Renungkanlah Ayat-Ayat Alquran Ini Jika Merasa tak Ada Lagi Jalan Keluar Hadapi Cobaan
Alquran mengajak manusia untuk kuat menghadapi cobaan
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA— Mengingat besarnya cobaan maka terkadang manusia merasa cobaan ini terlalu berat dan tidak ada jalan keluar.
Profesor Ali Akbar dalam buku Arkeologi Alquran: Penggalian Pengetahuan Keagamaan menjelaskan pada kondisi ini, manusia diminta harus bersikap sabar dan berbaik sangka kepada Allah SWT. Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman:
اَمْ حَسِبْتُمْ اَنْ تَدْخُلُوا الْجَنَّةَ وَلَمَّا يَأْتِكُمْ مَّثَلُ الَّذِيْنَ خَلَوْا مِنْ قَبْلِكُمْ ۗ مَسَّتْهُمُ الْبَأْسَاۤءُ وَالضَّرَّاۤءُ وَزُلْزِلُوْا حَتّٰى يَقُوْلَ الرَّسُوْلُ وَالَّذِيْنَ اٰمَنُوْا مَعَهٗ مَتٰى نَصْرُ اللّٰهِ ۗ اَلَآ اِنَّ نَصْرَ اللّٰهِ قَرِيْبٌ
“Apakah kamu mengira bahwa kamu akan masuk surga, padahal belum datang kepadamu (cobaan) seperti (yang dialami) orang-orang terdahulu sebelum kamu. Mereka ditimpa kemelaratan, penderitaan, dan diguncang (dengan berbagai cobaan) sehingga Rasul dan orang-orang yang beriman bersamanya berkata, “Kapankah datang pertolongan Allah?” Ingatlah, sesungguhnya pertolongan Allah itu dekat.” (QS Al-Baqarah Ayat 214)
Seperti apakah pertolongan Allah SWT? Banyak sekali bentuk pertolongan Allah SWT. Salah satunya tentu saja adalah petunjuk dalam Alquran.
Akan tetapi, petunjuk tersebut dapat dipahami, diketahui, dan menjadi terang bagi manusia, jika manusia melaksanakan sejumlah catatan atau syarat. Contoh syarat misalnya disebutkan dalam Surat Al Baqarah Ayat 2-5. Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman:
ذَٰلِكَ الْكِتَابُ لَا رَيْبَ ۛ فِيهِ ۛ هُدًى لِلْمُتَّقِينَ الَّذِينَ يُؤْمِنُونَ بِالْغَيْبِ وَيُقِيمُونَ الصَّلَاةَ وَمِمَّا رَزَقْنَاهُمْ يُنْفِقُونَ وَالَّذِينَ يُؤْمِنُونَ بِمَا أُنْزِلَ إِلَيْكَ وَمَا أُنْزِلَ مِنْ قَبْلِكَ وَبِالْآخِرَةِ هُمْ يُوقِنُونَ أُولَٰئِكَ عَلَىٰ هُدًى مِنْ رَبِّهِمْ ۖ وَأُولَٰئِكَ هُمُ الْمُفْلِحُونَ
“Kitab (Alquran) ini tidak ada keraguan di dalamnya; (ia merupakan) petunjuk bagi orang-orang yang bertakwa, (yaitu) orang-orang yang beriman pada yang gaib, menegakkan sholat, dan menginfakkan sebagian rezeki yang Kami anugerahkan kepada mereka, dan mereka yang beriman pada (Alquran) yang diturunkan kepadamu (Nabi Muhammad) dan (kitab-kitab suci) yang telah diturunkan sebelum engkau dan mereka yakin akan adanya akhirat. Merekalah yang mendapat petunjuk dari Tuhannya dan mereka itulah orang-orang yang beruntung." (QS Al-Baqarah Ayat 2-5)
BACA JUGA: Serangan Yaman yang Merepotkan Israel dan Jatuhnya Pamor Militer Amerika di Kawasan
Jelaslah kiranya bahwa pertolongan Allah SWT sangat dekat karena Allah SWT telah memberikan petunjuk dalam bentuk Alquran yang dapat dibaca sehari-hari.
Namun, tentu saja dalam membaca dan mengaji Alquran juga terdapat catatan arahan sebagaimana disampaikan dalam Surat Al Baqarah tadi, yakni harus beriman kepada yang gaib, mendirikan shalat, menafkahkan sebagian rezeki yang telah Allah SWT berikan, beriman kepada Kitab Alquran dan kitab-kitab yang sebelumnya, serta yakin akan adanya kehidupan akhirat.
Jika syarat-syarat tersebut dipenuhi, maka manusia yang membaca dan mengkaji Alquran akan mendapat petunjuk dan manusia yang melakukannya termasuk manusia yang beruntung.
Nabi Muhammad SAW adalah role model, panutan, contoh, teladan manusia yang pastinya harus ditiru dan diikuti perkataan dan perbuatannya, sebagaimana dinyatakan dalam Alquran. Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman:
لَقَدْ كَانَ لَكُمْ فِيْ رَسُوْلِ اللّٰهِ اُسْوَةٌ حَسَنَةٌ لِّمَنْ كَانَ يَرْجُوا اللّٰهَ وَالْيَوْمَ الْاٰخِرَخِرَ وَذَكَرَ اللّٰهَ كَثِيْرًاۗ
"Sungguh, pada (diri) Rasulullah benar-benar ada suri teladan yang baik bagimu, (yaitu) bagi orang yang mengharap (rahmat) Allah dan (kedatangan) hari Kiamat serta yang banyak mengingat Allah.”” (QS Al-Ahzab Ayat 21)
Rasulullah SAW sangat kuat imannya, sabar dan tabah dalam menghadapi cobaan, dan senantiasa meminta petunjuk kepada Allah SWT. Mungkin masih ingat peristiwa turunnya Alquran yang diawali kegelisahan Nabi Muhammad dalam menghadapi cobaan kehidupan.
Pada waktu-waktu tertentu, Nabi Muhammad menyendiri di Gua Hira dan setelah sekian waktu akhirnya mendapat petunjuk berupa wahyu, yakni Surat Al Alaq Ayat 1-5.
اِقْرَأْ بِاسْمِ رَبِّكَ الَّذِيْ خَلَقَۚ خَلَقَ الْاِنْسَانَ مِنْ عَلَقٍۚ اِقْرَأْ وَرَبُّكَ الْاَكْرَمُۙ الَّذِيْ عَلَّمَ بِالْقَلَمِۙ عَلَّمَ الْاِنْسَانَ مَا لَمْ يَعْلَمْۗ
“Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu yang menciptakan! Dia menciptakan manusia dari segumpal darah.Bacalah! Tuhanmulah Yang Mahamulia, yang mengajar (manusia) dengan pena. Dia mengajarkan manusia apa yang tidak diketahuinya.”
Bagi umat Nabi Muhammad SAW, petunjuk itu telah datang. Petunjuk itu telah memandu kehidupan Nabi Muhammad SAW hingga ajalnya menjelang. Petunjuk itu telah dipraktikkan Nabi Muhammad SAW yang hidup dengan petunjuk Allah SWT dalam bentuk ayat-ayat Alquran.
BACA JUGA: Perburuan Tentara Israel di Brasil dan Runtuhnya Kekebalan Negara Zionis
Sesuai dengan dinamika zaman, mungkin sebagian manusia berpikir bahwa cobaan yang dihadapi tidak ada contohnya di masa lalu? Kejadian yang dialami sekarang belum pernah terjadi di masa lalu. Lalu adakah petunjuk jalan keluarnya?
Jika membaca kembali Surat Al-Alaq tadi, maka Alquran tetap relevan untuk menghadapi cobaan jenis apapun, di mana pun, dan sampai kapan pun. Dalam Surat Al-Alaq Ayat 1 manusia diminta membaca dan mempelajari. Namun, jika belum memperoleh jalan keluar dari cobaan, maka diminta membaca dan mempelajari kembali.
Dalam QS Al-Alaq khususnya ayat 3-5, ditegaskan untuk membaca kembali dan nanti Allah SWT akan mengajarkan apa yang tidak diketahui oleh manusia.
Demikianlah Alquran adalah mukjizat Nabi Muhammad SAW yang berbeda dibandingkan mukjizat lainnya. Umumnya mukjizat hanya digunakan sekali pada saat tertentu di suatu masa tertentu. Alquran dapat terus dipakai manusia selama sepanjang masa.
Jika belum sempat atau belum mampu membaca dan mengkaji seluruh Alquran, maka sempatkanlah. Minimal mengingat Surat Al-Fatihah dan minimal ayat 5-7. Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman:
اِيَّاكَ نَعْبُدُ وَاِيَّاكَ نَسْتَعِيْنُۗ اِهْدِنَا الصِّرَاطَ الْمُسْتَقِيْمَۙ صِرَاطَ الَّذِيْنَ اَنْعَمْتَ عَلَيْهِمْ ەۙ غَيْرِ الْمَغْضُوْبِ عَلَيْهِمْ وَلَا الضَّاۤلِّيْنَࣖ
“Hanya kepada Engkaulah kami menyembah dan hanya kepada Engkaulah kami memohon pertolongan. Bimbinglah kami ke jalan yang lurus, (yaitu) jalan orang-orang yang telah Engkau beri nikmat, bukan (jalan) mereka yang dimurkai dan bukan (pula jalan) orang-orang yang sesat. (QS Al-Fatihah Ayat 5-7)
BACA JUGA: Tornado Api yang Bakar Los Angeles Telah Disebutkan Alquran 14 Abad Silam?
Jelaslah kiranya bahwa Alquran sangat dapat menjadi pedoman untuk menghadapi cobaan kehidupan. Salah satunya adalah dengan membaca dan mengkaji kisah nabi.
Oleh karena itu, sebaiknya membawa Alquran kapan pun, di mana pun, dan dalam kondisi bagaimana pun. Baik dalam bentuk buku atau mushaf, soft file di tablet atau smartphone, dan sebaiknya dalam bentuk hafalan yang disimpan dan disemai di dalam hati.