Hidup di Dunia Sudah Ada Pakem, Ini 7 Ketetapan Allah SWT yang Diabadikan Alquran

Allah SWT mempunyai ketetapan untuk kehidupan umat manusia

AP Photo/Francisco Seco
Ilustrasi berdoa. Allah SWT mempunyai ketetapan untuk kehidupan umat manusia
Red: Nashih Nashrullah

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA— Di alam semesta, manusia dan kehidupan, Tuhan Yang Maha Kuasa telah menciptakan hukum dan undang-undang yang seperti hukum umum dan metode panduan untuk bergerak dan diam, penciptaan dan perintah, penghakiman dan takdir, yang gaib dan yang disaksikan, dunia dan akhirat.

Baca Juga


عن أبي واقِدٍ الليثيِّ قالَ: خرجْنَا مَعَ رسول الله صلى الله عليه وسلم إلى حُنَيْنٍ، ونحن حدثاءُ عهد بكفر، وللمشركين سِدْرَةٌ يعْكُفُونَ عندها، وينوطون بها أسلحتهم يقال لها: ذاتُ أنْواطٍ، فمرَرْنَا بِسِدْرَةٍ فقُلنا: يا رسولَ الله، اجْعَل لنا ذاتَ أنْواطٍ كما لهم ذاتُ أنْواطٍ، فقال رسول الله صلى الله عليه وسلم: ((الله أكْبَرُ! إنها السننُ! قلتم - والذي نفسي بيده - كَمَا قَالتْ بَنُو إسْرائيلَ لموسى: ﴿ اجْعَلْ لَنَا إِلَهًا كَمَا لَهُمْ آلِهَةٌ قَالَ إِنَّكُمْ قَوْمٌ تَجْهَلُونَ ﴾ [الأعراف: 138]، لترْكَبُنَّ سَنَنَ مَن كان قبْلَكُمْ

Abu Waqid al-Laithi berkata, “Kami keluar bersama Rasulullah SAW menuju Hunain, sementara kami masih kafir, dan orang-orang musyrik memiliki benteng tempat mereka beribadah dan menaruh senjata-senjata mereka. Disebut dengan Dzat Anwath. Kami melewati sebuah bendungan dan berkata, “Wahai Rasulullah, buatkanlah untuk kami bendungan seperti bendungan mereka.” Rasulullah bersabda, “Allah Maha Besar! Itu adalah Sunnah! Sebagaimana Bani Israil berkata kepada Musa:

اجْعَلْ لَنَا إِلَٰهًا كَمَا لَهُمْ آلِهَةٌ ۚ قَالَ إِنَّكُمْ قَوْمٌ تَجْهَلُونَ

“Dan Kami seberangkan Bani Israil ke seberang lautan itu, maka setelah mereka sampai kepada suatu kaum yang tetap menyembah berhala mereka, Bani lsrail berkata: "Hai Musa. buatlah untuk kami sebuah tuhan (berhala) sebagaimana mereka mempunyai beberapa tuhan (berhala)". Musa menjawab: "Sesungguh-nya kamu ini adalah kaum yang tidak mengetahui (sifat-sifat Tuhan)." (QS -A’raf: 138). Kalian akan menjalankan sunnah orang-orang sebelum kalian.” (HR Tirmidzi).

Wahyu, Alquran dan sunnah, adalah sumber yang dapat dipercaya, rujukan yang jelas, dan sumber yang murni untuk menjelaskan, menyajikan, menganalisis, dan menggambarkan hukum-hukum Ilahi, baik yang bersifat pribadi maupun umum, yang telah berlalu maupun yang akan datang, yang ghaib maupun yang tampak.

Nash-nash yang sahih merujuk kepada sejumlah hukum dan undang-undang yang komprehensif dan umum, baik yang bersifat khusus maupun umum, yang bersifat individual maupun sosial, yang bersifat temporal maupun spasial, dalam segala aspek dan segala situasi, dalam rincian terkecil maupun yang paling sederhana, sebagai metodologi pemikiran, pedoman perilaku, penjelasan atas berbagai kejadian, pengungkapan realitas, ramalan masa depan, pelajaran bagi individu, dan petunjuk bagi masyarakat. Berikut ini beberapa ketetapan Allah SWT yang diabadikan dalam Alquran:

BACA JUGA: Mengapa Malaysia, Singapura, dan Brunei Puasa Besok Meski Dekat dengan RI? Ini Kata Menag

Pertama, sunnah perubahan untuk individu dan sosial

لَهُ مُعَقِّبَاتٌ مِنْ بَيْنِ يَدَيْهِ وَمِنْ خَلْفِهِ يَحْفَظُونَهُ مِنْ أَمْرِ اللَّهِ ۗ إِنَّ اللَّهَ لَا يُغَيِّرُ مَا بِقَوْمٍ حَتَّىٰ يُغَيِّرُوا مَا بِأَنْفُسِسِهِمْ ۗ وَإِذَا أَرَادَ اللَّهُ بِقَوْمٍ سُوءًا فَلَا مَرَدَّ لَهُ ۚ وَمَا لَهُمْ مِنْ دُونِهِ مِنْ وَالٍ

“Bagi manusia ada malaikat-malaikat yang selalu mengikutinya bergiliran, di muka dan di belakangnya, mereka menjaganya atas perintah Allah. Sesungguhnya Allah tidak merubah keadaan sesuatu kaum sehingga mereka merubah keadaan yang ada pada diri mereka sendiri. Dan apabila Allah menghendaki keburukan terhadap sesuatu kaum, maka tak ada yang dapat menolaknya; dan sekali-kali tak ada pelindung bagi mereka selain Dia.” (QS Al-Ra’d: 11).

Infografis Belajar Menghadapi Cobaan dari Nabi Muhammad - (Republika.co.id)

Kedua, ketetapan siklus kondisi umat manusia. Kadang menang, terkadang kala. Kadang fakir kadang kaya. Sakit atau sehat.

إِنْ يَمْسَسْكُمْ قَرْحٌ فَقَدْ مَسَّ الْقَوْمَ قَرْحٌ مِثْلُهُ ۚ وَتِلْكَ الْأَيَّامُ نُدَاوِلُهَا بَيْنَ النَّاسِ وَلِيَعْلَمَ اللَّهُ الَّذِينَ آمَنُوا وَيَتَّخِذَ مِنْكُمْ شُهَدَاءَ ۗ وَاللَّهُ لَا يُحِبُّ الظَّالِمِينَ

“Jika Jika kamu (pada perang Uhud) mendapat luka, maka sesungguhnya kaum (kafir) itupun (pada perang Badar) mendapat luka yang serupa. Dan masa (kejayaan dan kehancuran) itu Kami pergilirkan diantara manusia (agar mereka mendapat pelajaran); dan supaya Allah membedakan orang-orang yang beriman (dengan orang-orang kafir) supaya sebagian kamu dijadikan-Nya (gugur sebagai) syuhada'. Dan Allah tidak menyukai orang-orang yang zalim. (QS Ali Imran: 140).

Ketiga, pertarungan antara yang hak dan batil, antara kebenaran dan kezaliman. Allah SWT berfirman:

فَهَزَمُوهُمْ بِإِذْنِ اللَّهِ وَقَتَلَ دَاوُودُ جَالُوتَ وَآتَاهُ اللَّهُ الْمُلْكَ وَالْحِكْمَةَ وَعَلَّمَهُ مِمَّا يَشَاءُ ۗ وَلَوْلَا دَفْعُ اللَّهِ النَّاسَ بَعْضضَهُمْ بِبَعْضٍ لَفَسَدَتِ الْأَرْضُ وَلَٰكِنَّ اللَّهَ ذُو فَضْلٍ عَلَى الْعَالَمِينَ

“Mereka (tentara Thalut) mengalahkan tentara Jalut dengan izin Allah dan (dalam peperangan itu) Daud membunuh Jalut, kemudian Allah memberikan kepadanya (Daud) pemerintahan dan hikmah (sesudah meninggalnya Thalut) dan mengajarkan kepadanya apa yang dikehendaki-Nya. Seandainya Allah tidak menolak (keganasan) sebahagian umat manusia dengan sebagian yang lain, pasti rusaklah bumi ini. Tetapi Allah mempunyai karunia (yang dicurahkan) atas semesta alam.

BACA JUGA: Investigasi Militer Nyatakan Israel Gagal Total: Beda Reaksi Netanyahu, IDF, dan Hamas

Keempat, ketetapan tentang adanya memilah dan memilih dalam segala hal.

مَا كَانَ اللَّهُ لِيَذَرَ الْمُؤْمِنِينَ عَلَىٰ مَا أَنْتُمْ عَلَيْهِ حَتَّىٰ يَمِيزَ الْخَبِيثَ مِنَ الطَّيِّبِ ۗ وَمَا كَانَ اللَّهُ لِيُطْلِعَكُمْ عَلَى الْغَيْبِ وَلَٰكِنَّ اللَّهَ يَجْتَبِي مِنْ رُسُلِهِ مَنْ يَشَاءُ ۖ فَآمِنُوا بِاللَّهِ وَرُسُلِهِ ۚ وَإِنْ تُؤْمِنُوا وَتَتَّقُوا فَلَكُمْ أَجْرٌ عَظِيمٌ

“Allah sekali-kali tidak akan membiarkan orang-orang yang beriman dalam keadaan kamu sekarang ini, sehingga Dia menyisihkan yang buruk (munafik) dari yang baik (mukmin). Dan Allah sekali-kali tidak akan memperlihatkan kepada kamu hal-hal yang ghaib, akan tetapi Allah memilih siapa yang dikehendaki-Nya di antara rasul-rasul-Nya. Karena itu berimanlah kepada Allah dan rasul-rasul-Nya; dan jika kamu beriman dan bertakwa, maka bagimu pahala yang besar.” (QS Ali Imran: 179)

Infografis fakta unik Alquran - (Republika )

Kelima, ketetapan berbekal diri dengan kekuatan di segala aspek kehidupan.

وَأَعِدُّوا لَهُمْ مَا اسْتَطَعْتُمْ مِنْ قُوَّةٍ وَمِنْ رِبَاطِ الْخَيْلِ تُرْهِبُونَ بِهِ عَدُوَّ اللَّهِ وَعَدُوَّكُمْ وَآخَرِينَ مِنْ دُونِهِمْ لَا تَعْلَمُونَهُمُ اللَّهُ يَعْلَمُهُمْ ۚ وَمَا تُنْفِقُوا مِنْ شَيْءٍ فِي سَبِيلِ اللَّهِ يُوَفَّ إِلَيْكُمْ وَأَنْتُمْ لَا تُظْلَمُونَ

“Dan siapkanlah untuk menghadapi mereka kekuatan apa saja yang kamu sanggupi dan dari kuda-kuda yang ditambat untuk berperang (yang dengan persiapan itu) kamu menggentarkan musuh Allah dan musuhmu dan orang orang selain mereka yang kamu tidak mengetahuinya; sedang Allah mengetahuinya. Apa saja yang kamu nafkahkan pada jalan Allah niscaya akan dibalasi dengan cukup kepadamu dan kamu tidak akan dianiaya (dirugikan).” (QS al-Anfal: 60)

Keenam, ketetapan tentang adanya cobaan dan musibah dalam hidup.

فَإِذَا لَقِيتُمُ الَّذِينَ كَفَرُوا فَضَرْبَ الرِّقَابِ حَتَّىٰ إِذَا أَثْخَنْتُمُوهُمْ فَشُدُّوا الْوَثَاقَ فَإِمَّا مَنًّا بَعْدُ وَإِمَّا فِدَاءً حَتَّىٰ تَضَعَ الْحَرْبُ أَوْزَارَهَا ۚ ذَٰلِكَ وَلَوْ يَشَاءُ اللَّهُ لَانْتَصَرَ مِنْهُمْ وَلَٰكِنْ لِيَبْلُوَ بَعْضَكُمْ بِبَعْضٍ ۗ وَالَّذِينَ قُتِلُوا فِي سَبِيلِ اللَّهِ فَلَنْ يُضِلَّ أَعْمَالَهُمْ

“Apabila kamu bertemu dengan orang-orang kafir (di medan perang) maka pancunglah batang leher mereka. Sehingga apabila kamu telah mengalahkan mereka maka tawanlah mereka dan sesudah itu kamu boleh membebaskan mereka atau menerima tebusan sampai perang berakhir. Demikianlah apabila Allah menghendaki niscaya Allah akan membinasakan mereka tetapi Allah hendak menguji sebahagian kamu dengan sebahagian yang lain. Dan orang-orang yang syahid pada jalan Allah, Allah tidak akan menyia-nyiakan amal mereka.” (QS Muhammad: 4).

 

Ketujuh, ketetapan tentang ganjaran dan hukuman.

فَمَنْ يَعْمَلْ مِثْقَالَ ذَرَّةٍ خَيْرًا يَرَهُ

“Barangsiapa yang mengerjakan kebaikan seberat dzarrahpun, niscaya dia akan melihat (balasan)nya.” (QS al-Zalzalah: 7).

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler