Amad Diallo, Hampir Gabung Juventus, Kini Jadi Cahaya Terang pada Musim Gelap MU

Musim lalu, Amad menjebol gawang Liverpool saat tengah berpuasa.

EPA-EFE/ADAM VAUGHAN
Winger Manchester United Amad Diallo merayakan gol ke gawang Southampton.
Rep: Fitriyanto Red: Israr Itah

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Saat sejumlah pemain Manchester United (MU) tampil melempem yang membuat perjalanan Setan Merah pada musim ini menjadi terjal, ada satu nama mencuat menghadirkan sinar terang. Namanya Amad Diallo. Pemain asli Pantai Gading ini mencetak tiga gol dalam kemenangan MU atas Southampton dalam lanjutan Liga Primer Inggris di Old Trafford, Jumat (17/1/2025) dini hari WIB.

Total sudah enam gol plus enam assist yang telah disumbangkan Diallo untuk MU musim ini dari 19 penampilannya. Sebelum hattrick ke gawang Southampton, dini hari tadi, ia telah mencetak gol ketika MU dikalahkan Brighton 1-2 di kandang sendiri, saat menaklukkan Manchester City 2-1 di Stadion Etihad, dan sewaktu menahan Liverpool 2-2.

Amad juga mengukir rekor sebagai pemain termuda MU yang mencetak hattrick di Old Trafford dalam usia 22 tahun 189 hari, menggunakan waktu Manchester pada Kamis (16/1/2025) malam saat laga berlangsung. Ia berada peringkat dua pemain termuda yang mencetak trigol untuk Setan Merah setelah Wayne Rooney (21 tahun 4 hari).

"Saya sangat senang mencetak tiga gol dalam pertandingan tadi. Ya, mungkin salah satu pekan terbaik dalam hidup saya. Saya sangat senang atas kemenangan ini karena kami pantas memenangkan pertandingan ini," kata Diallo dalam wawancara dengan TNT Sports.

Pemain yang mengawali kariernya bersama klub Atalanta ini mengaku kian percaya diri. Diallo mengatakan, dalam sepak bola, pemain harus percaya. Ia menegaskan, pemain MU percaya sampai akhir.

"Kami sangat senang memenangkan pertandingan ini. Keyakinan itu ada setelah hasil imbang di Liverpool dan menang di Arsenal,” ungkapnya.

Ia mengatakan, MU memiliki pemain berkualitas. Terkadang, kata dia, timnya hanya perlu lebih haus kemenangan di sepertiga akhir. "Saya sangat senang atas kemenangan ini karena tim pantas mendapatkannya," ujarnya.

Pemain berpostur 173 cm ini menegaskan, siap bermain di posisi apa pun yang diinginkan pelatihnya Ruben Amorim. Entah sebagai bek sayap, gelandang serang, atau di mana pun diperintahkan, ia mengaku siap berjuang untuk kejayaan MU.

Diselundupkan ke Italia, hampir gabung Juventus

Amad lahir di Abidjan, Pantai Gading pada 11 Juli 2002. Pada 2014 dalam usia 12 tahun, ia hijrah ke Italia bersama kakaknya Hamed Junior Traore. Namun, mereka tak datang lewat jalur resmi tapi diselundupkan oleh jaringan perdagangan anak. Mereka ditampung oleh Hamed Mamadou Traore, warga negara Pantai Gading yang tinggal di Italia.

Kasus penyelundupan ini baru mencuat pada 2020. Hamed Junior dituduh memalsukan dokumen hubungan dengan Hamed Mamadou, yang mengaku sebagai ayah mereka agar ia dan Amad bisa tinggal di Italia. Penyelidikan tersebut kemudian ditutup dengan kesepakatan pembelaan dari kedua bersaudara tersebut. Namun ada denda sebesar 48 ribu euro (Rp 800 jutaan) yang harus dibayar.

 

Beberapa tahun sebelum itu, Amad dikenang sebagai anak pemalu, tapi jago bermain bola di Barco, desa di Kota Bibbiano yang berjarak sekitar 25 km dari Parma. Ia tidak banyak omong tetapi lebih suka berbicara di lapangan. Amad memiliki kemampuan yang membuat para pencari bakat terkagum-kagum.

Enzo Guerri, presiden Boca Barco, klub pertama Amad di Italia, menerima telepon dalam hitungan menit setelah para pencari bakat melihatnya bermain.

“Dia selalu menjadi anak yang sangat pemalu, juga karena, pada usia 12 tahun, pindah benua pasti tidak mudah. ​​Namun, anak-anak kami menyambutnya dengan segala hal. Dia tidak pernah ditinggalkan sendirian,” kata Guerri, dikutip dari Telegraph.

“Amad selalu menjadi fenomena dengan bola di kakinya. Ia mulai bermain dengan tim pemula kami dan begitu mereka (pemandu bakat) tahu seperti apa permainannya, mereka mulai datang dan menemuinya. Juventus, Roma, Atalanta, Fiorentina, Bologna, Sassuolo, Empoli - semuanya akan menerimanya dengan mata tertutup,” kata Guerri.

Ada cerita bahwa pencari bakat Roma melihat Diallo dan ingin merekrutnya dalam waktu lima menit. Juventus membawanya untuk uji coba di kamp pelatihan dekat Turin dan menunggu sedikit lebih lama, dengan panggilan datang seperempat jam setelah sesi pertamanya.

“Saya ingat ketika ia pergi ke Vinovo untuk melakukan audisi pertamanya di Juventus, mereka menelepon saya 15 menit setelah pelatihan dimulai untuk memberi tahu saya bahwa mereka ingin ia ikut dengan mereka,” kata Guerri.

Namun, kepindahan ke Juventus terhambat oleh birokrasi, yang memungkinkan Atalanta bergerak cepat dan mengamankan masa depan pemain muda itu, dan ia dengan cepat berkembang di tim muda yang berjarak dua jam dari Barco.

Pada musim pertamanya, ia membantu Atalanta memenangkan Campionato Primavera 1 (Liga U-19 Italia) dan terus tampil mengesankan saat ia naik level di tingkat pemuda. Pada 2019, Amad sudah menjadi bintang, mencetak gol dan assist di kompetisi usia muda. Ia membawa Atalanta memenangkan gelar Primavera 1 berturut-turut.

Pada Oktober 2019, Amad mencetak debutnya di Serie A untuk Atalanta, dan hanya empat menit kemudian, dia mencetak gol pertamanya di liga tertinggi Italia, menjadi pemain pertama yang lahir pada tahun 2002 yang mencetak gol di Serie A. Dia juga membuat debutnya di Liga Champions pada musim tersebut, menunjukkan bahwa dia memiliki kemampuan yang diperlukan untuk berkompetisi di level tertinggi.

Hijrah ke MU

Baca Juga


Bakat Amad tidak luput dari perhatian, dan pada Januari 2021, ia pindah ke Manchester United. Biaya transfernya dilaporkan antara 25 juta sampai 40 juta euro. Debutnya terjadi segera setelahnya pada Februari 2021, di mana ia tampil dalam kemenangan 4-0 melawan Real Sociedad di Liga Eropa. Amad juga mencetak gol pertamanya untuk United dalam hasil imbang 1-1 melawan AC Milan pada Maret 2021.

 

Untuk mendapatkan lebih banyak pengalaman, Amad dipinjamkan ke klub raksasa Skotlandia, Rangers, pada Januari 2022. Dia langsung memberikan dampak yang besar, mencetak gol dalam pertandingan debutnya.

Kemudian pada tahun yang sama, ia pindah ke Sunderland di Divisi Championship untuk musim 2022-23. Di sana, dia benar-benar bersinar, mencetak 14 gol dan mengoleksi 4 assist, menjadi pencetak gol terbanyak di klub. Penampilannya yang menonjol membuatnya mendapatkan penghargaan Pemain Muda Terbaik EFL pada Desember 2022.

Amad kembali ke Manchester United untuk musim 2023/24, dan setelah dua tahun absen dari tim utama, dia membuat comeback menawan. Dia mencetak gol kemenangan dalam pertandingan perempat final Piala FA yang dramatis melawan Liverpool pada Maret 2024. Hebatnya, saat itu ia bermain dalam kondisi berpuasa.

"Tidak mudah saat Anda berpuasa, tetapi Anda perlu percaya pada diri sendiri. Saya berpuasa untuk Tuhan, jadi saya sangat senang berpuasa," kata dia dalam wawancara dengan reporter televisi selepas pertandingan tersebut.

Amad juga mencetak gol pertamanya di Liga Primer pada Mei 2024, membantu United mengamankan kemenangan 3-2 atas Newcastle.

Kini bersama Amorim, Amad punya makin banyak kesempatan. Amorim memuji aksinya saat melawan Southampton. "Dia bermain sangat baik, tetapi masih harus banyak berkembang," kata Amorim.

"Semua pemain di tim ini memiliki tanggung jawab yang sama. Dia tidak perlu melangkah maju. Hal itu akan muncul jika dia bekerja keras. Jika dia berlatih dengan baik, hal-hal baik akan terjadi,". jelasnya.

Amorim menegaskan, Amad memiliki tanggung jawab yang sama seperti setiap pemain yang membela MU. Dia berada dalam momen yang hebat dan menjalani musim yang sangat baik.

"Kita melihat ini pada masa lalu dengan banyak pemain di skuad kami, jadi dia harus terus bekerja dan bermain seperti itu," katanya.

Amorim berharap cahaya Diallo terus bersinar, menerangi jalan MU menuju prestasi yang diidamkan.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler