Merasa Difitnah Deddy Sitorus, Jokowi: Saya Ngalah Terus, tapi Ada Batasnya 

Jokowi pun menepis tuduhan pernah mengirim utusan agar tak dipecat dari PDIP.

Antara/Mentari Dwi Gayati
Presiden ke-7 RI Joko Widodo (Jokowi).
Rep: Muhammad Noor Alfian Choir Red: Erik Purnama Putra

REPUBLIKA.CO.ID, SOLO -- Presiden ke-7 RI Joko Widodo (Jokowi) menampik pernyataan Ketua DPP PDIP Deddy Yevri Hanteru Sitorus yang menudingnya mengirimkan utusan khusus untuk meminta PDIP tak memecat dirinya. Adapun pemecatan Jokowi sebagai kader PDIP diteken Ketua Umum DPP PDIP Megawati Soekarnoputri dan Sekjen Hasto Kristiyanto.

Baca Juga


Jokowi pun menepis tuduhan pernah mengirim utusan tersebut agar tak dipecat dari PDIP. "Ya harusnya disebutkan siapa gitu lo biar jelas, gak ada. Siapa?" kata Jokowi saat ditemui awak media di kediamannya Kota Solo, Jawa Tengah, Jumat (14/3/2025).

Jokowi pun mempertanyakan logika di balik isu dirinya mengirim utusan ke PDIP tersebut kepada awak media. "Kepentingannya apa coba saya mengurus untuk itu? Coba logikanya itu apa?" ucap mantan gubernur DKI Jakarta tersebut.  

Jokowi menegaskan, ia selama ini hanya berdiam diri ketika difitnah, dicaci, dan dicela oleh pihak tertentu. Namun, ia menegaskan, ada batasan untuk mengalah merespons fitnah yang dilontarkan orang lain kepadanya. 

"Saya udah diem lho ya, difitnah saya diam, dicela saya diem, dijelekkan saya diem, dimaki-maki saya diem, saya ngalah terus lho, tapi ada batasnya ya," ujar Jokowi sambil menahan amarah.

Disinggung soal nama dirinya yang hingga kini masih disangkutpautkan dengan PDIP meskipun telah dipecat, Jokowi enggan menanggapi lebih lanjut. "Ya udah (cukup)," kata Jokowi. 

Dari informasi yang dihimpun Republika, Ketua DPP PDIP Deddy Sitorus sempat mengungkapkan, pada 14 Desember 2024, ada utusan yang meminta Hasto Kristiyanto mundur dari jabatannya sebagai sekjen DPP PDIP. Utusan itu juga disebut meminta PDIP tak sampai memecat Jokowi.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Berita Terpopuler