Panitia SNPMB Beri Kesempatan Finalisasi PDSS Hingga Sore Ini Pukul 15.00 WIB
Pengumuman perpanjangan kesempatan finalisasi PDSS ini sudah dilakukan beberapa kali.
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Tim Seleksi Nasional Penerimaan Mahasiswa Baru (SNPMB) memberikan kesempatan kepada sekolah untuk melakukan finalisasi Pangkalan Data Sekolah dan Siswa (PDSS) sampai hari ini, Jumat (7/2/2025). PDSS tersebut merupakan syarat siswa untuk mengikuti SNBP (Seleksi Nasional Berdasarkan Prestasi).
"Panitia SNPMB memberikan kesempatan untuk finalisasi siswa yang telah lengkap pengisian seluruh nilai namun sekolah gagal melakukan finalisasi. Hal ini bertujuan untuk memberi kesempatan siswa dengan nilai lengkap untuk mengikuti SNBP," kata Ketua Tim Penanggungjawab Seleksi SNPMB 2025 Eduart Wolok melalui keterangan resmi yang dikutip di Jakarta, Jumat (7/2/2025).
Hal ini disebabkan oleh adanya sekolah yang sudah mengisi data sebagian besar siswa, namun terdapat sejumlah siswa yang nilainya belum diisi hingga batas waktu akhir yang ditentukan, yakni pada Jumat (31/1/2025) pekan lalu. Hal tersebut menyebabkan finalisasi data untuk sebagian siswa yang berhak mengikuti (eligible) Seleksi Nasional Berdasarkan Prestasi (SNBP) menjadi gagal terfinalisasi.
Eduart menegaskan, bagi sekolah yang belum melakukan finalisasi PDSS agar dapat mengirimkan surat kuasa yang berisikan identitas sekolah (Nama Kepala Sekolah, NIP, Jabatan, NPSN, Nama Sekolah, Alamat, kota/kab), identitas siswa (Nama siswa, NISN) dengan nilai yang tidak lengkap.
Selanjutnya, dokumen tersebut disertai pernyataan tidak menambah data nilai pada PDSS, memberikan kuasa kepada Panitia SNPMB untuk mengabaikan/menghapus siswa dengan nilai tidak lengkap dari daftar eligible, memberikan kuasa kepada Panitia SNPMB untuk melakukan finalisasi akhir, dan dampak yang ditimbulkan dari proses ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab kepala sekolah melalui surat elektronik ke halo-snpmb@bppp.kemdikbud.go.id hingga Jumat, 7 Februari 2025 pukul 15.00 WIB.
"Hingga tanggal 6 Februari 2025, pukul 13.00 WIB, sudah diterima surat kuasa untuk finalisasi siswa dari 193 sekolah dan memberikan kesempatan kepada 5.540 siswa untuk mendaftar SNBP," jelasnya.
Eduart menegaskan bahwa pengumuman perpanjangan kesempatan finalisasi PDSS ini sudah dilakukan beberapa kali, di antaranya pada Ahad (2/2/2025) dan Selasa (4/2/2025).
Karena itu, Eduart menyatakan bagi sekolah yang tidak memenuhi kriteria, maka Panitia SNPMB tidak dapat mengakomodasi finalisasi pengisian PDSS dengan mempertimbangkan faktor akuntabilitas, keberadilan, integritas, serta menghargai sekolah yang telah tertib dan berdisiplin dalam pengisian PDSS.
Pj Gubernur Kalimantan Barat (Kalbar), Harisson mengatakan, sebanyak 90 sekolah di daerah itu belum menyelesaikan input data dalam Pangkalan Data Sekolah dan Siswa (PDSS) untuk Seleksi Nasional Berdasarkan Prestasi (SNBP). Harisson kesal dan menegaskan akan memproses hukuman disiplin kepada kepala sekolah, guru operator, atau siapa pun yang terbukti lalai dalam penyelesaian input data hingga finalisasi nilai PDSS.
"Kami sudah menelusuri hal ini, dan kita pastikan untuk memberikan sanksi disiplin kepada kepala sekolah SMA/SMK, guru operator, atau pihak lain yang terbukti lalai dalam menyelesaikan proses entri data hingga finalisasi nilai pada aplikasi PDSS," kata Harisson di Pontianak, Kamis, (6/2).
Dia mengatakan telah mengirim surat kepada Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) serta memerintahkan Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dikbud) Kalbar untuk segera berkoordinasi ke Jakarta guna menyelesaikan permasalahan ini.
Berdasarkan hasil koordinasi tersebut, diketahui bahwa permasalahan serupa tidak hanya terjadi di Kalbar, tetapi juga di berbagai provinsi lain di Indonesia. Dari total 48.946 sekolah (SMA/SMK/MA) negeri dan swasta di seluruh Indonesia, baru 21.003 sekolah atau 42,91 persen yang telah menyelesaikan entri data hingga finalisasi nilai pada aplikasi PDSS.
Di Kalimantan Barat sendiri, dari total 893 sekolah, sebanyak 90 sekolah yang terdiri dari 40 SMA, 42 SMK, dan 8 MA belum menyelesaikan input data, atau sekitar 10 persen dari total keseluruhan. "Untuk kasus di SMAN 1 Mempawah Hilir, dari 113 siswa, sebanyak 106 siswa telah menyelesaikan entri data dan akan difinalisasi oleh Kemendikbudristek, sehingga mereka dapat mengikuti SNBP. Sementara tujuh siswa lainnya yang datanya belum lengkap masih diperjuangkan," kata dia.
Harisson juga menekankan pentingnya kepala sekolah mengikuti arahan dari operator PDSS Kemendikbudristek agar tidak terjadi kelalaian serupa di masa mendatang. Sementara itu, untuk madrasah aliyah (MA), koordinasi akan dilakukan dengan Kanwil Kementerian Agama Kalbar guna melakukan pembinaan terhadap sekolah-sekolah tersebut.
Operator PDSS Kemendikbudristek akan segera menghubungi sekolah-sekolah yang belum menyelesaikan proses input data untuk mempercepat penyelesaian masalah ini.