Wacana Tim Trump Relokasi Warga Gaza ke Indonesia, Ini Tanggapan Kemenlu RI

Kemenlu RI ingin gencatan senja ini jadi momentum dialog dan negosiasi.

(AP Photo/Jehad Alshrafi)
Pengungsi Palestina meninggalkan Khan Younis untuk kembali ke Rafah, menyusul gencatan senjata antara Hamas dan Israel, di Jalur Gaza, Ahad, 19 Januari 2025.
Rep: Kamran Dikarma Red: Teguh Firmansyah

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kementerian Luar Negeri (Kemlu) RI merespons kabar tentang keinginan presiden Amerika Serikat (AS) terpilih, Donald Trump, merelokasi sebagian warga Palestina di Jalur Gaza ke Indonesia. Kemlu RI menyebut sama sekali tak mengetahui hal tersebut.

Baca Juga


"Pemerintah RI tidak pernah memperoleh informasi apapun, dari siapapun, maupun rencana apapun terkait relokasi sebagian dari dua juta penduduk Gaza ke Indonesia sebagai salah satu bagian dari upaya rekonstruksi pasca konflik," kata Kemlu RI dalam keterangannya, Selasa (21/1/2025).

Kemlu RI menolak berspekulasi tentang isu tersebut tanpa adanya informasi lebih jelas. Namun mereka menegaskan bahwa posisi Pemerintah RI tetap menolak upaya pemindahan atau relokasi warga Gaza.

"Upaya untuk mengurangi penduduk Gaza hanya akan mempertahankan pendudukan ilegal Israel atas wilayah Palestina dan sejalan dengan strategi yang lebih besar yang bertujuan untuk mengusir orang Palestina dari Gaza," kata Kemlu RI.

Kemlu RI menambahkan, gencatan senjata yang baru-baru ini tercapai di Gaza harus menjadi momentum untuk memulai dialog dan negosiasi. Hal itu guna mewujudkan solusi dua negara Israel-Palestina, sesuai hukum internasional dan parameter internasional yang telah disepakati.

Sebelumnya, presiden AS terpilih Donald Trump disebut berencana merelokasi sebagian dari dua juta penduduk Gaza ke Indonesia. Rencana itu masih didiskusikan sejumlah pihak.

Hal itu diungkap salah satu pejabat di tim transisi Trump dalam wawancara dengan NBC News. Pejabat transisi itu mengungkapkan, utusan Trump untuk Timur Tengah, Steve Witkoff, berencana berkunjung ke Gaza sebagai bagian dari upaya menjaga kesepakatan gencatan senjata Israel-Hamas.

Witkoff disebut berencana untuk terus hadir di sana selama beberapa pekan dan bulan mendatang. Dia akan berusaha mengatasi potensi permasalahan yang dapat membubarkan kesepakatan gencatan senjata.

Selain memastikan setiap fase dalam kesepakatan gencatan senjata berjalan mulus, Trump dan timnya juga tengah memikirkan solusi jangka panjang terkait situasi di Gaza. "Jika kita tidak membantu warga Gaza, jika kita tidak membuat kehidupan mereka lebih baik, jika kita tidak memberi mereka harapan, maka akan terjadi pemberontakan," kata pejabat transisi pemerintahan Trump, dikutip NBC News, Senin (20/1/2025).

Salah satu solusi yang tengah dipertimbangkan Trump dan timnya adalah merelokasi sebagian warga Gaza ke sejumlah negara, termasuk Indonesia.

"Pertanyaan mengenai bagaimana membangun kembali Gaza masih menjadi pertanyaan, serta di mana sekitar dua juta warga Palestina dapat direlokasi untuk sementara waktu. Indonesia, misalnya, merupakan salah satu negara yang sedang didiskusikan untuk mengetahui lokasi tujuan dari negara-negara tersebut," kata pejabat transisi tersebut.

Gagasan relokasi sangat kontroversial di antara warga Palestina, termasuk negara-negara Arab. Hal itu dipandang akan kian membuka pintu aneksasi dan okupasi oleh Israel. 

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Berita Terpopuler