Sikap MUI Terkait Gencatan Senjata Hamas dan Israel, Begini Kata Prof Sudarnoto

MUI tidak melihat keputusasaan warga Palestina.

AP Photo/Abdel Kareem Hana
Warga Palestina merayakan pengumuman kesepakatan gencatan senjata antara Hamas dan Israel di Deir al-Balah, Jalur Gaza tengah, Rabu, 15 Januari 2025.
Red: Erdy Nasrul

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Bidang Hubungan Luar Negeri dan Kerjasama Internasional, Profesor Sudarnoto Abdul Hakim mengatakan, melalui MUI mewakil dan mengatasnamakan umat Islam Indonesia dan sebagai elemen bangsa yang selama ini telah membersamai semua pihak yang mendukung Palestina dan melawan imperialisme Israel menyatakan Alhamdulillah, rasa syukur yang mendalam atas kesepakatan gencatan senjata Israel-Hamas.

Baca Juga


"Ini adalah rahmat dan anugerah besar dari Allah khususnya bagi Palestina. Allah telah menguji kesabaran dan ketangguhan rakyat dan bangsa Palestina, dan Alhamdulillah lulus melampaui ujian berat ini," kata Prof Sudarnoto kepada Republika, Kamis (16/1/2025)

Ia menambahkan, meskipun kehancuran terjadi sangat luar biasa di Gaza, korban syahid mencapai 45.000 orang, kesengsaraan dan penderitaan anak anak, perempuan serta masyarakat lain yang sangat pedih, tapi tidak pernah menyaksikan keputusasaan bangsa Palestina.

Para pejuang Hamas dan semua kekuatan perlawanan kepada Israel serta warga masyarakat tetap tangguh, spirit melawan kezaliman besar sebagai jihad yang terus mereka gelorakan tetap membara hingga gencatan senjata ini disepakati.

Maka MUI menyampaikan terima kasih dan rasa hormat besar kepada seluruh pejuang yang benar-benar telah menunjukan keberanian, istiqomah, dan ketangguhan dengan optimisme mempertahankan baitul maqdis, membela dan berjuang untuk kemerdekaan Palestina.

 

"Rasa hormat dan salut yang tinggi untuk rakyat Palestina yang tetap bertahan dan menpertahankan kedaulatan tanah airnya, Allah membalas amal mereka yang sangat mulia," ujar Prof Sudarnoto.

Prof Sudarnoto mengatakan, Hamas dan seluruh kejutan perlawanan terhadap agresor dan imperialisme Israel telah menang, ini adalah kemenangan yang sangat nyata. Mereka telah mengukir peristiwa bersejarah yang sangat penting dan akan mewarnai konstelasi politik global serta mendorong adanya perubahan-perubahan tata hubungan internasional.

"Harus ada pengawasan, kontrol yang meyakinkan dan menjamin keberlangsungan gencatan senjata bertahap ini benar-benar aman, lancar dan tidak ada pengkhianatan," jelas Prof Sudarnoto.

Prof Sudarnoto mengatakan, sebagai bagian dan tindak lanjut gencatan senjata ini, diharapkan sungguh proses hukum dan politik yang sudah dilakukan antara lain melalui ICJ bisa dilanjutkan tanpa dihalangi oleh veto Amerika Serikat (AS). Begitu juga, keputusan tentang kemerdekaan penuh Palestina, harus diyakinkan terwujud tanpa halangan di Dewan Keamanan PBB.

"MUI menyerukan seluruh masyarakat untuk terus meningkatkan dukungan kemanusiaan melalui lembaga-lembaga kemanusiaan yang sah dan kredibel, untuk itu, politik dan diplomasi kemanusiaan Indonesia perlu ditingkatkan," ujarnya.

Prof Sudarnoto menegaskan, diserukan kepada umat Islam dan seluruh masyarakat untuk tidak hiporia atas keberhasilan gencatan senjata ini. Panjatkan syukur dan doa kepada Allah atas anugerah ini. Tingkatkan ukhuwah islamiyah, basyariyah dan wathoniyah.

Jangan ada aktivitas militer membahayakan sipil

Anggota Komisi I DPR RI Amelia Anggraini berharap Israel dan Hamas berkomitmen penuh dalam melaksanakan kesepakatan gencatan senjata yang dicapai pada Rabu (15/1).

Anggota Badan Kerja Sama Antar-Parlemen (BKSAP) DPR RI itu pun menyambut baik kesepakatan gencatan senjata antara Israel dan Hamas di wilayah Gaza Palestina.

"Sehingga tidak ada lagi aktivitas militer yang membahayakan nyawa warga sipil di Gaza dan Palestina secara umum," kata Amelia dalam keterangan yang diterima di Jakarta, Kamis.

Dia lantas menyerukan kepada Israel dan negara-negara yang telah memediasi gencatan senjata ini, yakni Mesir, Qatar, dan Amerika Serikat, untuk memberikan jaminan keamanan yang nyata bagi Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) maupun lembaga-lembaga kemanusiaan lainnya.

Hal tersebut, kata dia, diperlukan agar bantuan kemanusiaan dan tenaga kesehatan dapat dikirimkan ke Gaza secara aman dan leluasa.

"Langkah tersebut sangat penting untuk memastikan kebutuhan dasar terpenuhi, melindungi hak asasi manusia, dan memulihkan kehidupan masyarakat Palestina," tutur dia.

Tercapainya gencatan senjata untuk menghentikan agresi Israel di Jalur Gaza diumumkan Perdana Menteri Qatar Mohammed bin Abdulrahman bin Jassim Al Thani di Doha pada Rabu (15/1) waktu setempat.

Ia mengatakan kesepakatan gencatan senjata yang diharapkan mengakhiri agresi dan genosida Israel yang meluluhlantakkan Gaza tersebut terdiri dari tiga tahap yang mulai berlaku pada Minggu (19/1).

sumber : Antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler