90 Sekolah di Kalbar Belum Input Data PDSS, Pj Gubernur Ancam Sanksi Disiplin untuk Kepsek

Sebanyak 90 sekolah di daerah itu belum menyelesaikan input data PPDS untuk SNBP.

IG: @undercover.id
Sebanyak 113 siswa kelas XII SMA 1 Mempawah terancam tidak dapat mengikuti seleksi masuk Perguruan Tinggi Negeri (PTN) melalui jalur Seleksi Nasional Berdasarkan Prestasi (SNBP) tahun ini.
Red: Mas Alamil Huda

REPUBLIKA.CO.ID, PONTIANAK - Pj Gubernur Kalimantan Barat (Kalbar), Harisson mengatakan, sebanyak 90 sekolah di daerah itu belum menyelesaikan input data dalam Pangkalan Data Sekolah dan Siswa (PDSS) untuk Seleksi Nasional Berdasarkan Prestasi (SNBP). Harisson kesal dan menegaskan akan memproses hukuman disiplin kepada kepala sekolah, guru operator, atau siapa pun yang terbukti lalai dalam penyelesaian input data hingga finalisasi nilai PDSS.

Baca Juga


"Kami sudah menelusuri hal ini, dan kita pastikan untuk memberikan sanksi disiplin kepada kepala sekolah SMA/SMK, guru operator, atau pihak lain yang terbukti lalai dalam menyelesaikan proses entri data hingga finalisasi nilai pada aplikasi PDSS," kata Harisson di Pontianak, Kamis, (6/2/2025).

Dia mengatakan telah mengirim surat kepada Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) serta memerintahkan Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dikbud) Kalbar untuk segera berkoordinasi ke Jakarta guna menyelesaikan permasalahan ini.

Berdasarkan hasil koordinasi tersebut, diketahui bahwa permasalahan serupa tidak hanya terjadi di Kalbar, tetapi juga di berbagai provinsi lain di Indonesia. Dari total 48.946 sekolah (SMA/SMK/MA) negeri dan swasta di seluruh Indonesia, baru 21.003 sekolah atau 42,91 persen yang telah menyelesaikan entri data hingga finalisasi nilai pada aplikasi PDSS.

Di Kalimantan Barat sendiri, dari total 893 sekolah, sebanyak 90 sekolah yang terdiri dari 40 SMA, 42 SMK, dan 8 MA belum menyelesaikan input data, atau sekitar 10 persen dari total keseluruhan. "Untuk kasus di SMAN 1 Mempawah Hilir, dari 113 siswa, sebanyak 106 siswa telah menyelesaikan entri data dan akan difinalisasi oleh Kemendikbudristek, sehingga mereka dapat mengikuti SNBP. Sementara tujuh siswa lainnya yang datanya belum lengkap masih diperjuangkan," kata dia.

Harisson juga menekankan pentingnya kepala sekolah mengikuti arahan dari operator PDSS Kemendikbudristek agar tidak terjadi kelalaian serupa di masa mendatang. Sementara itu, untuk madrasah aliyah (MA), koordinasi akan dilakukan dengan Kanwil Kementerian Agama Kalbar guna melakukan pembinaan terhadap sekolah-sekolah tersebut.

Operator PDSS Kemendikbudristek akan segera menghubungi sekolah-sekolah yang belum menyelesaikan proses input data untuk mempercepat penyelesaian masalah ini.

 

Sebelumnya, Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Provinsi Kalbar, Rita Hastarita menyatakan akan memfasilitasi perwakilan SMA Negeri 1 Mempawah untuk berkoordinasi ke admin pusat di Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen) RI.

"Langkah ini diambil sebagai bentuk tanggung jawab pihak sekolah setelah tim PDSS (Pangkalan Data Sekolah dan Siswa) gagal menginput data beberapa siswa ke dalam portal Seleksi Nasional Penerimaan Mahasiswa Baru (SNPMB)," kata Kadisdikbud Kalbar, Rita Hastarita di Pontianak, Selasa (4/2/2025).

Kendala tersebut berdampak pada seluruh siswa kelas XII, dengan total 113 siswa, yang terancam tidak dapat mengikuti seleksi masuk Perguruan Tinggi Negeri (PTN) melalui jalur Seleksi Nasional Berdasarkan Prestasi (SNBP) tahun ini.

Rita menegaskan bahwa Disdikbud Kalbar telah berulang kali mengingatkan sekolah terkait pengisian data siswa melalui grup komunikasi sekolah. Namun, SMA Negeri 1 Mempawah menjadi satu-satunya sekolah yang belum menyelesaikan input data hingga batas waktu yang ditetapkan.

"Dinas sudah selalu mengingatkan, bahkan sekolah lain bisa menyelesaikan tepat waktu. SMAN 1 Mempawah ini saja yang tidak tuntas, padahal pengisian data itu berlangsung cukup lama, dari tanggal 9 hingga 31 Januari," katanya.

Saat ini, portal SNPMB telah resmi ditutup sesuai jadwal yang telah ditentukan, dan Disdikbud Kalbar akan terus berupaya mencari solusi terbaik bagi para siswa agar tetap memiliki kesempatan melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi.

"Saya sudah bertemu langsung tadi malam dengan kepala sekolah dan tim PDSS. Mereka telah menyampaikan hasil mediasi serta opsi yang diberikan kepada siswa dan orang tua terkait kelalaian dalam penginputan data ini," tuturnya. 

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Berita Terpopuler