kacau" jika tawanan Israel yang ditahan di Gaza tidak dibebaskan sebelum ia menjabat.
Dalam satu percakapan dengan wartawan, Trump ditanya apakah ia akan mengesampingkan penggunaan kekuatan militer atau paksaan ekonomi untuk menguasai Terusan Panama atau Greenland, wilayah otonomi Denmark. Ia menolak.
Trump menghabiskan banyak waktu untuk membahas perang genosida Israel di Gaza yang telah menewaskan lebih dari 45.885 warga Palestina.
Presiden terpilih itu memanggil calon utusan Timur Tengahnya, Steve Witkoff, ke podium untuk memberikan informasi terkini tentang negosiasi tersebut.
Witkoff, seorang investor real estat tanpa pengalaman kebijakan luar negeri, telah menjadi bagian dari perundingan gencatan senjata baru-baru ini di Timur Tengah.
Dalam sambutan yang tampaknya dadakan, Witkoff berkata, “Saya pikir kita telah mencapai beberapa kemajuan yang sangat hebat, dan saya sangat berharap bahwa pada pelantikan nanti, kita akan memiliki beberapa hal baik untuk diumumkan atas nama presiden.”
BACA JUG: Pemimpin Houthi: Amerika Serikat Gagal Total Taklukkan Yaman
Namun, presiden terpilih itu mengambil sikap yang lebih keras, dengan fokus pada pembebasan tawanan yang tersisa yang ditahan oleh Hamas setelah serangan pada 8 Oktober 2023, di Israel selatan. Israel memperkirakan sekitar 100 orang masih berada dalam tahanan Hamas.
'Neraka akan pecah' di Timur Tengah
Trump mengatakan "neraka akan pecah" di Timur Tengah jika Hamas tidak membebaskan tawanan sebelum ia menjabat.
Beberapa pengamat menafsirkan pernyataan Trump sebagai ancaman kemungkinan intervensi militer Amerika Serikat di Gaza, batas yang ditolak Presiden Joe Biden yang akan lengser, meskipun ada lonjakan bantuan militer ke Israel.
Ketika diminta menjelaskan maksudnya pada konferensi pers, Trump menolak: "Apakah saya harus menjelaskannya kepada Anda? 'Neraka akan pecah' jika para sandera itu tidak kembali."
"Jika mereka tidak kembali sebelum saya menjabat, neraka akan pecah di Timur Tengah, dan itu tidak akan baik untuk Hamas, dan sejujurnya, tidak akan baik untuk siapa pun. Neraka akan pecah. Saya tidak perlu mengatakan apa-apa lagi, tetapi itulah kenyataannya," katanya.
Sami al-Arian, direktur Pusat Islam dan Urusan Global di Universitas Istanbul Sabahattin Zaim, mengatakan ancaman Presiden terpilih Trump akan kekacauan besar di Timur Tengah jika Hamas tidak segera membebaskan tawanan Israel "tidak berarti banyak".
"Trump jujur pada dirinya sendiri dengan pikiran imperialisnya. Dia pikir setiap kali dia mengatakan sesuatu orang akan tunduk dan berkata 'Baiklah tuan'," kata al-Arian kepada Aljazirah.
"Semua pembantaian dan korban besar di Gaza ini, apa lagi yang akan dia lakukan?"
BACA JUGA: Bani Israel Diperintahkan Nabi Musa untuk Menyembelih Sapi, Mengapa?
"Qatar, Mesir, Amerika tahu betul siapa yang menghalangi dan memblokir. Setiap kali mereka mencapai kesepakatan, [Perdana Menteri Benjamin] Netanyahu kembali dan meminta persyaratan baru ... Anggota kabinet fasisnya mendikte dia apa yang harus dilakukan," kata al-Arian.
Departemen Kehutanan dan Perlindungan Kebakaran California mencatat kobaran api mulai terjadi sekitar pukul 10.30 Selasa pagi waktu setempat (1830 GMT).
Kebakaran tersebut didorong oleh apa yang disebut oleh Badan Cuaca Nasional sebagai badai angin yang mengancam jiwa dan merusak yang diperkirakan akan berlangsung hingga Rabu pagi.
Kecepatan angin diperkirakan mencapai 50-80 mil per jam (80-129 km/jam) dengan daerah-daerah tertentu di pegunungan dan kaki bukit Los Angeles diperkirakan menghadapi hembusan angin 80-100 mil per jam (129-161 km/jam).
Kebakaran hutan menyebar dengan cepat di beberapa bagian utara dan barat laut Los Angeles pada Rabu setelah menelan lima korban jiwa dan membakar lebih dari 1.000 rumah, bisnis, dan bangunan lainnya dan hampir membakar 16.000 hektar lahan.
Lebih dari 70 ribu penduduk terpaksa mengungsi dari rumah mereka. Setidaknya lima orang telah tewas sejauh ini, menurut beberapa laporan media yang mengutip Kantor Sheriff Kabupaten Los Angeles.
Listrik padam untuk sekitar 1,5 juta orang di California selatan, menurut situs web PowerOutage.us. Selain itu, AccuWeather, sebuah perusahaan media prakiraan, memperkirakan kebakaran tersebut telah menyebabkan kerugian antara 52-57 miliar dolar AS (Rp844-926 triliun).
Meluas ke Hollywood Hills
Hollywood Hills menjadi lokasi kebakaran hutan terbaru di wilayah Los Angeles pada Rabu malam ketika petugas pemadam kebakaran berjuang untuk mengendalikan kobaran api yang tidak terkendali.
Dinamakan kebakaran sunset, kobaran api telah meluas hingga lebih dari 60 hektare di dekat Runyon Canyon yang ikonik, menjadikannya lokasi terbaru kebakaran hebat yang semakin tak terkendali yang menimbulkan malapetaka di seluruh wilayah Los Angeles.
Seiring api yang bergerak cepat bergerak ke barat daya menuju Hollywood Boulevard, lokasi Walk of Fame yang bersejarah, membuat jumlah kebakaran aktif di kota tersebut meningkat menjadi lima, yang memaksa lebih dari 100.000 penduduk setempat mengungsi dari rumah mereka.
Meski telah mengerahkan sekitar lima pesawat tanker udara besar dan 10 helikopter yang bekerja secara aktif, petugas pemadam kebakaran mengaku kewalahan karena personel yang tidak cukup.
Sementara itu, perkembangan terakhir, kebakaran hutan yang menerjang wilayah Los Angeles County di California, Amerika Serikat, telah merenggut nyawa 25 orang hingga hari ke-8.
Angka kematian itu dikonfirmasi oleh Kantor Pemeriksa Medis Los Angeles County pada Selasa (14/1).
Dari 25 korban jiwa, sembilan tercatat di kawasan Palisades dan 16 lainnya di Eaton.
Kebakaran tersebut, yang meliputi kebakaran Palisades dan Eaton, telah merenggut masing-masing 9 dan 16 jiwa.
Dinas Cuaca Nasional (NWS) meminta warga mewaspadai angin kencang yang diperkirakan terjadi pada Selasa malam hingga Rabu.
"Angin hari ini lebih lemah dari perkiraan, tetapi kemungkinan akan menguat lagi malam ini dan Rabu. Kita belum sepenuhnya aman," kata NWS.
Dinas itu menambahkan bahwa peringatan darurat masih diberlakukan.
"Tetap waspadai lingkungan di sekitar Anda," kata NWS Los Angeles.
Menurut Dinas Pemadam Kebakaran California (Cal Fire), kebakaran di Eaton dan Palisades kini menjadi kebakaran hutan paling merusak dalam sejarah California Selatan.
Kebakaran yang terjadi di kawasan Palisades, Eaton, dan Hurst itu telah melalap sekitar 60 mil persegi lahan, atau melebihi luas Paris.
Hingga Selasa malam, kebakaran di Palisades telah menghanguskan lebih dari 23.700 hektare lahan dan yang berhasil dikendalikan baru 18 persen.
Kebakaran di Eaton telah meludeskan 14.117 hektare lahan dan baru 35 persen di antaranya bisa dipadamkan.
Di Ventura County, api di kawasan Auto telah dikendalikan hingga 47 persen, sementara api di kawasan Hurst di utara Los Angeles hampir sepenuhnya bisa dipadamkan dengan tingkat penanganan 97 persen.
Robert Fenton, administrator regional FEMA Wilayah 9, mengatakan bahwa pihaknya telah menerima lebih dari 40.000 permohonan bantuan dari orang-orang yang terdampak kebakaran hutan California.
Pernyataannya itu muncul setelah Presiden AS Joe Biden mengumumkan bahwa warga yang terdampak akan menerima satu kali bantuan senilai 770 dolar AS (sekitar Rp12,5 juta).