Masih Ada Sekolah Belum Isi Data PPDS, Ini Sikap Tegas Pj Gubernur Jabar

Sekolah tidak bisa mengisi rapor karena finalisasi kurikulum masih terkunci.

Edi Yusuf/Republika
Pj Gubernur Jabar Bey Machmudin
Rep: M Fauzi Ridwan Red: A.Syalaby Ichsan

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG- Pj Gubernur Jawa Barat Bey Machmudin meminta agar sekolah dan siswa yang terlambat mengisi data di Pangkalan Data Sekolah dan Siswa (PDSS) terlayani dan bisa mengisi data meski sudah lewat waktu yang ditentukan tanggal 31 Januari kemarin. Ia mengaku telah berkoordinasi dengan kementerian pendidikan dasar dan menengah (Kemendikdasmen).

Baca Juga


"Kami sudah fasilitasi, informasinya akan dibuka. Kami cek juga ke Pak Wamen, saya telepon untuk memastikan agar diberikan kesempatan kepada siswa yang pada waktu pendaftaran terlambat," ucap dia belum lama ini.

Ia mengatakan para siswa tetap bisa mengikuti seleksi nasional berdasarkan prestasi (SNBP) ke perguruan tinggi. Dia menyebut keterlambatan mengisi PDSS bukan kesalahan siswa. Bey mengatakan telah mendapatkan data penyebab pengisian data di PDSS terlambat dikarenakan kelalaian sekolah yang bersangkutan."Itu karena faktor kelalaian sekolah dan ke depannya tidak terulang lagi," kata dia.

Ke depan, ia menuturkan sekolah harus mengingatkan dan tidak terjadi kelalaian. Sebab merugikan para siswa.

Sebelumnya, Dinas Pendidikan (Disdik) Provinsi Jawa Barat mengungkapkan sebanyak 108 SMA terlambat mengisi pangkalan data sekolah dan siswa (PDSS) hingga batas 31 Januari tahun 2025. Akibatnya, para siswa yang ingin melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi melalui jalur seleksi nasional berbasis prestasi (SNBP) terancam gagal.

 

Kabid SMA Disdik Jabar Awan Suparwana mengatakan bersama 19 perwakilan wilayah di Indonesia telah melakukan audiensi ke panitia SNBP di Kemendiktisaintek, Jumat (7/2/2025). Hasilnya, ia mengatakan panitia seleksi memberikan kesempatan sekolah untuk mengisi data di PDSS sejak Jumat (7/2/2025) malam hingga Sabtu (8/2/2025) dini hari.

"Dari 99 (sekolah swasta) yang terkendala tadi saya lihat 77 lagi yang ada kendala dan untuk SMA negeri dari sembilan sekolah asal bermasalah tinggal tiga lagi," ucap dia saat dikonfirmasi, Sabtu (8/2/2025).

Untuk sisanya, ia mengatakan masih terus mengajukan permohonan kepada panitia seleksi agar SMA yang masih bermasalah dapat mengisi PDSS. Untuk SMA Negeri yang belum yaitu satu SMA di Bekasi, SMA di Telukjambe Karawang dan SMAN 7 Cirebon.

"Masalahnya gak bisa mengisi raport karena finalisasi kurikulum masih terkunci. Mereka belum melakukan finalisasi kurikulum," ungkap dia.

Awan mengatakan keterlambatan SMA  mengisi PDSS terjadi oleh berbagai faktor penyebab. Ia menyebut keterlambatan pengisian PPDS karena adanya kelalaian petugas di sekolah untuk mengisi data, masalah koneksi internet. Selain itu, masalah lainnya sumber daya petugas yang terbatas dan adanya siswa yang mengundurkan diri.

Awan melanjutkan SMA-SMA yang terlambat mengisi data di PDSS bukan berarti belum sama sekali mengisi. Ia mengatakan terdapat SMA yang sudah mengisi data hingga empat tahapan finalisasi data sekolah, data siswa serta raport yang eligible, serta kurikulum sekolah.

"Tahap akhir pengisian akhir raport ada siswa yang sudah lengkap tapi ada siswa tidak terisi lengkap menyebabkan error, termasuk finalisasi kurikulum" kata Awan.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Berita Terpopuler